23

1.9K 158 32
                                    

Anyyeong!

...

"Keadaan Sehun semakin membaik.Jadi hari ini ia bisa segera kembali kerumah,tapi emosiny masih kurang stabil jadi masih diperlukan beberapa kali kontrol" jelas lelaki paruh baya,yang bergelar dokter itu.

"Baik dok,terimakasih" ucap nyonya Oh,

Ia kembali keruangan dimana anak tiri nya yg benar-benar ia sayang dirawat dalam masa penyembuhannya.

"Ssehun,h-hhari ini kamu bisa pulang" ucap nyonya Oh,agak takut-takut

"Iya,makasih"

Senyuman Sehun,melelehkan nyonya Oh.

Bagaimana tidak,selama empat tahun sudah ia menjabat sebagai ibu tiri Sehun,tapi baru kali ini ia melihat Sehun memamerkan senyum simpulnya itu.

Ia merasa benar-benar beruntung hari ini.Seperti merasa telah mendapat sebongkah berlian yang nantinya akan ia simpan.

Dan ia,sangat berharap agar Sehun selalu tersenyum seperti ini padanya,meninggakan sikap acuh,dan kasar padanya dulu.

"S-ssehun,maafin Mama ya" ucapnya

Sehun tak ingin menatap sang mama tiri,ia hanya mengalihkan pandangan nya menatap koper kecil yang sudah berisi pakaian yang kemarin ia pakai selama di rumah sakit.

"Buat apa?" Tanya Sehun datar,

"Maaf,mama udah rusak kebahagiaan kamu" jelas nyonya Oh.

Sehun harus bagaimana saat ini?

Benci itu,sebenarnya masih ada,namun Sehun berusaha melupakan dan menghapus nya.

Berkat apa?

Berkat kata-kata Shesa yang tanpa izin menusuk tajam hatinya semalam.

*flasback on

18.45pm

Shesa,tanpa ditemani Chanyeol pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Sehun.

Beruntung aplikasi ojek online masih bisa ia gunakan.

Tok...ttok

Sebelum masuk,Shesa mengetuk pintu kamar Sehun.Ia takut Sehun akan mengamuk ketika ia masuk secara tiba-tiba
nanti,maka itu lebih baik ia mengetuk terlebih dahulu.

"Masuk" jawab suara datar,yang bukan lain suara Sehun

Shesa pun masuk,dan melihat Sehun yang sedang berdiri menatap balkon rumah sakit yang ada di kamarnya.

"Kak,obatny udah di minum?" Tanya Shesa

Sehun menggeleng

Bodoh,sudah jelas ia sedang tidak dalam keadaan yang sehat tapi masih saja bertingkah seperti anak berumur dua tahun.

"Kenapa?" tanya Shesa lagi

"Lo cerewet ya,sama kayak cewek pelacur yang satu itu" ucap Sehun pasi

Shesa,tiba-tiba tersedak air liurny sendiri saat Sehun menyebut kata pelacur.

"Uhukk..uhukk"

Sehun,memutar badannya menatap Shesa yang sedang memukuli dada atasny.

"Minum" suruh Sehun,tapi hanya menyuruh tanpa menyuguhkan

Mau bagaimana pun,Sehun tetaplah si keras yang seperti batu itu pikir Shesa

Shesa menggeleng

"P-ppelacur?maksudnya?"

"Selain lo sama Chan,siapa lagi sii yang sering masuk ke kamar ini?"

Deg

Itu berarti,yang di maksud Sehun adalah..

Mama tiri nya

Ya,tidak salah lagi

"Dia?maksudnya mama tiri kakak?"

"Mama?ga sudi gue manggilnya" ketus Sehun

"Mau bagaimana pun,dia tetep sosok ibu yang pengen dihormati sama anak-anakny kak" jelas Shesa

"Dia,khawatir banget pas tau kalo lo masuk rumah sakit,tapi begony elo malah ga anggap dia sedikit pun" sambung Shesa,panjang lebar mengeluarkan apa yang ia berika pada Sehun

"Dia itu ga berguna" ketus Sehun,lagi dan lagi

"Kak,lo ga takut dosa?pasti Malaikat udah bosen banget nyatet kata-kata lo yang nimbulin dosa.Gue aja ga kebayang sebanyak apa dosa yang udah tercatat,apa mungkin lo ga takut dosa kali ya?"

Boom..

Seperti ada kilatan petir yang menyambar di tubuh Sehun,menggetarkan jiwanya.

Otakny mulai berfikir,memproses kata-kata yang sangat..amat menohok tajam.

Seperti disingkirkan dari dunia,tapi terasa lebih nyata

Kenyataan yang memang benar.

Sehun tak mengenal siapa itu Tuhan

Bahkan ia tak memikirkan seberapa banyak dosanya. Tapi kini,seperti ingin langsung bertemu Tuhan,dan meminta maaf secara langsung.

Sehun ingin merasakan,berlutut bersembah,lalu berdoa menyebut Tuhannya

"Sadar kak,harusny lo bersyukur,lo punya sosok ibu pengganti yang menyanyangi lo seperti ibu kandung lo sendiri.Lo gatau kan,dia pasti terluka karena omongan lo yang belum tentu benar" ucap Shesa,kini matany berkaca-kaca

Seolah ialah ibu tiri Sehun.

Tapi tidak mungkin,itu hanya perumpamaan.

"Sa,gg-gue s-ssalah ya?"

"JELAS LO SALAH!" Ketus Shesa,memincingkan mata menatap Sehun secara sinis.

Skakmat.

Nampakny kini kata-kata tajam Shesa lah yang membuatny mulai mengerti,memahami,dan pula menghapuskan semua kebenciannya yang ada pada dunia ini.

Kata-kata Shesa yang sepertinya terlalu menohok,membuat Sehun sadar bahwa ada yang lebih tajam dari samurai.

Bahkan tatapan sinis itu,lebih menusuk dibandingkan jarum.

Agaknya Shesa kini telah mendapat profesi baru si sela-sela kegiatan sekolahnya,yakni menjadi pawang singa tampan-si Oh Sehun.

*Flashback off

"Maaf,mama udah rusak kebahagiaan kamu" jelas nyonya Oh.

"Saya jjuga minta maaf" ucap Sehun

"Mama,sangat bahagia,cukup hanya dengan mendengar suara kamu ketika Mama ajak kamu bicara" sambung nyonya Oh.

Hatinya sejuk,mendengar pernyataan demi kian

Tanpa disadari pun,ia me
mbuat janji pada dirinya sendiri untuk mulai memaafkan dan menghargai perasaan orang lain.

Satu lagi,ia akan melupakan sikap egoisny yang dominan itu.

Tapi,ya..

Tunggu saja,belum tentu juga kan,seorang Oh Sehun bisa menjalankan janjinya.

Si bad boy yang keras kepala juga kasar ini terkadang suka bertindak yang tidak berdasarkan hatinya bukan?







I'm comebackk guysss...

Mau revisi rencananya sih..

Malu banget baca cerita sendiri pas part pertama,bahasanya ituloh acak adul

Duh,jaman ku khilaf








Makasih 5k otw 6k voteny♥♥♥♥♥♥

My Bad Boy × Sehun  [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now