28. VENTOTTO

7.8K 641 109
                                    

(Author POV)

BUGH!

"Argghhh!"

"Siapa kau?! Berani-beraninya kau mencium adikku!!!"

Taeyong mencoba mengembalikan keseimbangan tubuhnya setelah wajah mulus itu terkena pukulan dari kepalan tangan Winwin yang cukup kuat.

"Maaf, aku sudah bertindak bodoh—"

Winwin memotong kalimat Taeyong dengan mencengkram kuat-kuat kerah kemeja mahal bermerek Gucci itu. "Pergi dan jangan pernah kau kembali menyentuh adikku lagi. Dia sudah mempunyai keluarga. Keberadaanmu tidak berguna sama sekali, asal kau tahu. Kau hanya sampah perusak!"

"Ah!" pekik Taeyong tertahan ketika Winwin kembali mendorongnya dengan kasar. Dirinya menarik napas lalu menghembuskannya terdengar jelas. "Maaf, aku yang salah. Sora, aku pergi. Aku berjanji tidak akan kembali. Kakakmu benar, aku hanya sampah perusak. Selamat tinggal."

Lalu Taeyong mendelik ke arah Sora sambil berlalu dengan cepat ke arah pintu masuk utama di depan sana. Meninggalkan Sora yang kini sangat ketakutan dengan apa yang akan Winwin lakukan terhadapnya.

Ini benar-benar memalukan. Bagaimana jika Winwin memberitahu Jaehyun?

Suasana hening beberapa saat. Winwin terlihat mengatur napasnya sambil memastikan bahwa tidak ada tangisan bayi yang terdengar setelah dirinya berteriak keras di luar kendali seperti tadi. Dibukanya kacamata yang mulai berembun itu dan disimpannya ke dalam salah satu saku jaketnya.

"Apa kau sudah gila?" tanya Winwin sejurus kemudian.

DEG!!

Sora masih belum bergerak dari posisi awal sejak Winwin menemukannya. Bersandar di table island, menatap kantong berisi rantang dumpling yang ia buat untuk Taeyong, tergeletak berhamburan di atas lantai. Lidahnya terasa sangat kelu dan tenggorokannya mendadak sangat kering. Menelan ludah saja tidak bisa, apalagi mengeluarkan suara?!

"Jung Sora~!" Suara Winwin terdengar semakin berat dan bukan Winwin yang lemah lembut seperti biasanya.

Karena Sora tidak kunjung memutar kepalanya, Winwin berjalan tiga langkah sampai dirinya benar-benar berhadapan dengan adiknya itu.

"Maafkan aku.." Hanya itu yang dapat Sora ucapkan dari sekian ribu kalimat yang berlarian di otaknya.

"Untuk apa?! Seharusnya kau meminta maaf pada Jaehyun. Aku bukan suamimu," jawab Winwin ketus. Dia sangat kecewa dan terlihat sangat jelas sekali tersirat di wajahnya.

"Aku mohon, jangan beritahu Jaehyun, Oppa. Aku tidak ingin dirinya terluka dan membenciku." Akhirnya tangisan Sora mulai turun membasahi pipi. Kedua tangannya meremas jaket hitam milik Winwin yang terbuat dari kulit itu dengan lemas.

Winwin enggan menatap wajah Sora yang tengah menangis, memohon padanya sedangkan yeoja itu benar-benar bersalah

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Winwin enggan menatap wajah Sora yang tengah menangis, memohon padanya sedangkan yeoja itu benar-benar bersalah. Otaknya berpikir, mengapa Sora tidak melawan?

IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCTDär berättelser lever. Upptäck nu