Galaksi |11| Malaikat?

18.5K 791 5
                                    

Hari ini, siswa kelas XI-IPS 1, SMA Bintang Angkasa, tengah melakukan pelajaran olahraga. Barisan siswa siswi yang berseragam biru muda di padukan biru donker menjadi seragam olahraga khas SMA Bintang Angkasa.

Ana mengelap keringat yang sejak tadi menghiasi pelipis, dan juga hidungnya. Olahraga kali ini memang tidak terlalu berat, hanya melakukan pemanasan, dan selepasnya ada pertandingan bola basket antar kelompok yang sudah di bentuk sebelumnya. Sama seperti biasanya.

Dia baru saja selesai melakukan pertandingan kecil, dan kini waktunya beristirahat. Sebenarnya Ana tidak terlalu menyukai pelajaran olahraga karena fisiknya yang amat tidak mendukung.

Ana benar-benar lemah dalam olahraga, jadi tidak heran jika setiap pembagian raport, nilai pendidikan jasmaninya hanya ada di batas rata-rata. Tidak remidial saja Ana sudah sangat bersyukur.

"An, lo mau ke kantin nggak?" Ana menoleh begitu mendengar Naura bertanya padanya.

"Boleh" Gadis itu menjawab sekenannya.

Matanya sempat menoleh ke arah lapangan yang memang masih digunakan. Dan kali ini, giliran siswa laki-laki yang bermain. Ana tersenyum manis begitu melihat Kai ada pada salah satu kelompok di sana.

"Nau, lo duluan aja ke kantin, gue nggak jadi" Naura menoleh ke arah Ana yang masih memperhatikan lapangan. Seakan tahu apa yang Ana perhatikan, gadis itu berdecak kesal.

"Lo kalo apapun urusanya yang udah bersangkutan sama tuh Kail ikan, pasti nolak semua ajakan gue. Nggak asik lo" Naura mencibir kesal. Pasalnya bukan sekali ini saja Ana berperilaku menyebalkan seperti itu.

Ana beranjak untuk duduk di tepi lapangan, tepat di bawah pohon rindang yang menjadi favorit siswa siswi SMA Bintang Angkasa berteduh setelah olahraga. Tapi kali ini, karena kebanyakan siswi perempuannya sedang membasahi tenggorokan, dan siswa prianya sedang bermain basket. Jadilah Ana tidak perlu berdesakkan di pohon itu.

"Namanya Kai, Nau. Bukan Kail ikan" Ana membalas perkataan Naura yang sempat cewek berambut sebahu itu lontarkan.

"Bodo. Ogah banget gue bilang nama orang yang udah bikin lo tersakitin mulu kayak gitu"

"Itu salah gue Naura"

"An, oke gue akui lo itu emang bego. Tapi please dear.. Jangan tambah bego lagi gara-gara Kai!" Naura membalas dengan mulai emosi. Pasalnya, Ana itu benar-benar membuatnya gemas.

"Jangan mulai deh Nau" Ana membalas cuek, dia mengalihkan perhatiannya pada awan yang sedang menngelantungi langit yang begitu terlihat jelas.

"Ni anak kalo dibilangin sebelas duabelas sama batu. Nggak guna banget gue ngomong" Naura mengoceh sendiri yang hanya di abaikan oleh Ana.

Fokus gadis itu hanya tertuju pada Kai yang tengah bermain menggiring bola orange itu. Ana tersenyum kecil. Kemampuan Kai dalam bermain basket memang tidak perlu di ragukan lagi. Hal itu terbukti dari permainannya yang sangat handal.

Tidak hanya itu, tinggi Kai yang memang lebih tinggi dari murid SMA lainnya, itu karena dia sering bermain basket. Ana tersenyum kembali saat dia merasakan detak jantungnya  berdetak terlalu cepat begitu matanya terfokus pada Kai.

Dia memang akan selalu merasakan detakan gila dari jantungnya seperti ini, bila matanya menatap Kai, bila dia ada di dekat Kai, bahkan saat ia bisa melihat senyum Kai saat ia bersama ketiga cowok tampan yang biasa di sebut The Cogan oleh siswa SMA Bintang Angkasa.

Memang, tanpa Kai sadari, Ana selalu memperhatikannya. Entah saat mereka masih bersama dulu, ataupun saat ini, saat Kai membencinya, dan rasa itu mulai muncul di hati Ana.

Galaksi [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang