Chapter 7

1K 237 28
                                    

"Maukah kau membawaku pergi jauh dari sini?"

Sehun terbelalak. Ia sangat terkejut dengan pertanyaan gadis ini. Apa-apaan itu? Kenapa gadis ini memintanya untuk membawanya pergi?

"Ke- kemana?" Tanya Sehun tergagap. Bisa ia lihat Yoona membuka matanya dan menatapnya sendu membuat hati Sehun bergetar lembut kala pandangan mereka saling terpaut.

Yoona tak menjawab. Ia hanya terus memandang Sehun yang tak bisa mengalihkan pandangannya dari seraut wajah cantik yang saat ini tengah memancarkan aura kesedihan yang entah kenapa, membuat Sehun merasa sedikit sakit pula.

"Ah tidak perlu kau fikirkan." Ujar Yoona kemudian. Ia terkekeh pelan. "Aku hanya bercanda."

Sehun mendesah lega. Jika Yoona tadi memang serius dengan ucapannya, apa coba yang harus Sehun perbuat?

"Aku hanya ingin pulang." Lanjut Yoona membuat Sehun sedikit tidak rela.

"Kuantar?" Tanya Sehun memberanikan diri karena jujur saja ia masih ingin bersama gadis itu.

"Ah tidak perlu Sehun-ssi." Jawab Yoona sungkan. "Aku bisa pulang sendiri."

Sehun menggeleng. "Tidak tidak. Biar kuantar. Lagipula aku memang sedang mencari alasan untuk pergi dari sini."

"Ne?" Tanya Yoona bingung.

"Yoona-ssi, tunggu disini sebentar ne? Ada yang harus kuambil terlebih dulu." Kata Sehun memohon.

"Ne?" Bingung Yoona lagi.

"Pokoknya tunggu saja disini.. kumohon jangan kemana-mana. Aku pergi sebentar saja. Okay?"

Yoona hanya mengangguk sembari mengernyit bingung. Sementara Sehun segera berjalan setengah berlari meninggalkan Yoona yang hanya mengendikkan bahu selepas kepergian Sehun.

Sehun terus berlari hingga ia sampai di parkiran mobil, mencari mobilnya dan sangat lega ketika ia berhasil menemukan mobilnya dengan cepat. Baru saja ia akan membuka mobil itu, punggungnya ditepuk membuatnya kaget bukan main. Sehun segera menoleh ke belakang dan mendapati ibunya, Sandara menatapnya dengan tatapan sebal.

"Mom! Mengagetkan saja." Kata Sehun sambil kembali berbalik dan membuka pintu mobilnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sandara sebal. "Bagus sekali ya. Kau bilang kau ingin mencari udara segar, tapi tak kunjung kembali hingga temanku dan putrinya memutuskan untuk pulang. Sekarang rupanya kau sudah ke mobil, dan bersiap meninggalkanku begitu? Dimana sopan santunmu Sehun-ah?" Omel Sandara membuat Sehun sedikit mendengus karenanya.

"Tidak mom, aku tak bermaksud meninggalkanmu." Katanya sambil mengambil sesuatu dari bawah jok mobilnya. "Ini." Ujarnya sambil menunjukkan sebuah kantung kertas. "Aku ingin mengambil ini lalu setelah itu memberikan kunci mobilnya kepadamu."

Sehun memberikan kunci mobil itu kepada Sandara yang mengernyit bingung.

"Maksudnya?" Tanya Sandara.

"Ibu pulang sendiri saja ya. Aku ada urusan." Jawab Sehun sembari tersenyum manis yang malah ditanggapi Sandara dengan sebuah delikan sinis.

Squares : Love and Sacrifice Where stories live. Discover now