(6) Good to me

1.4K 225 23
                                    

Kedua netra Wonwoo melebar saat Soonyoung memaksanya untuk duduk semeja dengan Jungkook. Sejak insiden kemarin sore ia benar-benar kesal bahkan hanya untuk menyapa sekalipun. Bayangkan saja jika saat itu tidak ada Mingyu, mungkin ia tetap akan duduk seorang diri di sudut lobi sekolah sampai pagi menjemput.

Ah iya, bicara tentang Mingyu, lelaki berkulit tan dengan senyum paling menggemaskan seantero sekolah itu belum terlihat sama sekali hari ini. Kedua mata tajam milik Wonwoo jadi mencari-cari dalam diam, kan. Bukan apa-apa, ia hanya takut adik kelas kesayangannya itu sakit akibat hujan kemarin walau sepertinya tidak mungkin mengingat badai pun tidak akan sanggup meruntuhkan tubuh kekar dengan bahu lebar milik Mingyu. Tetapi untuk bertanya ke Soonyoung rasanya gengsi dalam ego Wonwoo masih lebih tinggi untuk menghalangi niatannya.

Jadilah lelaki manis dengan mata rubah itu melirik Jungkook dan kawanan dimana biasanya tubuh tinggi Mingyu adalah salah satu hal paling mencolok diantara mereka, yang kemudian disalahartikan oleh Soonyoung jika Wonwoo ingin duduk makan siang semeja dengan Jungkook. Pemikiran sederhana Soonyoung menerjemahkan bahwa sahabatnya itu ingin berbaikan dengan Jungkook hanya saja tidak mengerti harus memulai dari mana. Iya, sesederhana itu.

Setiba di meja makan panjang berisi deretan orang tampan, Wonwoo sengaja duduk di paling ujung berhadapan dengan Cha Eunwoo, siswa paling tampan yang patut dipertanyakan apakah ia manusia atau seorang bidadara yang lupa bagaimana cara terbang. Eunwoo menyapanya dengan senyum sopan yang dibalas hal serupa oleh Wonwoo. Sementara Soonyoung sudah meramaikan suasana di meja dengan Seokmin dan Junhoe membicarakan entah apa.

"Hai Wonwoo, Soonyoung. Makan siang juga?" Tanya Taehyung yang duduk di sebelah Jungkook, sudut bibirnya tersenyum usil. Soonyoung, sudah pasti lelaki sipit kelebihan gula itu menjawab lebih dari ucapan 'iya'. Sementara Wonwoo hanya menatap tajam Taehyung yang sepertinya tidak peduli sama sekali akan kejadian pulang sekolah kemarin.

"ah iya juga hyung, kemarin bagaimana caramu pulang?" Tanya si tampan Eunwoo yang sempat memergoki Wonwoo meringkuk kedinginan tempo hari sebelum akhirnya Mingyu datang membawa payung.

"benar juga, Jungkook kan duel futsal dengan kami. Kau ini bagaimana sih, hyung semanis ini ditinggal seorang diri," Seokmin mendorong pelan bahu Jungkook, seolah ikut memanaskan suasana perang dingin antar dua Jeon bersaudara.

"hyung pulang dengan Mingyu," kali ini Jungkook yang menjawab. Singkat, padat. Suaranya tenang, namun tak menampik bahwa ia juga merasa bersalah. Hingga ia sama sekali tidak mengangkat wajahnya, kedua mata yang biasanya berbinar-binar bak kelinci itu seperti terpaku pada makanan di atas nampan.

"dengan payung baru," Soonyoung dengan mulut penuh nasi berdiri dari duduknya, membuatnya jadi pusat perhatian di meja berisi deretan orang tampan tersebut.

"baru?" oke, pembicaraan semakin panjang. Bahkan Bambam yang biasanya tidak merespon juga bersuara. Wonwoo betah membungkam mulut. Ia malas membalas apalagi membicarakan Mingyu yang entah mengapa belum terlihat ujung hidungnya.

"aku mendengar kata Mingyu,"

"pucuk dicinta ulam pun tibaa" heboh Seokmin dan Soonyoung menyambut Mingyu dan Myungho yang baru saja datang membawa nampan makanan.

Wonwoo reflek mengangkat kepala, menatap tepat pada kedua mata Mingyu. Tatapan Wonwoo beralih pada sosok Myungho yang berdiri tepat dibelakang tubuh Mingyu. Wonwoo tidak tahu jika selain Jungkook, Mingyu memiliki teman lain yang terlihat manis dan membuat siapapun yang melihat seolah ingin melindungi lelaki itu. Seketika selera makan Wonwoo hilang entah kemana.

Sangat berbeda dengan Mingyu yang bersemangat menghampiri Eunwoo dan tanpa tahu diri memaksanya bergeser agar ia bisa duduk berhadapan dengan Wonwoo. Dengan sendok, Mingyu mengetuk pelan nampan besi milik Wonwoo agar sang empunya bersitatap dengannya, jangan lupakan senyum lebar plus taring kecil yang senantiasa melekat setiap ia berhadapan dengan Wonwoo.

"hyungku makan yang banyaak,"

Wonwoo hampir tersedak saking gemasnya melihat senyum manis andalan Kim Mingyu. Ia terbatuk pelan, tangannya menggapai-gapai minuman dan dengan sigap Mingyu membukakan tutup botol yang masi tersegel rapi, kemudian memberikannya kepada Wonwoo, "astaga hyuung. Makan perlahan hyung,"

"ya! Dia hyungku!" sela Jungkook yang tiba-tiba berdiri dan menggebrak meja dengan kedua tangan.

Suasana di meja mendadak suram, deretan lelaki tampan yang tidak ikut campur dalam masalah ini hanya terdiam saling lirik. Sementara ketiga tokoh utama dalam topik siang ini saling bertukar tatapan tajam. Tidak sih, hanya Jungkook yang sedikit sensitif memperhatikan afeksi Mingyu kepada kakaknya semakin berlebih dan Mingyu yang menyimpan kekecewaan berat akan sikap Jungkook kepada Wonwoo tempo hari .

"berisik. Bisakah kita makan dengan tenang?" ucap Wonwoo yang masih terbatuk pelan menutup suasana suram siang itu.

Taehyung menarik pelan lengan Jungkook agar ia kembali duduk kemudian merangkulnya erat, "kau cemburu, hah? Haduu, gemas sekali sih kelinciku ini," tangannya sibuk mencubit pipi gembul Jungkook.

"apa sih, hentikan," Jungkook risih, ia berusaha mengenyahkan tangan yang merangkul bahunya tetapi Taehyung berulang kali mengelak.

Untuk kali ini Wonwoo sangat berterimakasih pada kehadiran Taehyung yang meredakan suasana panas menjadi penuh dengan obrolan ocehan tak jelas. Setidaknya tidak ada lagi yang mengungkit masalah keramat pulang sekolah itu. Sudahlah, mungkin setelah istirahat ini Wonwoo akan menghampiri Jungkook, biar bagaimana pun adik kecilnya itu tidak ada copyannya di dunia. Sayang kan kalau hilang.

Wonwoo kembali melanjutkan makannya dengan tenang, sesekali mencuri pandang sosok Mingyu yang juga melahap makanan seperti orang bertahun-tahun kelaparan. Lagi-lagi sebuah perasaan gemas muncul, dalam diam ia memotong daging miliknya menjadi potongan kecil kemudian diletakkan di atas piring Mingyu.

"kau juga, makanlah yang banyak," ucap Wonwoo. Singkat, padat, tenang. Tetapi rasanya Mingyu ingin selebrasi berteriak bahagia di depan semua orang.

.

.

Teen, Age [MEANIE]Where stories live. Discover now