(10) Adore U

1.1K 202 12
                                    

Usai terpilih menjadi MC, kini Mingyu mendapatkan kepercayaan untuk menjadi panitia penanggung jawab acara camping tahunan sekolah bersama dengan Jungkook. 

Berulang kali ia meyakinkan Daniel, takut dijadikan kelinci percobaan lagi yang akhirnya berimbas pada dirinya sendiri juga Wonwoo di tempo hari. Tetapi Daniel menggeleng mantap,

"percayalah padaku, Kim Mingyu. Bahkan rasa-rasanya ketika masa jabatanku sebagai Ketua Osis sudah selesai, aku ingin kau yang meneruskan kepemimpinanku,"

.

.

Dan disinilah Mingyu, duduk di ruang rapat bersama jejeran manusia yang sudah lebih dulu mendapatkan arahan mengenai tugasnya. Mingyu menggigit kuku jari telunjuk, berusaha menenangkan diri yang gugup tiada tara.

"permisi, maaf terlambat,"

Serentak seluruh mata mengarah pada asal suara, seorang lelaki dengan mata paling sipit tersenyum lebar hingga matanya seakan menghilang. Kwon Soonyoung, lelaki itu masuk sambil menggandeng, ah-lebih tepatnya menyeret sobat karibnya masuk ke ruangan itu dengan paksa.

Mau tidak mau seakan terdengar suara efek malaikat ketika mata Mingyu menemukan sosok Jeon Wonwoo yang ogah-ogahan dan sedikit meringis menahan sakit pada pergelangan tangan yang digenggam erat oleh Soonyoung.

Well, sepertinya menjadi panitia camping tidak seburuk yang Mingyu bayangkan.

.

.

Wonwoo menorehkan pensil diatas kertas bukunya dengan bosan, sungguh, ia tidak ingin menjadi panitia camping di tahun terakhirnya sebagai siswa menengah atas. Dua tahun berturut-turut, astaga. Wonwoo, kan juga ingin menikmati waktu camping dengan lebih santai seperti teman sekelasnya.

Lelaki berparas bak rubah itu menatap sengit ketika Soonyoung memberikan usulan mengenai acara apa yang akan diadakan selama camping. Entahlah, rasanya dendam sekali melihat sobat berwajah hamster itu selalu melibatkan dirinya pada kegiatan yang mengeluarkan tenaga tidak sedikit.

Daniel mengerutkan dahi memikirkan usulan Soonyoung, sebuah kegiatan jalan malam katanya. Dimana siswa akan dibagi menjadi satu kelompok kemudian mengitari hutan mencari petunjuk. Tidak buruk, sih. Hanya saja Daniel merasa sedikit janggal.

Kemudian ia menoleh kearah Ong Seungwoo, wakilnya yang sedikit terkejut tertangkap basah asyik membuka aplikasi media sosial tempat orang-orang berbagi foto dengan pose kekinian. Seungwoo berdeham sejenak, kemudian mengangguk seadanya.

"aku setuju dengan ide –siapa, ah iya, Soonyoung. Selama ini acara kita biasa-biasa saja, seperti outbond, menyanyi di sekitar api unggun. Berikan sedikit jebakan juga seru sepertinya,"

"jebakan? Seperti apa?" kali ini suara Bae Joohyun yang duduk tepat di ujung dan berhadapan dengan Seongwoo. Wajah cantiknya tampak dingin seperti biasa hingga nyali Seongwoo sedikit ciut.

"aku juga setuju, kita adakan saja di malam terakhir. Jadi para siswa baru juga akan lebih merasakan sensasi keakraban satu sama lain," Jungkook dengan matanya yang berbinar dan semangat membuat para anggota dalam ruang rapat tersebut kompak menganggukkan kepala setuju.

"baiklah, aku setuju. Ada yang punya usulan lagi mengenai konsep jalan malam ini?" Tanya Daniel seketika membuat suasana menjadi hening.

Mereka tampak berpikir keras, termasuk Wonwoo yang sejujurnya tidak ingin acara tersebut merepotkan dirinya nanti. Sembari berpikir, ia melirik kearah Mingyu disampingnya yang masih menunduk menggigiti kuku jari.

Gemas, Wonwoo menarik paksa pergelangan tangan Mingyu. Sedikit tidak tega melihat permukaan jari yang tercetak bekas gigitan. Ia menggeleng pelan, mendekatkan jari telunjuk tidak berdosa itu dan mengusapnya. Seakan-akan dapat menghilangkan bekas gigitan itu dalam sekejap mata.

Mingyu menahan napas, terkejut dan sama sekali tidak menyangka. Dari posisinya saat ini, ia dapat melihat kontur wajah Wonwoo dari samping dengan sangat jelas. Kulit putih pucat, hidung bangir yang menyangga kacamata bulat, dan –ah iya, bibir tipis yang sedikit mengerucut meniupkan jari telunjuknya membuat ia hilang akal sesaat.

Mingyu bisa merasakan seluruh wajahnya terasa panas, ditambah lagi ketika Wonwoo menyudahi aksinya kemudian menatap Mingyu tidak suka yang tetap saja terlihat menggemaskan dimatanya. Sungguh, kalau saja Mingyu memiliki kemampuan untuk mengabadikan ekspresi menggemaskan itu dalam bentuk nyata.

"lihat, jarimu berdarah," ucap Wonwoo pelan yang sepertinya tidak masuk sama sekali di indera pendengaran Mingyu. Lelaki itu sibuk tenggelam mengagumi keindahan pesona sang hyung.

Seluruh insan diruangan tersebut melonjak terkejut ketika Soonyoung berdiri dan menggebrak meja kuat-kuat. Siapapun, tolong ingatkan Wonwoo untuk membawa pasokan obat penenang untuk ia sisipkan pada minuman Soonyung saat camping berlangsung agar ia tidak serta-merta olahraga jantung seperti sekarang.

"aku punya ide! Acara dilakukan di hari terakhir, setelah acara api unggun selesai. Siswa akan dibentuk menjadi kelompok-kelompok. Kemudian panitia memberikan petunjuk, entah peta atau apapun itu untuk menuju ke garis finish. Sementara panitia yang tidak bertugas akan memakai kostum bertugas menakuti di beberapa daerah. Bukankah itu seru?!

Ah, atau begini saja. Kelompok itu diatur secara random. Sehingga dalam satu kelompok bisa terdiri dari siswa kelas 10 hingga 12. Bagaimana? Akan lebih mengakrabkan, bukan?" Soonyoung menarik napas setelah berbicara dalam sekali hembusan napas.

Daniel kini menganggukkan kepala, begitu juga dengan Seongwoo dan panitia lain. Soonyoung melirik Joohyun yang juga menerima usulan dirinya. Bibir Soonyoung tersenyum lebar, bagus, kalau Joohyun setuju maka mayoritas lelaki disini juga akan setuju.

"baiklah. Karena semua sudah setuju. Pertemuan hari ini kita sudahi, besok Seongwoo akan memberikan daftar panitia yang bertugas saat acara jalan malam. Soonyoung, kau sebagai ketua kegiatan jalan malam ini,"

Ucap Daniel tegas dan seluruh panitia membereskan peralatan mereka untuk pulang. Jungkook merangkul bahu Soonyoung dengan semangat, "tumben sekali hyung, kau punya ide cemerlang seperti ini,"

Soonyoung terkekeh pelan kemudian menunjuk Wonwoo dan Mingyu, "berterimakasihlah pada mereka. Duduk bersebelahan seperti itu, mereka terlihat cocok sekali. Aku kan gemas melihatnya,"

Jungkook mengerjapkan matanya bingung, sementara kedua insan yang ditunjuk Soonyoung saling membuang tatapan mereka. Menyembunyikan semburat merah kecil yang muncul di atas permukaan tulang pipi.

.

.

Teen, Age [MEANIE]Where stories live. Discover now