(21) Run to You

1.1K 193 21
                                    


"kau serius? Seorang diri? Aku ikut saja bagaimana?"

"tidak perlu Soonyoung. Aku bisa. Masih ingat apa yang harus kau katakan jika Jungkook mencariku?"

"ya ya ya aku ingat, tapi Won, sungguh, aku temani saja ba-"

"Bye"

Wonwoo memutus panggilan dari Soonyoung secara sepihak, biar saja manusia hamster bermata miris itu mengomel di ujung sana. Wonwoo tetap kekeuh, menetapkan hati, bahwa ia tetap akan melakukan perjalanan panjang nanti seorang diri.

Punggung kurus milik Wonwoo bersandar nyaman pada kursi, manik rubahnya menatap lelah tas sekolah yang sudah ia kemas sedemikian rupa untuk rencana kabur dari rumah perdananya setelah ini. Tenang, Wonwoo sudah mempertimbangkan rencana ini dengan matang setelah mendapatkan informasi mengenai Seungkwan. Dapat darimana?

Oh, tentu saja memanfaatkan kemampuan Soonyoung, sahabatnya itu. Walau kelihatannya saja banyak bicara dan lemah dalam pelajaran, berhubungan dengan masalah stalking, ia juaranya. Berawal dari Kwon-hamster itu menemukan akun media sosial dengan nama Seungkwan entah bagaimana caranya.

Wonwoo masih ingat wajah jumawa Soonyoung sembari memamerkan layar yang menampilkan akun media sosial Seungkwan dengan wajah Mingyu yang terselip bahkan hampir seperti tidak terlihat. Seolah bagi dia, mencari nama Seungkwan diantara seluruh penduduk negeri ginseng tidak sesulit berharap dinotice oppa tampan diantara jutaan fans di seluruh dunia.

Wonwoo mengusak rambutnya kasar, sekarang ini –terpujilah Soonyoung yang juga berhasil mendapatkan informasi lengkap seperti dimana Seungkwan bersekolah– ia jadi memiliki keinginan kuat untuk nekat mengunjungi sekolah tinggi di Jeju itu seorang diri.

Ia menarik napas dan menghelanya dalam satu hembusan, menghempaskan sekali lagi keraguan untuk mematahkan istilah dari keluarganya yaitu Wonwoo si anak rumahan. Ia pikul tas ransel hitam pada salah satu bahu, membuka jendela kamar seperti yang biasa dilakukan Seulgi-noona setiap akan melarikan diri dari rumah, kemudian- Tunggu, setinggi ini? Oke, Wonwoo kini merasa sedikit merinding melihat ketinggian antara lantai dasar dengan kamar miliknya.

Lelaki manis itu menggigit bibir bawahnya, menyiapkan hati untuk lompat dalam hitungan kesatu, dua, tiga-

"hyung? Kau mau kemana?"

Wonwoo menoleh cepat ke arah pintu kamar yang terbuka dan memperlihatkan Jungkook di kusen pintu dengan rambut kusut dan wajah setengah mengantuk.

"eum, aku-"

Matilah. Bukan begini skenario yang Wonwoo bayangkan. Okelah, tenang Wonwoo tenang. Berikan ekspresi yang tidak mencurigakan-

"hyung mau ikut trip sekolah kan? Iyakan?" sahut Jungkook dengan kedua netranya yang membulat dengan penuh binar,

Wonwoo mengedipkan mata bingung dan dengan cepat memahami arah miskonsepsi si adik bungsunya ini, "ya. A-aku memutuskan untuk ikut. Aku mau kerumah Soonyoung terlebih dahulu,"

"syukurlah, ayo hyung aku antar sampai depan pintu. Sudah bawa bekal? Obat? Pakai baju tebal hyung, ayo sini aku bantu pakaikan,"

Wonwoo mengangguk kaku, pasrah saja membiarkan lengannya ditarik paksa ke kamar Jungkook kemudian dipakaikan jaket milik si adik yang sudah pasti oversize di tubuhnya. Wonwoo amati wajah bantal Jungkook yang tetap menyiratkan semangat empat-lima saking bahagia melihat sang Kakak keluar dari kamar setelah sekian lama. Kalau sudah begini, apa yang akan terjadi jika Jungkook tahu ia sudah berbohong padanya?

'"hati-hati dijalan ya hyung, aku antar saja bagaimana?"

"tidak Kook. Aku baik-baik saja, sungguh. Aku.. pergi,"

Teen, Age [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang