24. VENTIQUATTRO

6.6K 695 76
                                    

(Author POV)

Jaehyun membuang napas panjang ketika iPhonenya berbunyi menandakan jam istirahat untuknya telah tiba.

Sedikit menggeram sambil mengusap wajahnya berkali-kali dengan berlebihan sampai ujung hidungnya memerah.

Dinaikkannya lengan baju itu sebatas sikut lalu tangan kanannya menekan tombol panggilan kepada salah satu kontaknya.

"Ya. Krys, kau sudah sampai? Ah, baiklah, aku kesana sekarang. Pesankan aku apa saja, pasta, sushi atau apa. Agar ketika aku datang semua makanan sudah siap. Ya. Bye."

Jarak dari kantor ke restoran tempat dirinya bertemu dengan Krystal tidak jauh, kurang dari 10 menit. Hanya saja proses berjalan dari ruangannya menuju mobil yang hampir melebihi 10 menit.

Tapi kali ini mengingat pekerjaannya masih menumpuk dan waktu istirahatnya benar-benar singkat, Jaehyun berjalan dengan terburu dan hanya membungkukkan badannya sekilas pada orang yang menyapanya.

Setelah sampai di restoran, Jaehyun mendapati pasta dan sushi sudah berada di atas meja dan semangkuk salad untuk Krystal. Setelah duduk, alisnya masih saja bertautan.

"Aku pesan saja keduanya," ujar Krystal seakan dapat mendengar suara hati Jaehyun.

"Aku ambil sushi, kau makan saja pastanya."

"Terimakasih, aku sedang diet," jawab Krystal sambil tersenyum kuda lalu kembali dengan raut wajah ketusnya.

Jaehyun tidak ingin berdebat masalah sepele ini dan cepat-cepat menghabiskan sushinya tanpa mengeluarkan satu kata pun. Matanya tetap tertuju pada makanan yang berada di depannya dan mengunyah dengan teratur.

Sampai akhirnya mereka sudah tidak disibukkan lagi dengan kegiatan kunyah mengunyah itu, Jaehyun berdeham, memulai untuk membuka percakapan.

"Bagaimana bisnismu?" tanyanya sedikit lebih santai.

Pertanyaan Jaehyun dijawab dengan tawa renyah Krystal. "Hampir semua orang yang bertemu denganku pasti menanyakan hal itu. Apa kalian semua tidak percaya padaku?"

"Jawab saja." Jaehyun sama sekali tidak tertarik dengan kata-kata Krystal, karena itu membuang waktu baginya.

"Semua berjalan lancar dan ternyata mudah." Kedua tangannya sibuk merapikan rambut panjang hitam itu yang sudah tertata rapi sejak awal.

"Tentu saja mudah, karena Winwin hyung yang mengurus usahamu, sampai-sampai ia harus menggaji Manajernya dua kali lipat. Kau harus lebih bertindak sebagai owner dari bagianmu sendiri. Kau harus memikirkan inovasi agar usahamu tidak kalah saing dengan orang lain yang lebih kritis. Jika yang kau lakukan hanya menyapa pengunjung dan berterimakasih setelahnya, apa bedanya dirimu dengan pelayan biasa?"

Jantung Krystal berdebar sangat kencang mendengar itu. Seperti bukan berbicara dengan Jeffrey Jung. Tapi Jung Jaehyun sang CEO dari Jung Corp dan itu membuat Krystal sangat terintimidasi.

Kepalanya hanya mengangguk pelan. Dirinya juga mengakui, memang Winwin lah yang mengatur semua, termasuk menu apa saja yang harus diupgrade atau dikoreksi rasa agar lebih diterima oleh lidah orang Korea.

"Dengar, aku sudah mempunyai Sora dan Charis untuk lebih diprioritaskan. Aku tidak bisa menghamburkan uang ratusan juta untuk memuaskanmu untuk satu kali berbelanja barang-barang mahal. Aku harap usahamu ini semakin sukses dan bisa berdiri dengan mandiri tanpa meminjam nama dari Winwin hyung," pinta Jaehyun benar dari dalam lubuk hati terdalamnya, karena ia sudah cukup muak dengan keborosan Krystal.

"Ne, aku tidak akan mengecewakanmu."

"Dan satu hal lagi. Ubahlah sikap burukmu, terutama dalam sopan santun. Ketuklah pintu sebelum kau masuk ke ruang apapun dan siapapun kecuali kamarmu sendiri. Aku tidak ingin hal seperti kemarin itu terjadi lagi dan kuharap kau mengatakan permintaan maaf pada Sora secara langsung. Tolong, hargailah istriku. Aku sangat mencintainya."

IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCTWhere stories live. Discover now