Galaksi |10| Today, Naura's Day

18.6K 788 0
                                    

Ana terbangun dari tidurnya karena suara berisik dari dering teleponnya. Gadis itu meraba nakas di sisi tempat tidurnya, dan akhirnya dia bisa menemukan benda yang sejak tadi berdering dengan keras pagi-pagi begini.

Gadis itu mendudukkan dirinya dia atas tempat tidur kecil, Ana menguap sekali sembari mengumpulkan nyawanya yang masih belum bisa membuatnya sadar.

Lima menit berlalu, Ana akhirnya bisa tersadar sepenuhnya, tetapi dering ponsel gadis itu bukannya berhenti malah semakin kencang. Ana mengerang kesal. Tolong ingatkan dia untuk menyeleding siapapun yang mengganggu tidurnya sepagi ini.

Tak mau ibunya ikut terbangun karena dering memekak kan telinga itu, Ana segera melihat ke ponselnya. Dan disana ada ikon panggilan yang sejak tadi membuat bising kamar kecil itu.

Ana tidak sempat melihat siapa nama orang yang menghubunginya itu karena dia buru-buru mengangkat panggilan karena takut suara dering ponselnya itu akan membangunkan ibunya.

"Halo" Ana berucap malas. Jujur saja, dia sangat benci bila harus di bangunkan begini.

"ANAAAAAA!!"

Ana menjauhkan ponsel itu dari telinganya, sementara tangannya sibuk mengelus dada. Ya Tuhan! Untung saja dirinya tidak mengidap penyakit jantung apapun itu. Jika tidak, bisa dipastikan dia kini sudah kejang-kejang di atas kasur begitu mendengar teriakan memekkan sekaligus mengagetkan itu.

Ana membaca nama orang yang tertera di layar ponselnya, dan yang berhasil membuatnya kesal dua kali pagi ini. Yang pertama dia kesal karena ia di bangunkan pagi-pagi buta, kedua. Tanpa alasan yang jelas, si penelpon ini meneriakkan namanya yang hampir sukses membuatnya masuk THT atau setidaknya terkena serangan jantung dadakan.

Tapi gadis itu langsung duduk dengan tegak begitu melihat nama kontak yang menelponnya. Sungguh, dia tidak salah lihatkan? Nama kontak yang menelponnya? Naura? Naura sahabatnya kan?

Dan detik itu pula Ana menepuk kepalanya sendiri. Tentu saja Naura sahabatnya. Memang dia punya kenalan lain bernama Naura? Itu berarti Naura ini memang Naura sahabatnya, dan yah... Naura yang dua hari yang lalu bertengkar dengannya.

"Halo? Ada kehidupan disana? Halo onyet? Ana!"

Ana kembali tersentak begitu mendengar suara Naura. Gadis itu menghembuskan napasnya pelan. Dia benar-benar tidak tahu apa maksud Naura kali ini.

"Oy, Anastasia Andromeda kembaranya Cinderella yang cantik jelita, lo masih idup kan?" Ana terkekeh mendengar Naura yang sejak tadi terus mengoceh.

"Paan sih Nau? Ganggu orang tidur aja lo" Ana menyahut malas. Kadang Naura memang suka bertindak absurd seperti ini. Dia bilang dia marah pada Ana kemarin, dan sekarang dia menelpon Ana pagi-pagi buta begini?

"Haaaaa.... Anaaaaaa bantuin gue please, Ana hiks Aaaaaa!!"

Ana terkejut begitu mendengar suara Naura yang tiba-tiba menangis seperti itu. Perasaan tadi gadis itu masih baik-baik saja, dan tadi saja Naura sempat menghinanya. Lantas kenapa sekarang gadis itu menangis tidak jelas begini?

"Lo napa sih Nau? Gigi lo sakit? Lo demam? Kenapa nangis?"

"Aaa.. Bukan Ainun, bukan itu!"

"Nama gue Ana, pinter! Ngapain lo ganti-ganti hah?!"

"Eh, udah ganti ya? Sejak kapan An? Kok lo nggak ngasih tahu gue? Jahat lo jadi sahabat!"

"Nama gue emang sejak dulu Ana!, Nauragunan kesepian geblek!"

"Ainun!"

"Geblek!"

"Ogeb!"

"Kagak waras lo!"

Galaksi [COMPLETED]√Where stories live. Discover now