Tentang Ingatan Yang Sama Sekali Tak Ingin Kulupakan (IV - V)

16 5 0
                                    

IV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

IV

Seusai kamu menyuarakan kalimat yang sama sekali tidak kuharapkan keluar dari mulutmu, kamu memilih pergi. Aku hanya bisa duduk dengan mengamati punggungmu yang semakin lama semakin menjauh.

Orang yang kupikir adalah obat dari semua pilu, malah membuat luka yang ada tergores semakin dalam. Semakin menjadi. Meronta meminta untuk disembuhkan lagi, sedang penawarnya malah pergi lebih cepat dari kecepatan cahaya.

Lalu, kepada siapa lagi hati ini meminta untuk disembuhkan?

V

Jika berjalan dengan saling berpunggungan adalah apa yang kamu mau, akan kulakukan sebisaku hingga pada akhirnya aku lelah dan memilih berhenti berjalan. Menoleh kembali pada jalan yang kamu pilih, lalu mengejar bayang-bayangmu -yang entah akan dipertemukan lagi atau tidak.

Semudah itu kamu menguatkan aku yang sebelumnya pernah patah. Lalu juga semudah itu kamu menyuruhku melupakan segala hal tentang kamu. Aku ini manusia, bukan robot yang akan selalu patuh dengan perintahmu. Perasaan padamu ini, biar aku simpan dalam hati. Tak perlu kamu pikirkan.

Teruslah berjalan ke depan. Akan kutunggu kamu di persimpangan jalan yang kusemogakan kita dapat bertemu kembali.

-Xiaorina

Setangan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang