17

2.1K 155 13
                                    

*lima hari sudah,setelah kepergian nyonya Park

Chanyeol sudah mau tidak mau harus menerima,dan mulai terbiasa dengan kejanggalan setiap dirinya bangun tidur.Biasanya Mamanya akan menyapa dan memberinya asupan sebelum berangkat sekolah tapi kini tidak,biasanya Mamanya jugalah yang merapikan segala barang-barangnya yang terlantar kini tidak akan terjadi lagi.

Entah,kejadian itu sulit di lupakan.Beruntung kala itu Chanyeol ada di sisi Mama-nya disaat-saat terakhir.

Flasback on

"Chan,besok Papa dan Mama akan berangakat ke Swiss" jelas sang Papa,

Chan mengerutkan pelipisnya

"Apa Mama akan operasi lagi?sampai kapan Pah,Mama bisa sembuh?" tanyanya,jujur ia terkadang dapat merasakan apa yang di rasakan Mamanya.

Setelah lima bulan lalu,nyonya Park divonis dengan penyakit kanker otak.Yang memulai jejak sulit di tiap hidup nyonya Park.

"Praankk"

Chanyeol dan Papanya berlari ke arah kamar sang Mama.Segelas bening telah pecah,meninggalkan beling bening yang menyebar di seluruh lantai.

"Mama!" panik mereka berdua,

Mama Chan,kejang.Membuat kepanikan di keluarga mereka.

"Tidak,kumohon tidak sekarang" batin Chan

"Mah,kami disini" ucap tuan Park,

Air mata,membasahi pipi Chanyeol.Entah bagaimana bisa nantinya ia menjalani sisa hidupnya tanpa seorang ibu.

Nyonya Park tidak merespon,sampai ia menutup matanya rapat-rapat.

~

"Maaf pak,kami sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap lelaki berbaju serba putih

Kini harapan Chanyeol pupus.

Bayangan gelap menghantuinya,seperti ada yang tertancap disana.Seperti ada yang meledak di kepalanya.Dan..seperti ada yang mendesak ingin keluar di matanya.

Flasback off

"Chan,ayo berangkat" ajak Shesa,

Chanyeol menutup lamunannya.

"Eh-i..iya"

Mereka berdua berangkat bersama.Ya,semenjak kepergian Mama Chan,kini Chanyeol tinggal di rumah Shesa bersama keluarga Shesa pastinya.Karena Papa Park sibuk mengurus segala urusan yang menyangkut istri tercintanya.

Maka keluarga Abram,menerima kedatangan Chanyeol.

"Hey,kalian berdua sarapan dulu.Itu mama udah siapin bekel ayam panggang buat kalian berdua" teriak Mama Shesa,yang masih menggunakan celemek.

"Kakak Eca,sama kakak Chan,nanti jemput Neina pulang sekolah ya" pinta si manis Neina

Chanyeol tersenyum tulus,"Kakak Chan sama kakak Eca kan juga sekolah,jadi maaf ya nggak bisa jemput Neinei" ucapnya

Shesa ikut tersenyum,

Neina sepertinya paham,lantas ia hanya mengangguk pasrah

Shesa dan Chanyeol mulai melahap roti sandwich yang Mamanya bikin.

"Chan,nanti lo pulang duluan aja.Gue mau ke rumah Jaehwan dulu nanti" ucap Shesa,memecah keheningan di meja makan.

"Ngapain?gamau gue anter?"

"Ada tugas,ga perlu lah,nanti gue nebeng dia aja" ucap Shesa,meyakinkan sahabatnya.

Chanyeol mengangguk,sebenarnya tadi dia berencana untuk mengajak Shesa pergi jalan-jalan sebentar sehabis pulang sekolah.Namun ternyata Shesa sudah ada janji.

~

Mereka berdua sampai di sekolah,dan mulai masuk ke dalam kelas

Keadaan kelas cukup bising,diisi dengan kesibukan berbagai jenis makhluk.Entar tidur,membaca buku bermain ponsel genggam,atau sekedar bergosip ria.

"Woy!jam pertama kita kosong,Miss Suli sakit!" teriak sang ketua kelas.

Seisi kelas pun bersorak ria,macam ada di sebuah pasar yang sedang jual beli.

Manusia tak punya hati nurani,seorang gurunya sakit mereka malah bersorak penuh kemenangan.haha.

Shesa agak merasa bosan sebenarnya,ia bingung harus bagaimana di saat Dina,dan Eka meninggalkannya ke kantin.

"Nona Shesa"

Shesa menoleh ke suara berat yang memanggilnya tadi.

"Cekrek"

"Yess,dapett"

"Heh!ngapain sih pake foto-foto gue!apus!muka gue cengo banget ish!" geram Shesa,mencoba merebut paksa ponsel sang pelaku yang memotret foto dirinya saat berwajah datar.

"Gak mau" jawabnya,sambil meninggikan ponsel yang ia gunakan.

Beberapa pasang mata memperhatikan mereka,ada yang berekspresi marah,bingung,datar,atau bertanya-tanya.

Ah,Shesa tidak perduli pastinya.Yang penting ia harus menghapus fotonya disana.

"Aw,a..a sakit iya ampun" rintihnya,

Shesa mencubit,sekaligus memutar bagian kulit pinggang sang pelaku tadi.Membuatnya merintih karena begitu menyakitkan dan lumayan panas.

"E-e..eh maaf,sakit ya?"

"Iya,tapi nggak apa-apa sih,yang penting udah dapet fotonya" jawabnya

"Sehun!" teriak Shesa,

Ya,seperti biasa,Sehun pasti akan membuat ulah setiap harinya.Entah datang ke kelas Shesa secara tiba-tiba,atau menarik paksa Shesa ke luar kelasnya,atau terkadang ia mencari alasan untuk bisa makan diluar bersama Shesa.

Dan,kini Chanyeol telah saling mengenal dengan Sehun.Lewat perkenalan sekilas dari Ayah-nya yang juga rekan bisnis Ayah Sehun.Dari situlah ia mulai mengenal dengan Sehun.Chanyeol juga dapat menyimpulkan kalau Sehun sebenarnya anak yang lumayan pintar,-karena perpisahan kedua orang tuanya,membuat Sehun menjadi anak yang haus akan perhatian.

Bahkan kini Ayahnya telah menikah lagi dengan seorang janda ber-anak satu.Jadi artinya Sehun memiliki seorang kakak laki-laki tiri yang sangat Sehun benci.

Dan Chanyeol mungkin tidak akan pernah paham apa yang membuat Sehun sebegitu bencinya pada sang kakak.Walaupun terkadang Chanyeol berusaha mencari tau dengan bertanya langsung kepada Sehun namun tangan Sehun akan selalu mengepal ketika mendengar mama sang Kakak tiri.Maka Chan,tidak mau ambil masalah lebih lanjut yang akan merusak pertemanannya dengan Sehun yang notaben-nya adalah seorang teman baru.

Dan jangan lupakan bahwa Chanyeol mulai merelakan Shesa-sahabatnya-untuk dimiliki oleh teman barunya-Sehun-secara gratis.

"Sehun,lo jangan kayak anak kecil deh" ucap Shesa

"Hm,menurut lo gue anak kecil?"



.
.
.
.
.
.
Haloo gais
Maaf ya baru sempet update
Jangan lupa tinggalin jejak








Gomawo

My Bad Boy × Sehun  [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang