Alone

4.2K 105 0
                                    

" makasih " ucap Febby tulus ketika sudah berada didepan gerbang rumahnya

" sama-sama" balas Rio sambil tersenyum lembut

" mau masuk?" tawar Febby

" engak us-" ucapan Rio terpotong karna Ryam tiba-tiba datang dan menatap Rio dengan tajam . Febby yg merasa bahwa suasana yg dingin ini langsung memegang tangan Ryan

" kak , dia cuma anterin aku pulang" kata Febby takut-takut kakaknya akan marah

" ngapain lo kesini?" tanya Ryan dingin

" sory bang gue cuma nganterin Febby pulang"

" pergi" usir Ryan kepada Rio, Ryan memang tidak suka melihat Febby dekat dengan Rio lagi, ia tidak ingin melihat Febby seperti dulu lagi

" kak , gabaik gitu dia udah nganterin aku pulang, tadi aku udah nelfun kakak tapi gak bisa"

" bisa pesan ojol, taksi atau yg lain kenapa harus dia?"

" ya kan Feb-"

" masuk!" perintah kakaknya dingin, jika sudah Ryan marah mana berani Febby membantahnya . Febby melirik Rio " sory ya tapi thanks , gue masuk" ucapnnya lalu pergi

" jangan deketin adek gue lagi apapun alasannya"

" bang gue mau minta maaf soal dulu"

" gue udah maafin-" Rio tersenyum kearah Ryan

" tapi bukan berarti gue ijinin lo deket adek gue lagi" seketika senyumnya memudar kembali. Ryan pergi menutup pagar rumahnya danasuk ke dalam

🍁🍁🍁

Sejak makan malam tadi Febby masih setia berada di kamarnya, ia sangat malas keluar meskipun sedang kumpul bersama keluarganya , suasana hatinya sedang tidak baik

" aarrhhhhh" teriak Febby frustasi , bagaimana tidak dari tadi Febby sudah mengalihkan semua tentang Radit dari di membaca novel, bermain game atau nonton youtube tetap saja pikirannya tentang Radit Radit dan Radit , ia tak ingin mengingat Radit tapi entah kenapa cowo itu terus menerus ada dipikirannya dan membuat dadanya semakin sesak, rasanya ada yg kurang hidupnya hampa

Febby berjalan menuju balkon kamarnya, ia duduk disofa yg berada dibalkon kamarnya, ia menyumpalkan headset ke telingannya mendengarkan lagu di earphonenya matanya terpejam menikmati setiap lagu

Air mata Febby menetes, ia flashback saat Radit tiba-tiba menjadikannya pacar dengan konyolnya, Radit yang mengejarnya, Radit yang berusaha membuatnya suka, Radit yg cerewet, Radit yg possesive, Radit yang romantis, semua tentang Radit menjadi candu untuk Febby

" boleh ngak sih Dit aku kangen kamu?" tanyanya entah pada siapa, ia membayangkan saat ini didepannya ada Radit memeluknya ,mengusap air matanya tapi semua hanyalah bayangan

" kenapa sesakit ini Dit?" ucapnnya lirih

" bahkan aku rasanya gakuat liat kamu sama Clara" ucapnnya lagi, ia terisak sunguh rasanya malam ini Febby sangat rapuh, ia butuh Radit, ia butuh Radit berada disampingnya , ia rindu.

🍁🍁🍁

Dirumahnya tepat berada dikamarnya Radit juga sedang asik dengan pemikirannya, ia memetik senar gitar hinga membunyikan nada yg indah, ia membiarkan aldi dan angga bermain PS di kamarnya sedangkan Bagas sibuk dengan Hpnya , ya Radit memang tidak sendiri tapi bersama kawan-kawannya

Bagas yg sudah dari tadi bosan melihat wajah muriung Radit akhirnya memutuskan bangkit dari duduknya dan berjalan kearah Radit

" Lo kenapa sih?" tanya Bagas kesal

Radit menatap bagas dengan mengerutkan dahinya seolah bertanya " emang kenapa?"

Bagas menghembuskan mafasnya kasar " Febby lagi?" tebaknnya, Radit langsung mengalihkan pandangannya

" sebenernya apa yg lo sembunyiin?" tanyanya serius

" gaada" jawab Radit cuek

Bagas tersenyum kecut melihat tingkah sahabatnya ini " kita sahabatan bukan 1/2 th, bahkan kita udah dari bocah, gue tau lo bohong"

Radit menghembuskan nafasnya pelan " gue cuma pengen ngelindungin Febby gas"

" tapi lo buat hatinya sakit Dit"

" lo ngelindungin tapi lo juga bikin hatinya sakit, percuma"

" terus gue harus gimana?" Radit mengacak rambutnya kesal, ia bingung ia serba salah

" Lo perjuangin Febby bukan ningalin dia kayak gini, gue tau apa yg terjadi bro-" Radit menatap Bagas dengan tatapan sendu, Bagas menepuk bahu Radit seakan menyalurkan semangat

" lo kayak gini gak menjamin kalo Clara gk bakalan macem-macem ke Febby, perjuangin jangan lemah" ucapnnya lalu beranjak dan bergabung dengan Angga dan Aldi yg asik bermain Ps

Radit mengerti maksud Bagas tapi Radit takut jika Radit bersama Febby, Febby yg bakalan kenapa - kenapa

" aku kangen Feb" ucapnnya lirih sambil memandang foto mereka bedua di layar ponselnya  

Radit bosan ia memilih membuka aplikasi instagramnya, senyumnya tercetak di wajahnya ketika melihat Febby memposting foto tapi senyum itu tak bertahan lama hinga ia merasakan sesak didadanya

Instagram


Febbyolaanindap_  may i even missing you again?haha.

2359 likes

Febby menonaktifkan komentarnya, entah mengapa ia memilih menonaktifkannya, katakan caption Febby lebay tapi sunguh rasanya ia tidak kuat jika memendam rindu ia tak mungkin jujur kepada Radit jika Febby merindukannya

Radit memperhatikan foto Febby seperti wajah yg sehabis menangis , apakah Febby menangis? sunguh Radit ingin memeluknya saat itu juga.

MY lOVE POSSESIVE BAD BOYOnde histórias criam vida. Descubra agora