17

93 36 27
                                    

Selepas upacara bendera selesai semua siswa kelas 10,11, ataupun kelas 12 untuk tidak kembali ke kelas, karena minggu ini adalah jadwal pidato bahasa inggris yang dibacakan oleh perwakilan ekstrakulikuler english club .

"Astaga gue pengen kabur, haus banget sumpah." Prily berdecak kesal

"Sebentar lagi selesai Ly," Kata Nazwa

Prily memutar bola matanya malas," yaelah mending kita ke kantin aja."

"Disana kan ada osis yang lagi jaga." Bisik Nazwa

"Secara gue kan cantiknya kebangetan, tinggal dikedipin aja tuh susah banget." Ucapnya sembari memisahkan diri dari barisan. Nazwa pun mengikutinya dari belakang.

"Mau kemana Pril ?" Tanya Rayhan teman kelas Prily dan Nazwa, salah satu anggota osis yang sedang berjaga.

"Ke toilet" Ujarnya yang terus berjalan lurus

"Lo sendiri mau kemana ?" Sekarang giliran Nazwa yang ditanyai oleh Rayhan.

"Gue juga mau ke toilet, nggak boleh ?" Ketus Nazwa ikut berbohong, nggak mungkin ia harus jawab jujur nanti bisa-bisa Nazwa kena hukuman

Rayhan hanya menelan salivanya terkejut atas jawaban Nazwa yang sedikit ngegas. Nazwa kembali mensejajarkan langkah kakinya dengan Prily.

//

"Akhirnya lega juga nih, dari tadi tenggorokan gue kering kaya padang pasir." Celetuk Prily

"Biasa aja kali Ly," Ujar Nazwa

Prily dan Nazwa memilih rehat sebentar dikantin lalu memesan beberapa gorengan untuk mengisi perut mereka. Tenaga mereka terkuras karena sudah melaksanakan upacara yang mengharuskan berdiri tegap dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu sekitar lima puluh menit.

Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang menghampiri Nazwa.

"Oh ternyata nih cewe centil ada disini." Tanpa menengok ke belakang pun Nazwa dan Prily sudah mengatahui pemilik suara itu.

"Lo jangan cari ribut ya sama kak Alina." Bisik Prily

"Ngapain bisik-bisik !" Alina langsung menggebrak meja

Sedangkan Kedua temannya terus menerus mengipas-ngipas  kearah Alina. Mereka cocok disebut dayangnya Alina .

Nazwa masih bisa menahan kalutnya tetapi Alina tidak diam saja, ia semakin berulah ingin memancing emosi Nazwa.

"Lo bener-bener murahan banget ya, dengan cara ngedeketin keluarganya terus Lo gebet deh sasarannya." Alina menarik sudut bibirnya

"Pas dipemakaman orang tua Deevan aja dia lengket banget sama adiknya. Strateginya bagus juga." Ucap Nida temannya Alina yang tak kalah cerewet darinya.

"Kita pergi aja yuk." Belum sempat Prily berdiri, kedua teman Alina langsung mendudukkan Prily secara paksa.

"Lepasin dia !" Perintah Nazwa

Alina tak menggubriskannya, "Lo berurusan sama gue." Ucapnya penuh penekanan

Dengan Cepat Alina langsung mengambil botol saus yang ada di meja itu dan sengaja menumpahkan ke seragam Nazwa.

Kedua mata Nazwa terbuka lebar," Lo apa-apaan si ?" aksi kakak kelasnya ini sungguh keterlaluan sehingga Nazwa tak lagi diam, ia mendorong Alina sampai terjatuh.

NazwaWhere stories live. Discover now