Khawatir

6.3K 207 4
                                    

" Kantik kuy " Ajak Mitha

" Kuy " Tasya berdiri menghampiri Mitha

" Bi kantik yuk" Ajak Manda

" Kalian aja gue dikelas "

" Kenapa? Lo ngak makan? Tanya Mitha

Febby hanya menggelengkan kepalanya

" Bi lo itu ngak makan dari tadi , perutlo sakit kalo lo tambah-tambahin sakitnya ati - ati lo pingsan ntar yak, ketahuan sama Radit baru tau rasa" Ucap Tasya

"Hmmmm" Lagi- lagi Febby hanya menjawab dengan seadanya ia malas berdebat dengan sahabatnya

Tasya , Mitha dan Manda menghembuskan nafasnya kasar, binggung bagaimana membujuk sahabatnya ini , dia sangat batu

"Yaudah kita ke kantin , lo mau nitip? Tanta manda

" Air mineral sama roti aja" Ucap febby kemudian ia kembali menelusupkan wajahnya ke meja dengan tangannya yang sebagai bantal" .

Tasya, Manda dan Mitha pun pergi menuju ke kantin

Sesampainya dikantin mereka duduk di kursi yang kosong , Tasya pun memesan beberapa makanan, saat mereka sedang menikmati makanan, bahu Tasya ditepuk oleh seseorang ,tasya pun mendongkakan kepalanya agar bisa melihat siapa yang menepuknya

" Eh kak Radit" Sapa Tasya

" Febby mana kok ngak sama kalian" Tanya Radit

" Lah gue kira lo langsung kekelas tadi" Ujar Mitha

" Ngak, kelas gue lambat keluarnya mangkanya langsung kesini gue kira Febby ada disini ngak nunggu gue" Ucap Radit

"Febby dikelas kak dia gak keluar perutnya masih sakit dia ngak mau sarapan dan dia juga ngak sarapan dari pagi dia bohong sama elo" Seketika Manda menyenggol lengan Tasya, Tasya pun menoleh ke manda dan dilihatnya Manda menatap Tasya penuh arti seperti mengisyaratkan lo ngapain ngadu ke Raditt . Tasya mengerutkan dahinya dan berkata

" Apaan sih? Biarin aja biar dia makan, dia itu udah sakit tapi masih batu kalo kak Radit yang nyuruh pasti mau makan"

Radit tidak menjawab perkataan Febby dia hanya berlalu masuk ke dalam kantin dilihatnya ia sedang menentent tas kresek ya Radit membelikan beberapa makanan untuk Febby " Kalian disini aja gue ke kelas Febby" Ucap Radit menyuruh Angga, Bagas dan Aldi untuk diam dikantin kemudian Radit pergi menuju kelas Febby

Sesampainya di pintu kelas Febby Radit melihat Febby yang sedang menelusupkan wajahnya dimeja, mungkin Febby sedang tidur. Radit berjalan mendekat ke arah Febby

"Makan"

Febby yang merasa ada seseorang di depannya pun segera melihat sosok itu dan benar saja Radit ada didepannya

"Haa?"

"Makan" Ucap Radit masih dengan nada datarnya dan menyodorkan kantong kresek ke arah Febby

Febby membuka kantong kresek tersebut dan langsung memakannya, Febby yang merasa diperhatikan dengan mata tajam Radit dari tadi pun binggung mengapa Radit seakan marah terhadap Febby, Febby sangat tau jika Radit sudah marah pasti dia hanya diam, ucapannya datar, jutek dan saat menatap Febby dengan tatapan yang tajam setajam silet

"Kenapa dit?" Tanya Radit
Radit tidak menjawab pertanyaan Febby, semakin membuat Febby gemas ia tidak suka jika ditatap seperti itu oleh Radit

"Ditt jawab dong...kenapa? Tanyanya sekali lagi

" Kenapa bohong?"

"Hm?" Febby mengangkat satu alisnya mencoba meminta penjelasan dengan pertanyaan Radit

"Kenapa bohong kalo udah sarapan padahal belum sama sekali" Ucapnya Radit sekali lagi berhasil membuat Febby gugup

"Ohh berarti kamu sengaja nunggu aku didepan teras tadi pagi biar aku ngak ketemu mama kamu dan mama ngak cerita gitu?"

" Bukan git.." Belum sempat ia berbicara Radit sudah memotongnya

"Kamu sakit kenapa malah tambah bandel? Kamu mau mengundang penyakit lain yang muncul?"

" Ngak gitu dit aku cuma datang bulan dan aku cuma ngak mood makan"

"Justru kamu lagi datang bulan dan itu membuat kamu kekurangan darah yang buat badan kamu lemes, cuma? Itu muka kamu udah pucet ditambah lagi kamu ngak mau makan, mau penyakit maag mu kambuh?" Ucapan Radit membuat Febby diam tidak berani menjawab ia tau dirinya salah , Radit memijat pelipisnya sebelum berbicara kembali

"Pulang" Ucap Radit pelan

"Tapi dit ini masih jam sekolah" Ucap Febby

"Aku anak pemilik sekolah ngk ada yg berani marahin km , aku mau kita pulang istirahat dirumah" Ucapnya masih dengan nada jutek

"Ngak dit, aku ngak apa" Jawaban Febby berhasil membuat amarah Radit yang dari tadi ia tahan keluar

"AKU BILANG PULANG YA PULANG!!!!" Bentak Radit yang berhasil membuat Febby menundukan kepalanya dan menangis. Radit yang melihat Febby menangis pun menghembuskan nafasnya kasar kemudian mencoba mengatur emosinya sendiri

" Sayangg maafin aku aku ngak bermaksud ngebentak kamu,please jangan bantah aku aku ngak suka tolong nurut, aku ngak bisa liat kamu sakit, kita pulang ya" Ucap Radit lembut yang disambut dengan anggukan kepala Febby. Radit mencium kening Febby kemudian mengajaknya pulang

Sesampainnya dirumah Febby , ternyata dirumahnya sedang tidak ada orang hanya ada pembatu rumah Febby
" Bii mama kemana?" Tanya Febby

"Eh non udah pulang... Nyonya ikut tuan ke luar kota non"

"Ngapain bik?"

"Katanyaa ada urusan pekerjaan, nyonya cuma nitip pesen aja katanya hp non Febby ditelfun ngak bisa jadi saya disuruh nyampein"

Febby menepuk jidatnya dan ia mengambil hpnya didalam tas " Iya nih bik hp Febby mati , yaudah deh nanti Febby langsung telfun ke mama"

"Oh iya bik tolong buatin minuman dingin ya buat Radit anterin ke kamar Febby "

"Baik non"

Febby pun mengajak Radit untuk ke kamarnya

"Kak Ryan belum pulang?"

"Belum, mungkin masih ada pasien di RS biasanya sih sore baru pulang"

" Aku mandi dulu dit " Ucap febby kemudian masuk ke kamar mandi

Setelah selesai mebersihkan diri Febby rebahan dikasur sementara Radit sibuk mengotak atik ponsel milik Febby , Radit memang mempunyai kebiasaan memeriksa hp Febby untuk berjaga jaga siapa tahu Febby chatan sama cowok lain padahal Febby sangat setia memang pada dasarnya Radit sudah sangat mencintai Febby jadi muncullah sifat possesivenya dia

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYOnde histórias criam vida. Descubra agora