24

2K 165 21
                                    

Helooo

Pagi ini,tak ada yang istimewa memang. Hanya saja,pagi ini Shesa harus menaiki taksi untuk sampai ke sekolahnya.

Sebab apa?

Sebab Chan demam,maka itu tidak ada yang mengantarkan. Dan memutuskan untuk mencari taksi.

Setelah dua minggu,Chan dan Shesa harus bolak-balik ke rumah sakit. Akhirnya Chanyeol pun tumbang.

"Ini pak,makasih" ucap Shesa,setelah memberikan selembaran uang lima puluh ribu.

Shesa mengambil langkah,memasuki ruang kelasnya disambut oleh keramaian heboh dari para teman-temanya.

"Lho,tumben sendirian,Chanyeol mana?" Tanya Eca,teman sekelasny

"Demam" singkat Shesa,melempar tasny di kursi lalu ia langsung melangkah pergi keluar kelas

"Hm,pasti deh" dumel Eca,menaruh kepalanya di lipatan tangan

Shesa berjalan membawa sepaket bekal,menelusuri keramaian pagi yang menyambut gosip hangat

"Kaaa Sehuun.."

Gubrak.

"Aduh,s-ssakit tau" ringis Shesa,setelah lututnya dengan mulus mencium lantai

Secara tidak sengaja,datang laki-laki yg lebih tinggi darinya berlari lalu menabrak Shesa.

"Bangun"

Tawaran tangan,tergantung di udara

Ah,untung saja dia datang

Shesa hanya menggeleng,bukan apa.
Kali ini rasanya berbeda,seperti ada yang retak saat dia terjatuh tadi

"Kak Sseehun,tangan akuu gaa bisa digerakiiinnn...huaaaa" ribut Shesa,merasa pergelangan tangan kananny tak bisa diajak kompromi.

Seperti mati rasa.

"Lo,ini jalanan bukan punya nenek moyang lo yang bisa seenaknya buat lari-lari,lagian tu mata kalo ga dipake mending sumbangin ke yg lebih membutuhkan deh" pedass Sehun,menunjuk laki-laki berkaca mata yg tadi menabrak Shesa

"Kak,udah..hiks tangan gw sakit" Shesa tanpa sadar menangis,bukan karena sakit sebenarnya,tapi karena ia takut. Takut tangann kananny mati rasa selamanya.

"Awas lo!" Ancam Sehun,

Laki-laki berkaca mata itu,bergidik ngeri atas ucapan Sehun. Dia menggerutuki dirinya sendiri,dan bersumpah tidak akan bertemu Sehun lagi yang sangat kejam dimatany.

Sehun mau tidak mau,ia menepuk pundaknya. Memberi kode agar Shesa naik disana.

"Cepet!" Ketus Sehun

Shesa menahan tangisnya,memang terkesan lebay. Tapi entah rasanya berbeda.

Sehun dan Shesa membelah keramaian yg diakibatkan teriakan Shesa saat terjatuh tadi.

"Hiks" isak tangis mencelos dari mulut Shesa,bersamaan dengan jatuhnya air mata yg mengalir deras membasahi wajahnya.

"Lo kuat,sabar ya bentar lagi kita sampe ke uks" sedu Sehun,kata-katany nampak lebih tulus dari perkataan ketusny tadi

"Tangan gue,hiks...takut" balas Shesa

Sambil terus berjalan,agak berlari.

Sehun mencoba menenangkan Shesa,jujur ia merasa bingung harus bagaimana,tapi ia yakin setidaknya petugas pmr tau apa yg harus dilakukan.

Sesampainya di uks,mereka berdua disambut oleh tiga petugas PMR yg siap sedia disana.

"K-kkenapa Hun?" Tanya salah seorang dri tiga petugas itu,yg kebetulan adlah teman sekelas Sehun

"Coba cek tangan kanannya,tdi dia bilang ga bisa gerak" jelas Sehun,menurunkan Shesa namun terus menggenggam tangan sebelah kirinya yg tak terasa sakit

"Aw" teriak Shesa,saat disentuh oleh anggota PMR

"Pelan-pelan,lo pada niat ngobatin ga sih?!" Kesal Sehun,

Rinel-anggota PMR yg sekelas dgn Sehun-berdecak ssbal menghadapi Sehun yg begitu menuntut.

"Tulang tanganny retak,lo ga perlu ke klinik,nnti kita yg urus" ucapnya

Sehun mengangguk,dengan tatapan tajam.

Setelahnya,Shesa mulai ditangani,ia diperban dengan sanggahan dua kayu yg entah apa namanya.

Jujur,sebisa mungkin Shesa menahan tangisnya. Menyembunyikan rasa sakit yg amat menyiksa.

"Selesai"

"Makasih ya kak" ucap Shesa,memberikan senyum simpul

"Istirahat aj dlu,kita mau ke kantin" pamitnya diikuti dua petugas PMR lainnya.

Shesa mengangguk

Ruangan serbaputih itu,kini sunyi walaupun terisi oleh dua manusia yg saling berpencar memikirkan pemikiran satu sama lain.

"Masih sakit?" Tany Sehun memcahkan keheningan

"Sedikit"

Sehun menatap sedih perban yg melingkar di pergelangan tangan Shesa

"Ah iya,tadi bekalny jatuh dimana ya?kakak liat?" ucap Shesa,ia baru teringat

Sehun berdecak,menjambak rambutny sendiri

"Ck,udah kayak gini masih mikirin bekal?!"

"Ya..kan bekal itu yg bikin mama,sayang klo ga dimakan" jelas Shesa

"Lo mau makan tuh bekel yg udah berserakan di jalan?" Ketusnya

Shesa terdiam,ia merasa bersalah

Tanpa diketahuinya,Sehun mulai mendekat,menatap lebih lekat wajah Shesa.

"Kak?ngapain sih?" Tany Shesa yg merasa mulai tak nyaman

"Siniin tangan lo yg sakit,gw mau liat" ucap Sehun,membuat suasana membeku

Shesa menurut,lantas menggerakkan secara perlahan tangannya.

Cup

"Udah gw kiss,jadi besok juga sembuh"

Beku seketika












Annyeong guyss..

Cowo suka bgt ya mainin perasaan cewek,kdang bikin baper dan bertingkah seolah-olah kita itu diutamakan,tapi setelah itu dia pergi meninggalkan sebuah rasa yg belum terbalas.

Maaf numpang curhat,wkwk :v




Salam dari cecan♡





.

Muach♥♥

My Bad Boy × Sehun  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now