Galaksi |33| Pencarian

13.9K 626 18
                                    

"Kemungkinan bang Kenzie jadi malaikat rahasia itu 50-50. 50% dia bisa jadi malaikat rahasia karena selama ini bang Ken perhatian sama gue, sementara yang 50%nya lagi nggak karena malaikat rahasia itu muncul bertepatan dengan bang Ken yang waktu itu lagi ikut perlombaan diluar provinsi, jadi nggak mungkin dia ngejagain gue dan ngawasin gue" Ana menjelaskan dengan detail yang membuat Naura juga Lia mengangguk mengerti.

Naura langsung mengambil catatan dan menulis 50% di samping nama Kenzie. Ketiga orang itu memilih menghabiskan jam istirahat kedua mereka untuk kembali membahas siapa itu malaikat rahasia.

Karena disini bukan hanya Ana saja yang penasaran, melainkan Lia dan Naura juga.

"Next, siapa lagi keluarga lo?" Naura bertanya dengan nada serius seolah dia memang seorang detektif profesional.

"Udah. Ayah cuma anak tunggal, nenek dan kakek dari Ayah udah meninggal semua, dari keluarga ibu, oma sama kakek juga udah meninggal. Ibu cuma punya tante Rina sebagai saudara" Naura mengangguk mengerti, kemudian dia mulai sibuk lagi dengan kertas catatannya.

"Oke, keluarga lo udah dimasukin semua berarti. Tante Rina punya kemungkinan 35%, sementara bang Kenzie 50%, so, kita lanjut ke lingkungan sekitar lo. Mulai dari temen temen dulu, yang lo kenal dan deket sama lo?" Naura bertanya sementara Ana memasang wajah jahil.

"Catet ya?" Ana meminta dengan wajah sok serius miliknya. Naura hanya berdeham mengiyakan, kemudian bersiap mencatat nama yang akan disebutkan Ana.

"Yang pertama, Naura Redina kemungkinannya 75%,yang kedua Amalia Sthepanie Cardila kemungkinannya juga sama 75%" Mungkin karena Naura terlalu fokus jadi gadis itu masih belum menyadari, begitupun dengan Lia yang fokus melihat Naura menulis.

Selesai mencatat, Naura meletakkan bolpointnya kembali dan membaca lagi apa yang dia tulis. Dan seketika itu pula matanya membulat terkejut.

"ANJIR! NGAPAIN LO MASUKIN NAMA GUE JUGA ONYET!!" Tawa Ana meledak seketika mendengar teriakan Naura, disusul dengan Lia yang ikut berteriak menyadari namanya juga tercatat dalam list.

"Anjir lo An! Ngapain lo masukin nama kita segala woy! Mana presentasenya paling gede sendiri lagi!" Ana tergelak melihat muka merah padam kedua sahabatnya.

"Lah kan lo bedua bilangnya temen deket gue, yaudah gue kasih nama kalian. Kan cuma kalian temen gue. Lagian yang nyatet juga bukan gue" Ana beralasan yang membuat Naura dan Lia menimpuknya dengan penghapus karet. Ana memekik kemudian mengelus kepalanya yang sedikit sakit terkena timpukan karet penghapus.

"Aish.. Gue kan cuma becanda. Ngapain pake ditimpuk segala?"

"Becanda lo nggak lucu" Naura dan Lia menjawab bersamaan dengan muka ditekuk karena kesal.

"Yaudah sih sorry. Gitu aja ngembek" Ana membela diri.

"Ya tapi kan nggak mungkin malaikat rahasia itu kita An? Mana ada coba? Kalo emang malaikat rahasia itu kita, ngapain juga susah-susah pake ngikutin caranya si kadal, kalo gue, terus terang gue bakal bantu lo secara terang-terangan. Nggak sok sok an misterius segala kaya gini" Lia mengabaikan tatapan tajam Naura saat tadi dia bicara dan menyinggung nama Naura.

"Yaudah tinggal hapus aja ribet banget. Kita cari orang lain lagi kalo gitu" Ana menjawab singkat.

"Nggak bisa, kalo namanya udah di tulis disini, nggak bisa di haous lagi!" Naura yang ribet kembali muncul. Ana memutar bola matanya, sekali Naura meminta hal yang aneh, tidak ada yang bisa membantah.

"Oke, terserah lo aja" Ana akhirnya mengalah karena malas berdebat.

"Next, siapa yang deket sama Ana, dan kemungkinan jadi malaikat rahasia?"

Galaksi [COMPLETED]√Where stories live. Discover now