02. Sombong Sekali Dia

3.6K 579 80
                                    

Taehyung memang alumni sekolah luar biasa sampai jenjang SMP. Begitu SMA, dia masuk ke sekolah umum bersama Kim Namjoon –anak pengasuhnya- selama dia di SMA, banyak gadis-gadis cantik pemikat hati yang sering ia temui. Semua orang pernah memasuki fase pubertas, Taehyung juga punya naluri ingin menyukai seorang lawan jenis. Termasuk gadis tersebut.

Sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dia terlahir sempurna jika dilihat dari sudut pandang orang-orang yang tidak pernah mengenalnya. Kim Taehyung diberkahi wajah tampan turunan dari Ibunya yang cantik jelita, dia anak orang kaya –walau tak ada yang tahu kecuali Namjoon- pintar sekali, sayangnya terlahir tuli sejak lahir.

Jadi sore itu, di atap sekolah, untuk pertama kalinya Taehyung memberanikan diri untuk 'menembak' gadis pujaannya.

"Han Sela-ssi, aku menyukaimu. Maukah kau menjadi pacarku?" kala itu Taehyung gugupnya setengah mati.

Gadis berkuncir itu menghela napas. "Tae, kita memang dekat, tapi maaf. Aku ga bisa. Kita tetap jadi teman saja, ya?"

Gadis itu tersenyum, seolah tidak tahu bagaimana hancurnya hati Taehyung saat itu.

Mereka dekat, Taehyung sering menawarkan bantuan padanya, seperti mengerjakan tugas matematikanya atau mencontekinya saat tidak tahu jawabannya. Semua telah ia lakukan demi gadis itu, tapi ternyata dia tidak memiliki perasaan yang sama. Taehyung kecewa.

Beberapa tahun kemudian, teman seangkatannya di SMA mengadakan reuni. Taehyung bertemu lagi dengan gadis itu, dia masih lajang, penampilannya pun lebih cantik sekarang. Tak sengaja saat ia memesan minuman di bartender, ia mendengar percakapan Sela dengan teman-temannya.

"Hei kau tak ingin menemui Taehyung, dia bertambah tampan, loh"

"Iya, sih. Ku akui dia tampan, tapi siapa juga yang mau menikah dengan laki-laki gen pembawa cacat sepertinya? Keluargaku pasti tidak akan merestuinya, apalagi aku. Aku tidak ingin garis keturunanku ada yang seperti itu," sahut Sela

DEG

"Kau benar, sayang sekali, ya," timpal lainnya.

Taehyung meremat dadanya, cepat-cepat dia kembali ke meja asalnya, di sana ada Namjoon, Jaemin, dan juga Jongin. Ketiga kawan lamanya itu tengah membahas masa lalu, Taehyung memilih menyimak saja tanpa mau menyumbang cerita, sampai saat dimana keadaan menjadi hening, lantas ia bertanya sesuatu.

"Apa laki-laki gen pembawa cacat sepertiku tidak pantas menikah?"

Ketiganya terdiam. Sampai Namjoon menyahut tak terima. "Apa yang kau katakan?!"

"Hey dude, kenapa kau berpikir seperti ini? Kau ini tampan sekali astaga, aku berani sumpah," Jaemin mengeluarkan tanda peace.

"Percayalah, akan banyak gadis yang jatuh hati padamu," ujar Namjoon.

Tapi aku terlalu menutup diri sejak itu –batin Taehyung.

"Jangan menyerah, kawan. Banyak orang-orang sepertimu yang mempunyai keturunan tidak ikut terkena cacat juga. Tapi sayangnya memang, nanti salah seorang cucunya atau canggah yang akan mengalaminya, atau mungkin anakmu sendiri. Itu sudah takdirmu, dijalani saja," Jongin berkata demikian karena dia seorang mahasiswa kedokteran.

Taehyung mengembuskan napas kasar, dia memang tidak ditakdirkan untuk menikah. Kalau ia jadi mereka, Taehyung juga tidak akan mau dipersunting pasangan yang cacat. Mereka benar.

Terkadang hal inilah yang membuatnya begitu kaku. Pikiran Taehyung hanya terfokus pada ilmu dan duniawi, tidak ada kamus cinta dalam hidupnya. Cinta itu hanya angan-angan semu drama, Taehyung benci menonton drama. Dia juga muak melihat pasangan yang bermesraan di jalan. Intinya Taehyung harus sukses, punya harta sebanyak mungkin, dan mati dengan tenang. Itu saja.

No Problem, Sir! - TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang