Prolog.

5K 279 36
                                    

DISCLAIMER.
• Semua karakter One Piece adalah milik Eiichiro Oda dan author hanya meminjamnya tanpa sepengetahuan beliau.
• Plot cerita dan karakter selain karakter One Piece tidak ada hubungannya dengan cerita utama dan ini semua hanyalah karangan author belaka.

One Piece Light Novel: Luna.
Author: Kuri.

==========================

PROLOG.

Suara langkah kaki terdengar di sebuah bangunan. Bangunan itu mirip seperti kuil atau sebuah dungeon lebih tepatnya. Bayangan seseorang berlari melewati banyak obor yang menerangi lorong kuil. Disusul oleh tiga bayangan di belakangnya. Ah, dia sedang dikejar-kejar.

"Tunggu!!"
"Kau bisa lari!!"
"Tapi kau tidak bisa bersembunyi!!"

Teriakan dari tiga orang di belakangnya membuat gadis itu panik. Gadis berambut hitam yang panjang. Rambutnya bergelombang sampai punggungnya. Wajah cantiknya itu masih kekanak-kanakan, umurnya tidak lebih dari 13 tahun. Itu alasan kenapa dadanya rata.

Dia belok ke kiri, lalu ke kanan. Dungeon ini sama sekali tidak ada jebakan. Yah, bisa dibilang jebakan yang ada disini sudah dihancurkan. Dia bisa berlari sampai puas disini, namun berlari karena dikejar-kejar bukanlah hal bagus. Sampai pada akhirnya, gadis dengan tato 'LUNA' di bawah belakang lehernya itu terjebak di jalan buntu.

"Jalan buntu?!"

Tiga orang yang mengejarnya muncul di belakang. Mereka berwajah garang dan memakai jubah merah dengan bintang berwarna jingga. Mereka membawa senapan berupa flintlock dan tentu saja niat mereka adalah menangkap gadis itu.

"Menyerah saja, nona muda! Apa kau tidak tahu kapan harus menyerah?"
"Bos kami sangat ingin kekuatanmu!"
"Kalau kau bersama kami, kami akan membawamu menuju Papa yang kau cari!"

"Aku tidak percaya! Mama bilang kalian adalah orang jahat yang ingin menghancurkan dunia!"

Gadis itu tahu tujuan mereka. Lebih tepatnya tujuan organisasi dimana tiga orang kroco itu bekerja.

Mereka mau maju dan menangkapnya. Tapi gadis itu menyentuh sesuatu di tembok itu dan kemudian sebuah jebakan lubang ada di bawah kakinya. Gadis itu kaget, kemudian jatuh sambil teriak. Para pengejarnya kaget, ingin mengejarnya. Tapi lubang itu langsung tertutup.

"Sialan! Dia malah lolos!"
"Apa yang harus kita lakukan?!"
"Kita kembali ke kapal saja! Gadis itu tak akan bisa lolos karena Bos tahu cara mendeteksinya!"

***

"Gyaaaahh!!!"

Gadis itu akhirnya muncul dari langit-langit sebuah ruangan. Sebelumnya dia terkena jebakan di dalam dungeon itu. Setelah mendarat, dia mengelus punggungnya karena sakit.

"Dimana ini?"

Dia berdiri dan melihat ruangan dimana ia berada sekarang.

"Whoa!" Wajah terkejut muncul di wajah imutnya.

Ruangan itu ada sebuah Poneglyph biru dan ukiran gambar kuno yang tidak dia mengerti. Kemudian di belakang Poneglyph ada sebuah tiang batu pendek dengan kalung kristal biru yang melayang karena alasan mistis. Namun fokus gadis itu ke Poneglyph sekarang.

Dia menyentuh huruf Poneglyph itu, "Bibi Robin pasti akan senang jika aku beritahu dia soal ini." ucap gadis itu, dia mengenal Robin.

Gadis itu melihat tiang batu yang ada kalung kristal. Matanya langsung berbinar-binar saat melihat itu. Dia kagum dengan itu dan melihatnya dari dekat.

"Kalung yang indah!! Aku harus mengambilnya!" Dia mengambil kalung itu langsung dan memakainya.

"Shishishi!! Mama pasti akan terkejut jika aku punya kalung ini. Mungkin dia tidak akan memarahiku nanti!"

Tiba-tiba ruangan itu bergoyang dan langit-langit mulai runtuh. Gadis itu panik dan bingung apa yang terjadi. Kemudian kristal yang ia kalungkan itu mengeluarkan cahaya biru dan menembak sebuah beam ke arah tiang batu. Bram tadi membentuk sebuah portal berwarna biru kehitaman.

Portal itu menarik semua yang ada di ruangan itu seperti lubang hitam. Termasuk menarik gadis itu ke dalam portal.

"Ah, apa yang terjadi?!"

Dia mulai masuk ke dalam portal dan tidak bisa mencegahnya.

"Uh, aku dalam masalah! Papa!! Mama!! Ace-niichan!! Teen-niisan!! Tolong aku!!!!"

Gadis itu masuk ke dalam portal yang menghisapnya entah kemana. Dia pergi kemana? Semua itu akan ketahuan di chapter berikutnya.

One Piece Light Novel: LunaWhere stories live. Discover now