✨ The Only Thing

5.7K 824 73
                                    

Twisted love and hate, those beautiful memories is dyed in white. Little by little, it yellows away.
-Love Shot-

💫💫♠💫💫

Jeongguk akhirnya menginjakkan kakinya kembali di Maid Love Cafe. Duduk di tempat favoritnya sembari memperhatikan Taehyung yang berjalan kesana kemari. Gadis itu terlihat lebih ceria dari biasanya dan lebih cantik. Si pria bertindik menggelengkan kepalanya pelan. Mungkin, ia terlihat cantik karena pita merah yang mengikat kedua kepangan rambut pink palsunya.

Surai tirai terbuka bersamaan dengan Jeongguk yang mengangkat tangannya. Seseorang yang baru keluar itu langsung memandang tangan Jeongguk dan mendatanginya. Wajahnya asing, pria itu yakin ia baru melihat pelayan itu kali ini. Jangan salah! Meski tidak pernah berkenalan, tapi Jeongguk hafal betul yang mana Seokjin, Sana, dan Somi.

"Ada yang bisa kubantu, Ouji-sama?" Tanyanya lembut.

"Aku ingin memesan carbonara dan segelas Caramel Macchiato lagi."

"Kuulang ya, Ouji-sama. Satu carbonara dan satu Caramel Macchiato, apa benar?"

"Ya, benar."

"Baiklah. Mohon ditunggu, Ouji-sama."

Jeongguk mengangguk, dalam hati ia bertanya tentang siapa pelayan baru itu. Lalu, saat sosok yang dinantikannya hendak melewatinya, tangan pria itu terulur. Jemarinya melingkar pas di lengan Taehyung membuat gadis itu membalikkan badan ke arahnya.

"Ah, maafkan aku, Jeongguk-ah." Rutuk Taehyung. "Aku terlalu sibuk sehingga tidak memperhatikanmu."

"Tidak masalah. Omong-omong, siapa pelayan baru tadi?"

"Oh, kau sudah bertemu dia rupanya. Namanya Min Yoonji."

Jeongguk mengangguk pelan sebelum melepaskan pegangannya pada lengan Taehyung. "Hanya ingin mengingatkan." Katanya. "Aku akan menunggumu pulang."

"Oke."

"Taehyung-ah..." Panggil Jeongguk pelan. "Sekarang, aku sudah bisa memanggilmu sebagai Taehyung-ah 'kan?"

Taehyung terkekeh, "Tentu saja. Kau bisa memanggilku begitu, Jeongguk-ah."

"Bagaimana dengan nomor teleponmu?"

💫💫♠💫💫

Jeongguk membolos hari ini. Mengabari Taehyung lewat sebuah pesan singkat, karena mereka sudah menjadi sahabat sekarang. Pria bertindik panah itu memakai jaket hitam di siang yang terik. Memasukkan kedua tangan ke dalam saku jeans sembari berjalan memasuki tempat tujuannya.

Ia tidak akan kembali ke Tongyeong jika bukan karena seseorang ini. Pria itu pun melangkahkan kakinya melewati gerbang tinggi itu dan melangkah ke bagian administrasi. Memberikan identitasnya sebelum dikawal menuju ke sebuah ruangan yang tidak lagi asing.

"Kau punya waktu setengah jam, nak." Kata polisi yang mengawalnya.

"Baik."

Jeongguk duduk di kursi yang telah tersedia sementara sang polisi menunggu di meja belakangnya. Tak lama kemudian, di ruangan seberangnya yang hanya dibatasi oleh kaca, masuklah seorang pria paruh baya. Dengan seragam oranye ala tahanan yang lalu duduk di hadapannya. Ia tersenyum melihat siapa yang datang menjenguk. Siapa lagi kalau bukan satu-satunya anak kesayangan yang dimilikinya.

"Kau tampak sehat." Adalah kalimat pertama yang diucapkan pria paruh baya itu—tuan Jeon. "Appa senang melihatnya."

"Aku bisa mengatakan hal yang sama tentangmu."

Young God(s) || KookV [ √ ]Where stories live. Discover now