3. TRE

13.4K 1K 348
                                    

(Author POV)

"Ini rumahmu?" tanya Jaehyun sambil menatap Chaeyeon yang sibuk membenarkan tali tas selempang ketika mobilnya berhenti di depan satu rumah.

Yeoja itu tersenyum ramah. "Aku menyewa di sini."

"Seorang diri?"

"Ne. Terimakasih banyak, Hwejangnim, sebenarnya kau tidak perlu mengantarku. Tapi aku benar-benar berterimakasih!" ucap Chaeyeon sambil membungkukkan badannya lalu turun dari mobil Jaehyun.

Jaehyun tidak menjawab. Dingin saja seperti itu lalu pergi sambil matanya sesekali melihat Chaeyeon melewati kaca spionnya.

*

Seperti yang sudah diduganya, pukul 11 malam dan Sora belum kembali dari butik. Dengan kasar Jaehyun melempar sembarang tas dan jasnya di atas sofa dalam kamar.

Bahkan sampai dia menghabiskan banyak waktu di kamar mandi, istrinya belum kembali juga. Sama seperti beberapa hari sebelumnya.

Kini Jaehyun memejamkan mata seorang diri di atas tempat tidur. Terasa sangat sepi dengan hatinya yang masih emosi. Sedari tadi keningnya berkerut dalam. Jaehyun sangat marah namun dia tidak tahu harus bagaimana meluapkannya.

Sampai akhirnya ia berhasil tertidur dengan kedua tangan yang menyilang di depan dada.

**

Ritual di pagi hari kali ini terasa sangat berbeda. Jaehyun membisu dari awal ia membuka matanya sampai jas dan sepatunya telah terpasang sempurna.

Sora bertanya-tanya namun masih belum berani bertanya, ada apa dengan suaminya itu. Kedua tangannya masih sibuk dengan roti tawar dan selai coklat kesukaan Jaehyun untuk mengganjal perut mengawali hari.

Setelah semua itu selesai, dia menunggu Jaehyun untuk sarapan bersama sambil mengecek hasil design yang ia buat tadi malam di iPadnya.

"Aku pergi."

"Kau tidak sarapan? Roti dan kopimu bagaimana?"

Jaehyun berbalik ketika kakinya sudah berjalan menuju daun pintu utama. "Berikan saja pada Lee ahjumma."

"Jae!" Sora berjalan cepat menghampiri Jaehyun dan menahan lengannya. "Kau kenapa?! Kau marah padaku?"

"Baguslah, jika kau sadar," jawab Jaehyun sambil menatap Sora sinis.

"Kenapa? Katakan padaku!"

"Apa kau bisa meluangkan waktumu untukku dan simpanlah sebentar urusanmu dengan butik itu?" tanya Jaehyun sambil menunjuk iPad yang tergeletak di atas meja makan dengan emosi lalu menyingkirkan tangan Sora dari lengannya.

Sora hanya membuka mulutnya sambil menggeleng. Mendadak otaknya berhenti bekerja dan menjadikan lidahnya kelu seketika. Dia belum pernah melihat Jaehyun semarah dan sekasar ini.

"Apa uangku tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhanmu, hah? Memangnya aku bekerja untuk siapa? Untuk menafkahimu! Memberimu barang-barang mahal dan bermerek yang tidak bisa kau beli! Apa dengan itu kau bisa mengerti? Tidak!" Intonasi Jaehyun semakin meninggi. Wajahnya memerah dengan rahang yang terkatup rapat sampai terlihat jelas tergurat di sana.

Kali ini Sora tidak dapat menahannya. "Butik itu tidak ada hubungannya dengan uang! Butik itu mimpiku. Aku hanya meminta satu minggu ini, Jae. Aku harus tampil di Seoul Fashion Week dan kau tahu sebesar apa pengaruh acara itu pada brandku!" Pipi yeoja itu sudah benar-benar basah karena air matanya mengalir cukup deras dan menghapus sebagian riasannya. Mata dan hidungnya memerah ditambah tubuhnya yang bergetar karena ketakutan.

Jaehyun tertawa sarkas. "Apa? Satu minggu?! Sudah satu tahun kau menganggurkanku, Jung Sora! Satu tahun dihitung sejak awal pernikahan kita. Aku menyesal memberimu butik bodoh itu. Ternyata akhirnya kau lebih memilihnya dari pada suamimu sendiri!!"

IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCTWhere stories live. Discover now