chapter 1

44K 2.3K 13
                                    

Hai, sebelum baca ada baiknya
tekan vote terlebih dulu, ya.
Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

Pembaca bijak selalu tau cara menghargai karya :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanyang University.

Pagi ini adalah pemberian materi penutup sebelum resmi menjadi mahasiswa magang selama 6 bulan ke depan. Tetapi semalam, restoran ayam keluarga Han GoEun terlalu padat dan ramai. Salah satu pengunjung setia mereka mengadakan pesta reuni. Banyaknya orang yang datang membuat suasana menjadi riuh. Alhasil banyak pesanan yang datang silih berganti tanpa jeda. Membuat dirinya harus ikut andil untuk mengurus restoran sampai melewati tengah malam.

Akibatnya adalah materi yang seharusnya disimak baik, justru terlewatkan begitu saja. Sampai-sampai, Eunji musti terlibat dalam aksi menyadarkan Han GoEun yang resmi tertidur.

"GoEun? GoEun!" lengan kanan GoEun terus tertusuk benda tumpul. Dan sebanyak itu pulalah ia menghiraukan. Rasa kantuk lebih berhasil membuat kedua matanya tertutup sempurna.

"GoEun!"

"Ahh!! Ada apa??!!" GoEun mengangkat kepalanya tanpa membuka mata sembari menyentak tangan lawan bicara. Padahal disekitar tempatnya berada, suara yang semula terdengar bisik mulai berubah gaduh. Namun hal itu tak membuatnya terganggu. Sedangkan gadis di samping Han GoEun beralih mencubit lengan lawan bicaranya lebih keras.

Dengan mengatupkan gigi, Eunji memberi titah penuh geram yang tertahan. "Ada Dosen! Buka matamu!"

Dalam posisinya, mata GoEun perlahan terbuka. Lantas segera berdiri dan membungkuk 90 derajat kala mendapati wanita paruh baya sudah berdiri tepat di depan meja sembari berkacak pinggang. Membuat semua rasa kantuk tak lagi terasa.

"Kyosu, maafkan saya." tutur Han GoEun pelan. Menyesali tindakan yang kini membuatnya menjadi pusat perhatian. Wanita paruh baya itu adalah dosen Pendidikan tata riasnya.

Tanpa disadari, wanita paruh baya yang memiliki kesan tajam pada tatapannya itu pun menghela nafas pelan. Ia sedang sibuk memikirkan ganjaran yang tepat untuk mahasiswa andalannya.

Namun sudah dua menit berlalu –menurut perhitungan GoEun sendiri– tidak nampak akan adanya suara balasan dari sang dosen. Tanpa sadar, gadis itu menggigit bibir bawahnya. Merasa waswas akan jawaban dosen jikalau ternyata dirinya harus keluar kelas.

Dan kejadian setelahnya adalah dosen tersebut justru berlalu tanpa bicara satu kalimat apapun. Jemarinya yang mulai menua hanya bergerak sambil lalu, meminta GoEun untuk kembali duduk. Itupun takkan disadarai Han GoEun jika Eunji tak menarik untuk segera duduk.

"Tidak apa. Dia tidak akan marah. Kamu anak kebanggaannya." bisik Eunji santai. Menepuk pundak GoEun yang kini menoleh tajam. "Aku memujimu."

Tapi kalimat tersebut lebih terdengar seperti sarkasme menyebalkan dibanding untaian pujian. Eunji hanya mendelikkan bahu, tak merasa takut atau risih pada tatapan GoEun.

[REVISI] My Boyfriend, Jeong Jaehyun.Where stories live. Discover now