✨ Want To Breathe You

4.8K 801 28
                                    

I'd like to say we gave it a try. I'd like to blame it all on life. Maybe we just weren't right, but that's a lie. That's a lie.
-Almost is Never Enough–

💫💫♠💫💫

"Jeongguk, kau suka gadis yang bagaimana?"

"Yang apa adanya?"

"Kenapa kau balik bertanya?"

"Karena aku sudah lupa bagaimana rasanya jatuh cinta."

"Oh."

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu?"

"Hanya ingin tahu. Lalu, apa kau menyukai gadis berambut panjang atau pendek?"

"Panjang."

"Kau suka makanan apa?"

"Apapun selagi itu tidak basi."

"Minuman?"

"Kupikir kau sudah tahu karena aku selalu memesannya di kafe?"

"Caramel Macchiato?"

Jeongguk mengangguk. "Aku suka sesuatu yang manis, yang rasanya tidak terlalu dibuat-buat, dan yang warnanya lembut."

"Apa kau menyukai artis atau penyanyi misalnya?"

"Tidak dan hei, aku benar-benar curiga. Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal yang aku suka?"

Taehyung mengangkat bahu dan menaruh catatannya kembali ke dalam saku roknya. Ia tak mengatakan apapun dan langsung berbalik meninggalkan meja Jeongguk. Pria bertindik itu hanya bisa mengerutkan kening tidak mengerti. Apa sebenarnya yang sedang Taehyung rencanakan?

Jeongguk tidak melihat Taehyung lagi setelahnya. Bahkan, pesanannya diantar oleh Min Yoonji dan bukannya Taehyung. Jeongguk pikir ia tidak membuat kesalahan apapun pada pria itu dan ia tidak mengerti kenapa sikapnya berubah. Tanpa mempedulikan tatapan dari pengunjung lain, Jeongguk melangkahkan kaki ke balik tirai dan memanggil-manggil nama Taehyung disana.

"Taehyung tidak ada disini, Ouji-sama."

"Dia kemana?"

"Tadi dia izin pulang cepat karena tidak enak badan."

"Terima kasih."

Seokjin mengangguk sebelum memberi tatapan supaya Jeongguk segera keluar. Pria itu segera mengambil tasnya dan membayar pesanannya di kasir. Ia berlari keluar berharap masih bisa mengejar Taehyung, tapi pria itu tidak ada dimana-mana. Jeongguk pun mengeluarkan ponselnya dan mendengarkan nada sambung yang seperti tidak ada akhirnya.

"Kau dimana?"

"Taman. Datanglah."

"Apa sesuatu terjadi padamu?"

Telepon dimatikan. Jeongguk menggeram sebelum memasukkan ponselnya ke kantung celana dengan asal. Ia tidak tahu kenapa ia harus berlari pergi mengejar bus untuk sampai ke taman yang Taehyung maksud. Ia bahkan tidak tahu kenapa ia harus repot-repot datang ke tempat pria itu berada. Jeongguk buta, tapi hatinya tidak.

💫💫♠💫💫

"Maksudmu apa, Kim Taehyung!"

Esok harinya Jeongguk datang dengan kemarahan. Pria itu menggebrak meja si surai cokelat terang dengan keras. Seketika keduanya menjadi pusat perhatian di kelas itu. Jeongguk tidak peduli. Saat Taehyung enggan menatapnya, pria itu menarik dasinya untuk memaksa. Dua pasang mata itu bertemu—yang marah dan yang menyembunyikan sesuatu.

Young God(s) || KookV [ √ ]Where stories live. Discover now