2

304 129 52
                                    

"Siapa ?" tanya Nazwa

Namun orang itu tak menjawab,dan Nazwa melihat seseorang dari belakang pohon. Lalu orang itu keluar dari tempatnya dengan wajah yang sedikit kusut namun masih terlihat wajah tampannya. Kagetnya lagi orang itu adalah Deevan Pandya Urdha seorang kakak kelas paling famous disekolahannya karena kepintarannya dan lagi wajah tampannya.

"Kak Deevan... " ucap Nazwa yang tak henti-hentinya menatap

Tapi Deevan langsung pergi tanpa nemikirkan Nazwa,setelah melihat Deevan pergi. Nazwa kembali menangis,ntah apa yang dipikirannya tertuju pada kejadiaan tadi di kantin.

Terdengar bel istirahat berbunyi,Nazwa terlihat tak karuan matanya yang semakin sembab dan pakaiannya yang sedikit kusut. Nazwa masih betah ditempat yang sepi itu. Ketika Nazwa sedang melamun ternyata kak Deevan datang dan menghampiri Nazwa yang sedang duduk istirahat dibawah pohon besar tersebut.

"Kakak ngapain kesini lagi ?" tanya Nazwa

Tapi Deevan tak menjawab dia memilih pergi ke tempat tadi dia tidur dan langsung mengenakan headset, Nazwa semakin penasaran dan dengan keberaniannya dia duduk disamping Deevan.

"Kak mau nanya ?" tanya Nazwa

"Kakak suka tempat ini ?" lanjut Nazwa namun tak ada jawaban dari Deevan

Lalu Nazwa menepuk jidatnya sendiri

"Ko gue bodo banget si, dia kan lagi pake headset. Mana denger pentanyaan gue." Nazwa menggurutu

"Gue denger" jawabnya singkat

"Hah ?? Bukannya kakak lagi pake headset ?? " tanya Nazwa semakin bingung

"Lo ganggu" ucap Deevan dengan tatapan yang begitu tajam

Sedikit sakit hati tapi Nazwa merasa bersalah juga karena emang benar kalau dia tadi mengganggu. Dari pada kena omongan pedes lagi Nazwa memilih pergi meninggalkannya. Ternyata dari kejauhan terlihat ada Dika dan Amel yang sepertinya dari tadi mereka memperhatikan Nazwa dan Deevan.

"Jangan nangis gue pasti kuat hadapi ini semua, halah Ko gue jadi lebay si" dalam hati Nazwa mulai mengeco

Nazwa menarik nafas agar sedikit tenang setelah itu dengan cepat dia langsung pergi dan ketika melewati Dika dan Amel,dengan sengaja Dika menghalangi Nazwa pergi.

"Oh jadi gitu ya,kamu selingkuh sama si Deevan. Nggak sia-sia gue mutusin Lo" ucap Dika menunjukkan wajah sinisnya

"Apa ! Gue nggak salah denger.. Bukannya lo yang selingkuh sama dia hah" ucap Nazwa tak kalah ngegasnya

"Heh dia itu udah bosen sama kamu,udah jelas dia cari yang bikin nyaman. Dan itu artinya gue yang buat dia nyaman" ucap Amel yang ikut bicara

"Dasar nggak tahu Diri,udah tahu dia punya pacar tapi tetep mau ngedapetin. dasar perusak " sungguh Nazwa sangat kesal sehingga ia mengucapkan kata-kata itu

Dan tak lama dari itu Dika ingin menampar Nazwa namun tangannya ditahan oleh seseorang,saat Nazwa melihat ke samping ternyata Deevan menahan tangan Dika.

"Lo cowo nggak harusnya Lo main fisik sama cewe" ucap Deevan setelah itu ia langsung menarik tangan Nazwa membawa pergi dari tempat itu

Setelah pergi menjauh dari Dika dan Amel Deevan melepaskan genggamannya kemudian ia pergi meninggalkan Nazwa

"Kak Deevan makasih " kata Nazwa setengah teriak agar terdengar oleh Deevan

Tak disadari seseorang menepuk pundak Nazwa

"Woy ngapain lo teriak-teriak gitu ?" tanya Prily

"Eh Ily,gue kirain spa"

"Lo kenapa ?" tanya Prily sekali lagi,dan Nazwa menceritakan semuanya sambil menuju kelas.

//

Ketika bel pulang sudah berbunyi Nazwa menunggu kak Nendra Naryatama kakak satu-satunya yang baik namun sedikit menyebalkan,umurnya tak jauh dengan Nazwa hanya beda 3 tahun dan kakak nya kini sedang kuliah fakultas kedokteran.

Setelah 15 menit menunggu Nendra, motor Dika yang membonceng Amel melewati Nazwa. Amel yang melihat keberadaan Nazwa dengan sengaja ia langsung memeluk Dika. Dan Dika hanya diam saja tak menolak pelukan itu,kemudian Nazwa memalingkan wajahnya.

setelah itu Nendra baru datang dengan sebuah mobil yang mewah berhenti tepat didepan Nazwa. Nazwa langsung masuk.

"Abang kenapa pas pagi Nazwa nggk di bangunin ?? Kan jadinya Nazwa kesiangan untung aja satpam nggak ada jadi Nazwa naik ke pagar" ucap Nazwa panjang lebar

"Abang udah bangunin kamu,soalnya abang juga buru-buru ada jam tadi pagi"

"Ohh.."

"Abang liat tadi pacar kamu boncengan sama cewe lain ?"

"Udah putus" jawab Nazwa dengan singkat

Mendengar itu Nendra mengerem mendadak,karena Nendra tahu bahwa mereka terlihat sangat baik-baik saja bahkan seperti tidak bisa terpisahkan. Dan sekarang mereka putus ini membuat Nendra merasa aneh.

"Jangan ngerem ngedadak gitu dong, abang mau Nazwa kejedot terus benjol,dan nanti nggak cantik lagi ?"

"Ok ok ok I'm sorry"

"So inggris "

"Yey biarin" ucap Nendra yang kemudian mencubit pipi Nazwa






Hmmmm maaf nih ceritanya gitu-gitu aja,ayo bantu sarannya ya.. :)

NazwaWhere stories live. Discover now