Mahligai

157 19 0
                                    

Mengapa kau terus menangis
Dalam kerinduan terhadapku.
Biarpun aku tak kau lihat,
Aku tetap di sini,
Bersemayam dalam karsa rindu.

Aku sudah puas
Bermain hujan air matamu,
Lalu ku ciptakan air matamu
Menjadi mahligai,
Maka, senyumlah.
Di sana ada gelongsoran
Yang menemukan kita
Di tengahnya.

Titisan Akhir Kopi ( TAMAT ) Where stories live. Discover now