rasa cinta yang timbul dengan cepat, apakah bisa dikatakan kalau itu cinta atau hanya sebuah pelampiasan ??
Kadang jatuh cinta membuatmu tak bisa membedakan mana luka dan kebahagiaan.
Masih belajar nih nggak pandai bikin sinopsis :) yuk baca aja ce...
Deevan menghentikan langkah Nazwa, ia menarik tangan Nazwa sampai ia membalikkan badan menghadap Deevan.
"Ada apa ?" Suaranya sedikit serak
Nazwa menggelengkan kepalanya cepat. Deevan memeluk Nazwa, Deevan tak lagi memikirkan kalau orang di sekitarnya memperhatikan mereka.
"Gue keinget ayah kak." Kata Nazwa
Kemudian Deevan mengajak Nazwa keluar dan duduk ditaman dekat rumah sakit.
Suasananya sedikit sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang. Nazwa masih terlihat sedih, tatapannya begitu kosong.
"Ayah Lo kenapa ?" Tanya Deevan mulai peduli
"12 tahun yang lalu ayah kecelakaan waktu nganterin gue les menari." Ucap Nazwa tanpa menoleh ke sumber suara.
Mereka saling bertatapan,Deevan menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya pelan, perasaannya berkecamuk ikut merasa bersalah menanyakan tentang ayah Nazwa.
Drrrt drrrt
Nazwa mengambil ponsel dalam slinbag nya, ia mendapati pesan dari Nendra.
Kak Nendra Lagi dimana ?
Nazwa Rumah sakit
Kak Nendra Lo sakit apa sampe dibawa ke rumah sakit ??
Nazwa
Bukan Nazwa
Kak Nendra Lah terus siapa ?
Nazwa Orang tua kak Deevan
Kak Nendra Sakit apa si ?
Read
"Kakak Lo ya ?" Nazwa menoleh ke sumber suara dan ia langsung menganggukkan kepalanya.
Deevan beranjak dari tempat duduknya lalu berkata," gue anter pulang." Lalu pergi meninggalkan Nazwa, wajahnya yang datar tanpa ekspresi membuat Nazwa sedikit tercengang dengan sifat Deevan barusan, baru saja ia bersikap sangat manis tetapi sekarang berubah kembali layaknya es batu, dingin nan cuek.
//
Nendra ikut sedih atas kejadian yang menimpa keluarga Deevan, terlebih lagi Nazwa ikut bersedih karena mengingat almarhum ayah.
"Pulang dari pemakaman kamu belum makan sama sekali, cepetan di makan." Nendra sudah gemas melihat kelakuan adiknya yang hanya melihat dan mengaduk-aduk makanan tersebut.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nazwa pun menghentikan aktifitasnya
"Nazwa nggak lapar." Ujar Nazwa sembari menyodorkan mangkuknya ke Nendra.