✨ If I Was Brave

4.5K 825 91
                                    

Take me back to the middle of nowhere. Back to the place only you and I share. Remember all the memories? The fireflies and make-believe.
-Long Way Home-

💫💫♠💫💫

"—Jackson, Jennie, Rose, Dahyun, dan Hoseok kalian kelompok Delta—"

"—Namjoon, Yerin, SinB, Nayeon, dan Soobin kalian kelompok Juliet—"

Taehyung mendengarkan guru Lee membagikan kelompok dengan seksama. Sejauh ini namanya dan Jeongguk belum disebutkan di kelompok mana pun. Tidak mau berharap lebih sebenarnya, tapi justru itu yang Taehyung lakukan. Betapa menyenangkan jika ia dan Jeongguk satu kelompok, bukan? Satu-satunya teman dekat yang bisa ia ajak bicara dan kerja sama tanpa banyak keluhan.

"—Jeongguk, Taehyung, Yuju, Jihyo, dan—" guru Lee membetulkan letak kacamatanya yang melorot sebelum menambahkan, "Eunha. Kalian kelompok terakhir yaitu Tango."

Si surai cokelat terlalu cepat senang rupanya. Tersenyum saat nama Jeongguk dan dirinya berada dalam kelompok yang sama, namun diakhiri dengan nama Eunha. Bagus sekali nasibku, pikir Taehyung. Ia membuang wajah saat Eunha mendekat ke arah Jeongguk bersama Yuju dan Jihyo. Setiap kelompok sudah berkerumun di beberapa titik dan mau tidak mau Taehyung harus melangkah ke arah yang sama dengan ketiga gadis itu.

"Jeongguk-ssi, kita satu kelompok!" Ucap Eunha dengan wajah sumringah.

"Aku tahu."

"Aku tidak tahu harus senang atau sedih karena sekelompok juga dengan orang ini."

Eunha berpose berbisik pada Yuju dan Jihyo dengan suara yang cukup keras. Jeongguk hanya menghela nafas, sementara Taehyung yang baru saja ditunjuk-tunjuk oleh Eunha hanya menundukkan kepalanya. Ia juga tidak ingin sekelompok dengan gadis itu. Entah apa sebabnya ia tidak suka pada Taehyung sampai sekarang ini. Kalau dipikir-pikir, mungkin karena pemilihan ketua OSIS tahun lalu dimana proker milik Eunha dikalahkan oleh proker milik Taehyung.

"Setidaknya ada Jeongguk." Jawab Jihyo. "Kita bisa mengandalkan dia sepenuhnya."

"Setuju!"

"Jeongguk, kami memilihmu sebagai ketua." Putus Eunha sepihak.

Taehyung menyela. "Hei, aku belum memberi suara—"

"Dan apakah kami terlihat peduli atas suaramu itu, Kim?"

"Bagaimana pun juga aku ini anggota kelompok Tango."

"Yuju, kau ingin si Kim jadi ketua? Tidak. Jihyo? Tidak. Aku? Tidak." Eunha menyeringai. "Maaf tidak ada kesempatan untukmu menjadi ketua lainnya, Ketua OSIS."

Jeongguk jengah. Sedari tadi ia diam saja karena malas berurusan dengan gadis yang mulutnya superlicin itu. Namun, ia tidak bisa tinggal diam saat Taehyung mulai tersudutkan seperti ini. Sudah jelas ada masalah pribadi yang gadis itu pendam untuk Taehyung. Ini bukan lagi tentang kelompok Tango dan pemilihan ketuanya. Jujur, Jeongguk sama sekali tidak keberatan jika ia diminta jadi ketua—asalkan dimintanya oleh Taehyung seorang.

"Jangan memaksakan kehendak disini, Eunha." Jeongguk akhirnya bersuara sebelum menoleh pada Taehyung. "Taehyung, apa kau menginginkan aku untuk menjadi ketua kelompok ini?"

"Ya." Taehyung tidak ragu saat mata si surai jelaga itu menatapnya. Ia terlanjur hanyut dengan wibawa pria itu. "Aku percaya kau akan menjadi ketua yang baik, Jeongguk."

"Terima kasih atas kepercayaanmu, Taehyung." Taehyung hanya tersenyum.

"Selamat, Jeongguk-ssi!"

Selagi Eunha dan dua gadis lainnya bertepuk tangan karena Jeongguk menjadi ketua, Taehyung lebih memilih memperhatikan guru Lee di depan sana. Ia berteriak meski sudah menggunakan pengeras suara karena kelompok-kelompok itu masih sibuk berbincang sendiri. Akhirnya guru Lee membunyikan sirene agar perhatian mereka kembali ke tengah-tengah lahan berumput itu.

Young God(s) || KookV [ √ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang