Yoongi hanya menoleh ke samping, mengamati jalanan dari kaca mobil terasa lebih menyenangkan baginya. Entah ini sudah yang keberapa kalinya ia menghela napas, ia benar-benar canggung ikut duduk bergabung dengan dua pria ini.
Duh, bisa-bisanya sih ia kepergok tengah berjualan oleh dosennya sendiri. Ia merasa amat malu sekali sekarang sampai-sampai bibirnya ikut berdecak kesal.
Ting
+82011xxx
Yoongi? Ini aku, Jungkook.
18.00
Jarinya tergerak untuk membalasnya. Aneh memang, mereka semobil tapi dia malah mengiriminya sms.
Ya, benar. Ada apa?
18.02
Ting
Tidak apa-apa. Tambahkan aku dalam kontakmu, pleaseu.
18.04
Kau baik-baik saja? Hyungku memang begitu, maafkan dia, ya.
18.06
Kalau kau merasa tidak nyaman, katakan saja padaku. Aku akan menyelamatkanmu kekeke...
18.09
Yoongi ingin tertawa, tapi ia menahannya dan hanya tersenyum.
Sudah
18.11
Aku ok
18.12
Terimakasih, Jungkook-sshi.
18.13
Ting
Stop memanggilku dengan embel-embel sshi. Aku tidak suka -3-
18.15
CKIIIT!
Ponsel Yoongi jatuh dengan tidak elitnya, sementara di belakang, Jungkook hampir terantuk dahinya. Untungnya dia mengenakan sabuk pengaman.
"Maaf, tiba-tiba ada ANJING! menyebrang," ujar Taehyung dengan raut datar.
Baik Yoongi dan Jungkook melirik Taehyung bersamaan, sedangkan sang pelaku hanya menampilkan wajah tidak bersalahnya.
Taehyung terlampau kesal melihat keduanya. Ia tahu mereka sedang berbalas pesan sejak ia melirik keduanya yang bergantian menunduk menatap ponsel masing-masing, dan juga ia tadi mengatur hearing aid nya agar bisa mendengar secara jelas suara notifikasi ponsel Yoongi yang langsung berbunyi saat Jungkook sudah mendongakkan kepalanya.
Perlahan mobil yang mereka tumpangi berhenti juga. Yoongi membuka dahulu pintu mobilnya, ia hendak membantu Jungkook namun dicegah oleh dosennya.
"Biar aku saja," tukas Taehyung tiba-tiba di belakangnya.
"Hyung, ijinkan aku ikut bersama kalian setelah ini," pintanya begitu ia telah duduk di kursi rodanya lagi.
Dengan tegasnya yang lebih tua menolak. "Ini hanya antara aku dengan mahasiswaku. Kembalilah ke kamarmu, bukankah aku telah menuruti kemauanmu untuk menemanimu menonton konser?"
Jungkook merengut, ia melirik Yoongi yang memasang senyum padanya. "Tidak apa-apa, Jungkook. Kita bisa berjumpa lain waktu, kan?"
"Yoongi, ingat pesanku tadi, ya." Jungkook mengerling. Sementara Yoongi menganggukan kepalanya.
"Siap, Kook!"
Dengan begini Jungkook merasa sedikit lega. Ia lalu memutar kursi rodanya dan kembali menuju mansion.
"Oh, Minyoung Mama!" sapa Jungkook saat berpapasan di ruang tamu.
"Sudah menontonnya? Kau senang?" tanya Minyoung ramah.
"Nde, sangat senang sekali!" Jungkook tersenyum lebar.
"Sekarang dimana Taehyung?"
"Ah, dia membawa mahasiswanya lagi. Entah apa yang mereka lakukan..."
YOU ARE READING
No Problem, Sir! - TaeGi
Fanfiction[21+ on random chapter] Aku sama sekali tidak memiliki alasan khusus untuk mencintaimu. Walaupun banyak orang-orang yang merendahkan kami, bagiku, itu bukanlah sebuah masalah, pak. WARN: mengandung unsur kisah cinta yang terpaut usia cukup jauh.
