10. Cemburu

2.5K 352 97
                                    

Hari-hari yang ia jalani sekarang rasanya berbeda dengan hari sebelumnya, Yoongi merasa lebih damai tentu saja; karena sudah kelewat 2 hari ia tidak terusik oleh kehadiran sang dosen. Taehyung sedang dinas keluar kota.

Yoongi menyeruput kopinya dengan bahagia, matahari terlihat lebih cerah di matanya, angin terasa lebih sejuk, semuanya menjadi kian baik saat pria itu pergi. Oh, andaikan tiap hari begini.

Drrrtt... Drrtt...

Terkesiap, ia menoleh ke bawah mendapati ponselnya bergetar dengan nama Jungkook yang terpampang jelas.

"Halo"

"Yoongi, kapan jam kuliahmu selesai?"

"Sekarang, aku sedang menikmati kopiku di kantin. Memangnya ada apa?"

"Tidak, hanya saja... Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Kau mau?"

Yoongi mengecek jadwal pada memonya, kosong. Ia sebenarnya bisa gunakan waktu ini untuk pergi ke perpustakaan, hanya saja ia merasa suntuk. Sesekali cari hiburan dipikirnya juga bagus.

"Yoongi kau mendengarku?"

"-Ah, ne. Maaf. Baiklah, jam berapa?"

"Aku akan segera menjemputmu. Kau tunggu saja."

"Baiklah, sampai nanti."

Yoongi hendak membereskan tasnya, namun lagi-lagi sang ponsel menyahut.

Ting

Yoongi, tlg nanti krjkn ini. Sampaikan pd teman2mu. Bsk sdh hrs dikumpulkan.
Send document
09.37

Ingin tertawa rasanya, astaga! Taehyung benar-benar berusaha belajar mengetik dengan baik dan benar rupanya. Tapi, toh, ia kini sudah terbiasa membaca pesan si dosen yang gemar tidak suka memakai huruf vokal.

Iya, pak
09.40
Read

Ting

Jungkook
Aku sudah ada di depan. Cepatlah ^^
09.41

Bergegas Yoongi berlari ke arah gerbang, ia tidak boleh membiarkan Jungkook menunggu lama. Nampak sedan mewah berwarna hitam sudah terparkir di sana, seorang pria baya membukakan pintu untuknya.

"Yoongi!" sapa Jungkook diselingi senyum kelincinya.

"Maaf, apakah menunggu terlalu lama?" Yoongi bertanya khawatir.

"Tidak, ayo segera masuk!" Jungkook menepuk kursi sampingnya, Yoongi pun menurut dan duduk di samping pria tersebut.

"Bagaimana kuliahmu, Yoon?"

"Yahh... Seperti biasa."

Jungkook mengangguk, tiba-tiba ia menyeringai. "Tidakkah kau merasa hidupmu lebih tenang saat Hyung tidak ada?"

Yoongi langsung menyahut begitu saja, "Kau benar."

Jungkook terkekeh, ia menimpali, "Hmm... momen-momen seperti ini harus dinikmati, karenanya aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Setidaknya kau bisa sedikit bernapas sebelum Hyungku itu mengekangmu lagi."

"Begitu ya?" diliriknya Jungkook, Yoongi tersenyum. "Gomawo Jungkook-ah."

.

.

.

Chapter 10

No Problem, Sir! - TaeGiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora