13. Kepergok

2.8K 299 80
                                    

Mentari sudah menampakkan diri, di luar sana burung mulai berkicau riang. Siluet cahaya menembus masuk lewat jendela yang mengusik tidur lelap seorang lelaki mungil. Mata kucingnya mengerjab, ia merasakan suhu tubuhnya naik, rongga hidungnya tersendat dan tenggorokannya kering.

Kepalanya pusing sampai ia pegangi, menoleh kesamping mengamati Taehyung yang masih pulas. Dengan hati-hati ia melepaskan diri dari rengkuhannya. Yoongi berhasil duduk menyandar, membuat selimutnya jatuh dan hanya menutupi panggulnya. Tubuhnya masih polos akibat aktivitas semalam.

"Ada apa denganku? Kenapa tiba-tiba rasanya badanku tak enak begini..." gumam Yoongi sambil mengusap tengkuknya.

Hatchiiihhh...

Yoongi merasakan sesuatu keluar di perbatasan hidung dan bibirnya.

Hatchiiihhh...

Hatchiiihhh...

"Huahhh... Aigoo..." Yoongi kini kebingungan mencari tisu, sapu tangan, atau apapun itu untuk membersihkan daerah kumisnya.

"Sayang, kau baik-baik saja?"

Suara serak Taehyung membuatnya berjengit. Prianya itu lantas bangkit meskipun matanya belum membuka sempurna. Sambil menguap, ia menyentuh dahi Yoongi, lalu terkejut saat suhunya terasa panas, seperti memegang panci ramen matang.

"Kau sakit? Astaga... Apa aku terlalu kasar semalam?" pertanyaan polos Taehyung membuat pipi si manis merona.

Yoongi menunduk, ia terkikik malu. "Tidak, kau begitu lembut."

Taehyung merasakan udara dingin melewati kulitnya, ia menoleh. Pantas saja, semalam ia lupa menutup jendela dan mungkin inilah yang membuat kekasihnya sakit. Yoongi tidak kuat udara malam.

"Maafkan aku sayang, aku begitu ceroboh." Taehyung mengusap sayang pipi Yoongi.

Tangan Yoongi bergerak, "Tae, hari ini aku ijin saja."

"Baiklah, aku akan membuat surat-"

"Tidak! Ak-aku akan meminta tolong Hoseok saja."

Keduanya terdiam, Yoongi lalu bergumam. "Nanti sekalian antarkan aku lagi ke asrama. Aku istirahat di sana saja."

"Kenapa tidak di sini?"

"Kumohon Tae..." Yoongi yang sudah memasang muka kucingnya tidak bisa lagi Taehyung tolak.

"Baiklah." Taehyung berdiri dan memakai kembali pakaiannya. Ia mengusak rambut Yoongi sebentar lalu melangkah keluar kamar.

Taehyung mengetikkan pesan pada Namjoon Hyungnya untuk membeli obat dan juga membuatkan bubur untuk Yoongi yang sedang drop.

Sebenarnya Taehyung tidak yakin kalau ia bisa, tapi kali ini ia berusaha membuatkan teh hangat untuk Yoongi. Entah bagaimana rasanya yang penting ia sudah berusaha, setidaknya ia telah bertanggung jawab atas kelalaiannya.

Dengan hati-hati ia membawa teh buatannya ke kamar, membangunkan Yoongi yang kembali tidur. Anak itu kemudian duduk dan Taehyung memintanya untuk meminum tehnya.

"Bagaimana rasanya?" tanya Taehyung.

"Terlalu manis." Jawab Yoongi yang sudah Taehyung duga. Ia tidak pernah becus masalah seperti ini.

Cklek...

"Yoongi, kau sakit?!" pekikan khawatir Seokjin mengagetkan keduanya.

Dalam tas kecilnya itu ia mengeluarkan termometer dan juga stetoskop untuk mengecek kondisi tubuh Yoongi. "Kau perlu banyak istirahat, Yoon. Cepat sembuh hmm..."

No Problem, Sir! - TaeGiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang