(4) Thinking about you

1.5K 250 11
                                    

Wonwoo menggerakkan jari-jarinya lihai di atas game console dengan kedua netra mata yang dibingkai kacamata bundar menatap tajam kearah layar. Seluruh kamarnya ia sulap sedemikian rupa hingga sumber cahaya hanya berasal dari cahaya layar. Buku-buku kesayangan yang ia baca setiap hari tergeletak tak berdaya di sudur kamar. Hari ini hari Minggu, hari libur dan lelaki berparas rubah itu ingin memanjakan diri dengan memainkan game yang telah ia beli dengan Mingyu tempo hari.

Ia menyamankan duduknya, meluruskan sejenak kedua kaki yang sejak tadi bersila serta merenggangkan leher dan bahu yang terasa kaku. Suara menguap lebar memecahkan fokus Wonwoo. Segera saja ia menekan auto-saved, kemudian memalingkan tatapan ke asal suara. Mendapati Mingyu duduk disampingnya dengan kepala yang terantuk-antuk tak kuasa menahan kantuk.

"sejak kapan kau disini?" tanya Wonwoo seraya menepuk pelan bahu lebar Mingyu. Membuat lelaki itu sedikit berjengit kaget kemudian mengusap mata dengan salah satu tangannya.

"sejam yang lalu hyung, hyung bahkan tidak sadar," Mingyu menyodorkan smartphone miliknya kearah Wonwoo, menunjukkan 15 panggilan tidak terjawab.

"woah, mian," ucap Wonwoo datar tetapi segera melepas kacamatanya dan beranjak berdiri, "tunggu disini, kuambilkan makanan,"

Mingyu menggeleng kemudian menahan pergelangan tangan Wonwoo, ditariknya paksa agar lelaki itu kembali duduk di posisinya semula.

"tidak perlu hyung, lanjutkan saja mainnya. Setelah ini Jungkook, Seokmin, dan Soonyoung-hyung datang membawa makanan," Mingyu menguap sekali lagi, "tadi aku bermain futsal dengan mereka. Aku menang, hukuman yang kalah membeli makanan," jelas Mingyu membuat Wonwoo mengangguk paham. Pantas saja ia tidak mendengar suara berisik Jungkook dari sebelah kamarnya.

"eum, baiklah. Kau mau ikut main?" tawar Wonwoo dan mendapat balasan berupa gelengan kecil dari Mingyu.

"tidak, hyung saja,"

"baiklah, aku main– "

"tapi aku menyandar disini ya hyung," Wonwoo bahkan belum memberikan izin tetapi Mingyu sudah membaringkan tubuh tingginya dan menjadikan paha kurus Wonwoo sebagai bantal. Wonwoo sedikit terkejut, niat hati ingin mengusir tetapi melihat mata Mingyu terpejam dengan posisi nyaman membuatnya tak tega.

"terserah kau saja," jawab Wonwoo seraya kembali mengambil game consolenya.

Untuk beberapa saat kamar bercat biru itu hanya dipenuhi suara efek game milik Wonwoo, sementara kedua adam tersebut hening dalam pikirannya masing-masing. Mingyu membuka mata, menatap dari bawah kontur wajah hyung yang belakangan ini selalu mampir dalam pikirannya, dalam setiap kegiatannya. Mengetahui hyungnya kembali fokus, Mingyu tersenyum kecil.

.

.

"Ice Americano? Aku tidak pernah memberimu itu,"

"tapi Wonwoo-hyung mengatakan itu darimu,"

"Wonwoo—" Jungkook dan Mingyu menoleh kearah Soonyoung yang merupakan sahabat kecil serta tetangga Jeon bersaudara.

"kemarin setelah Seokmin cerita padaku dan Wonwoo. Dia tiba-tiba saja berlari keluar sekolah. Sepertinya untuk membeli Ice Americano itu, karena setauku minuman itu hanya dijual di cafe depan perempatan sana-"

Teen, Age [MEANIE]Where stories live. Discover now