14. Keluarga baru

2.4K 232 56
                                    

Halo... Adakah yang masih mengingat cerita ini setelah hampir setahun terbengkalai?
.
.
.

Maaf sudah membuat kalian menunggu
.
.
.
Ini saatnya, happy reading!
.
.

25 November 2019

Yoongi, bagaimana kabarmu?

Aku baik, suster. Bagaimana kabar suster dan saudara di panti sana?

Aku dan anak-anak lainnya baik, kau jaga kesehatan, ya. Jangan sampai lelah, jangan lupa berdoa. Suster mendoakanmu dari jauh.

Terimakasih suster


Bibir tipis itu mengulum senyum walau setetes air mata telah mengaliri pipinya. Ini sudah berjalan sebulan sejak insiden penamparan itu. Ya, dia berhak mendapatkannya. Apa yang telah ia perbuat sangatlah salah dan menyalahi kodrat.

Betapa jemari kurusnya itu ingin mengetikkan pesan, tapi ia yakin. Wanita yang telah ia anggap sebagai ibu angkatnya sejak kecil itu tak akan sudi membalasnya lagi. Dia sudah bukan lagi anaknya.

Pundak sempitnya yang tersentuh membuatnya berjengit, itu Taehyung sedang mengisyaratkan sesuatu. "Sayang, maaf membuatmu menunggu."

Yoongi segera menghapus air matanya, melebarkan senyum. "Tidak apa-apa."

"Kalau begitu, ayo!" Taehyung mengulurkan tangannya dan disambut baik oleh Yoongi.

***

Begitu membuka pintu, kedatangan keduanya telah disambut teriakan sukacita Seokjin -yang paling keras; pria tinggi berwajah manis itu berhambur memeluk Yoongi dan mereka segera bergabung kesana.

"Sudah siap kembali ke rumah, Bu?"

"Kajja!"

Kelima tawa itu mengudara, mereka bahagia saat dokter memutuskan bahwa Ibu Taehyung sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan dengan Seokjin sebagai pengawasnya.

Rumah minimalis di samping mansion besar itu kini ramai kembali sepulangnya pelayan Kim. Wanita tua itu dipaksa tidur oleh anaknya lalu mereka sibuk menata meja dan alat makan, sementara para kekasihnya sedang memasak di dapur. Ketika semua sudah siap, wanita itu dibangunkan dan dipapah menuju meja makan.

"Mari makan," serunya bersamaan.

"Seokjin, apa kau yang memasak ini? Sungguh enak sekali," komentar Bibi Kim.

"Ah, itu yang membuat Yoongi," sahut Seokjin.

Yoongi memerah malu, lantas menunduk.

"Benarkah? Kau sungguh berbakat. Taehyung beruntung mendapatkanmu," pujinya.

"Ya. Terimakasih, Nyonya Kim."

Mendengar itu membuat Bibi Kim mengerutkan bibir, "Kenapa masih memanggilku Nyonya? Bukankah kau telah berjanji akan menganggapku sebagai ibumu?"

Yoongi gelagapan. "Maaf, aku salah bicara. Maksudku--"

"Eomma," Seokjin menyahut, lantas memeluk Yoongi. "Calon adik iparku ini belum terbiasa, mohon dimaklumi. Jangan membuatnya takut."

"Ooh... Kucing kecilku meringkuk ketakutan," godanya.

"Hyung!" Yoongi merengek. Mereka semua tertawa.

"Aigoo baiklah, maafkan ibumu ini. Mulai sekarang kau harus terbiasa, ya."

Yoongi melihat senyuman tulus wanita itu, hatinya berdesir hangat. Apakah Tuhan sedang mengirim ibu pengganti untuknya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

No Problem, Sir! - TaeGiWhere stories live. Discover now