Chapter 11

1K 229 55
                                    

"Kata dokter, kau sudah diperbolehkan pulang hari ini."

Yoona menoleh kepada Sehun yang sedang melipat selimut sebentar sebelum kembali menoleh kearah luar jendela rumah sakit.

"Aku akan mengantarmu." Kata Sehun lagi sementara Yoona segera menoleh kembali kearah Sehun dengan sedikit panik.

"Tidak.. tidak perlu oppa. Aku bisa pulang sendiri." Jawab Yoona membuat Sehun mengernyit.

"Mana mungkin aku membiarkanmu pulang sendirian Yoona-ya." Ujar Sehun tak habis fikir. "Nanti kejadiannya seperti waktu itu, kau malah nyaris ditabrak truk."

Yoona menunduk. Bagaimana ini? Apa yang harus ia katakan lagi?

Yoona bukannya tak mau pulang. Hanya saja memangnya ibunya memperbolehkan ia pulang? Bahkan sampai detik ini, sudah tiga hari ia menghilang ibunya bahkan sama sekali tidak mencarinya.

Hanya Irene yang terus menghubunginya.

Namun Yoona selalu berkilah bahwa ia menginap dirumah temannya yang dekat dengan kampus karena banyak tugas.

Nyatanya, Irene dan Yoona berada dirumah sakit yang sama selama beberapa hari ini.

"Aku.. tidak mau pulang." Bisik Yoona pelan.

"Apa?" Tanya Sehun memastikan. Ia sayup-sayup mendengar tadinya, namun ia takut bahwa ia hanya salah mendengar.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apapun." Jawab Yoona gugup.

Mata Sehun menyipit. "Sepertinya tadi aku mendengar bahwa kau tidak mau pulang."

Yoona mengendikkan bahu. "Tidak. Kau salah mendengar."

Sehun menggeleng yakin. "Sepertinya aku benar."

Yoona mendengus. "Kata siapa?"

Sehun ikut mendengus. "Katamu barusan."

Yoona menggeleng. "Tidak tuh."

Sehun menghela nafas. "Yoona-ya, ada apa?"

Yoona terdiam. Ia kembali memandang keluar jendela.

"Yoona-ya," Sehun mendekat. "Apa ada sesuatu antara kau dan keluargamu? Kenapa kau seakan menghindari mereka? Setiap aku membicarakan mereka kau selalu berkilah. Ketika aku mau menghubungi mereka kau juga melarang. Sekarang kau tak juga mau pulang. Kalau aku boleh tahu, ada apa?"

Yoona menghela nafas sejenak sebelum akhirnya memasang senyum manis palsunya.

"Bukankah sudah kubilang? Orangtuaku sibuk. Jadi mereka berada di luar negeri sekarang." Jawabnya berbohong. "Jadi oppa, tak ada apa-apa antara aku dengan keluargaku. Aku hanya malas pulang karena tak ada orang dirumah."

Mata Sehun menyipit memandang Yoona seolah mencari kebenaran disana. Akan tetapi gadis itu selalu menolak beradu pandang membuat Sehun semakin curiga saja.

"Yasudah kalau begitu." Kata Sehun pasrah. "Jadi kau mau kemana?"

"Eumm.. sauna?" Kata Yoona sambil berfikir. "Kurasa Sauna akan bagus untukku."

Sehun mengangguk-angguk paham. "Sauna itu tempatnya para orang tua bersantai, atau tempat orang-orang muda yang kabur dari rumah. Jadi, kau kabur dari rumah?"

Yoona seketika mendelik dan menatap Sehun sebal. "Ani!" Serunya kencang.

"Lalu?" Tanya Sehun datar.

Yoona meneguk salivanya kasar. "Ya aku mau ke sauna saja. Memangnya tidak boleh?"

Sehun menggeleng tegas. "Kau harus pulang Yoona-ya. Akan lebih aman berada dirumah. Kau masih harus istirahat yang cukup."
"Lagipula ada-ada saja." Lanjut Sehun kesal. "Disaat ada rumah, kau malah mau ke sauna."

Squares : Love and Sacrifice Où les histoires vivent. Découvrez maintenant