Chapter 16: Breakthrough [1]

1.1K 92 8
                                    

DISCLAIMER.
• Semua karakter One Piece adalah milik Eiichiro Oda dan author hanya meminjamnya tanpa sepengetahuan beliau.

• Plot cerita dan karakter selain karakter One Piece tidak ada hubungannya dengan cerita utama dan ini semua hanyalah karangan author belaka.

One Piece Light Novel: Luna.
Author: Kuri.

==========================

"Kau serius ingin bekerjasama dengan kami?!" Chopper tidak percaya apa yang dia dengar dari mulut Fujitora. Zoro dan yang lain juga tidak percaya.

"Yeah, apa yang kami lakukan sejak tiba di dunia ini hanyalah menunggu dan kalian pun sejak tadi berhasil menemukan sesuatu yang berkaitan dengan dunia ini." Balas Fujitora; "Benar, bukan?"

"Yeah." Robin mengangguk; "Kami sudah menemukan cara untuk keluar dari sini. Namun masalahnya ada di Red Force. Mereka mengincar Luna dan kapten kami. Kami harus tahu apa tujuan mereka.."

"Begitu rupanya." Fujitora mengerti.

Mereka diam sesaat dan Fujitora bicara lagi; "Bagaimana? Aku sudah serius bicara soal kerjasama."

"Karena tidak ada Luffy-san atau Nami-san disini yang biasa memutuskan, aku rasa kita harus memutuskannya bersama." Brook bicara.

"Benar," Zoro setuju, ia lalu melihat ke Jinbe dan dia cuma mengangguk; "Kami menerima apa yang kau mau. Kami juga akan memberitahu apa yang kami tahu dan setelah itu kita bentuk rencana selanjutnya."

"Baiklah, aku mengerti." Balas Fujitora.

Fujitora melihat ke anak buahnya yang tersisa sedikit. Mereka sebenarnya khawatir karena bekerjasama dengan Bajak Laut. Namun karena mereka semua punya tujuan yang sama dan hal yang sangat bodoh jika mereka bertarung karena akan merugikan. Kerjasama adalah opsi paling baik untuk mereka dan mereka tinggal menutup mulut saja agar tidak ketahuan oleh Laksamana Besar Sakazuki.

***

Sementara itu para prajurit Red Force sedang bersiap dengan senjata mereka. Sebuah pedang berwarna merah dan tombak berwarna kuning. Mereka sudah mencoba dua senjata itu. Senjata itu adalah senjata paling mutakhir dari masa depan karena bisa mengeluarkan api dan listrik. Lalu ada juga senjata mesin seperti machine gun dan senapan laser beam. Dengan senjata seperti itu bagi pasukan mereka, wajar jika mereka ingin menguasai dunia.

Namun kenapa mereka bisa kalah? Jawabannya mudah. Kelompok Topi Jerami yang bersama armada besar mereka yang bersama bekas Tentara Revolusi dan Angkatan Laut terlalu kuat untuk mereka semua. Kekalahan dalam peperangan selama setahun itu terus membekas diingatan mereka.

Termasuk diingatan William yang sedang duduk di dalam kapal udaranya.

"Sial, jadi markas kita benar-benar sudah dihancurkan.." ucap William, kesal. Dia mendengar cerita dari prajuritnya.

"Apa mereka akan mengejar kita kesini?" Musashi bertanya.

"Mereka pasti akan mengejar kita. Tapi bisa saja mereka mengira kita terjebak diantara dimensi ruang dan waktu." ucap William; "Jika kita menguasai dunia ini. Maka masa depan yang ada disana akan hancur dan dibangun kembali dengan situasi yang berbeda dimana kita yang berkuasa."

"Tapi jika kita mengubah masa lalu dalam hal kecil, maka akan tercipta dua masa depan berbeda," ucap Musashi melanjutkan; "Misalnya jika kita tidak menolong orang lain menyebrang, maka mungkin di masa depan akan ada orang lain yang membantunya."

"Rumitnya." Yugo tidak mengerti.

Lily dan Peter datang ke mereka; "Luna tidak mengalami luka serius. Sepertinya kita bisa mengekstrak anak itu dalam beberapa jam." ucap Lily.

One Piece Light Novel: LunaWhere stories live. Discover now