Bagian empat.
Irreplaceable You (2018)
"You love and you are loved. You are the lucky ones.
So instead of wondering the 'what if',
Why don't you start to live with 'what is'?"
❀❀❀❀
Yasa
"Yasa.."
"Hmm?"
"Kenapa sih film itu harus punya akhir?"
"Soalnya, kalau gak ada akhir, filmnya gak akan abis, Tara."
"Tapi kan akhir film beda sama akhir karakternya... Sekalipun filmnya berakhir, tapi karakter-karakter yang ada di dalamnya cuma berakhir kalau mereka udah mati. Yang hidup masih tetap hidup... Dan itu bukan akhir mereka.. Akhirnya masih panjang."
"Yas?"
"Yasa?"
"Hah? Iya?"
Dalam kedipan mata yang ketiga, gue sadar bahwa suasananya berbeda dengan sebelumnya.
Itu tadi.. Cuma bayangan gue berada di dalam teater lantai 4 Salihara, dengan suasana gelap, dan hanya layar infocus yang tersambung dengan laptop yang menyala.
Berbeda dengan sekarang, di dalam studio berukuran 5x7 meter yang berada di lantai 14 sebuah gedung rumah produksi film di Jakarta. Enam tahun lalu, kerja di sini cuma jadi angan-angan gue. Jangankan berharap untuk masuk dan jadi salah satu sutradara dan pengarah film, jadi pekerja biasa atau kameramen aja gue gak pernah kepikiran.
Namanya Misinema Indonesia. Hampir semua film terbaik Indonesia yang dapat penghargaan internasional -New York Movie Festival, Busan Film Festival, bahkan sampai Globe Movie Festival asalnya dari sini. Film yang mereka garap bukan cuma film yang punya predikat disukai masyarakat. Malahan mereka gak peduli dengan itu. Yang mereka lihat bobot kualitas, sinematografi, tata letak dan tentunya, karakter.
Quality over quantity.
Lantai 1 sampai 10 diisi dengan pekerja korporat yang berjasa untuk bikin perusahaan ini terus tumbuh di sektor dunia hiburan. Lantai 10 sampai 15 diisi dengan sutradara, film director, dan pekerja balik layar yang dituntut untuk bisa menghasilkan sesuatu. Setiap lantai mewakili genre.
Lantai 11 fokus pada genre horor
Lantai 12 fokus pada genre remaja dan cinta-cintaan
Lantai 13 fokus pada genre komedi
ESTÁ A LER
Lukacita
Ficção geral(SELESAI) Dari kami, orang-orang yang berhasil menggapai cita-cita, namun masih terluka karenanya. Teristimewa untuk penggiat industri kreatif dan pejuang perusahaan startup di Indonesia.