PRAKATA

21.4K 1K 13
                                    

Uzumaki Naruto
®©®
- - - -
- - -
- -
-


Sebelum membaca silahkan klik tombol bintang terlebih dahulu ( biar gak lupa maksud saya tuh wkwk)

Happy fun reading

Terlihat seorang anak berusia lima tahun masih memeluk guling kesayangan, anak tersebut bernama Naruto.

Dirinya masih tidur nyenyak di atas kasur, ia sangat kelelahan akibat latihan yang ia jalani kemarin secara keras, hingga menguras seluruh staminanya.

Kringggg!! Kringggg!!!

Suara jam waker, alarm yang ia aktifkan kemarin malam telah berbunyi, menandakan sekarang adalah pukul 7 pagi, Naruto duduk sambil menggosok gosok matanya yang masih sulit di buka, hoammmmmm, suaranya yang terdengar malas karena masih mengantuk.

Naruto mencoba untuk mengumpulkan tenaga untuk berjalan ke arah kamar mandi.

5 menit kemudian

Ia segera mandi lalu berpakain, Naruto memakai kaos khas dirinya saat kecil, Ia duduk kembali di atas tempat tidurnya, Ia duduk bukan untuk tidur, namun merenungkan apa perkataan okaasannya kemarin.

Naruto tak kuasa menahan kata kata sang kasannya, cibiran khas seseorang yang merendahkan binatang.

'Kemana si aib itu, kerjanya cuma main saja, apa dirinya tidak sadar dia itu hanya aib Namikaze yang tak punya cakra' ucap okaasannya Khusina.

Naruto mendengar itu dari pintu belakang rumah, mengapa dari belakang? karena ia tak boleh masuk dari pintu depan oleh orang tuanya, karena  dia dianggap tidak pantas.

Ketika mengingat itu semua Naruto merasakan hatinya seperti dicabik cabik, tak terasa air mata menetes membasahi pipi mulus tan, dengan 3 garis yang menghiasi kanan dan kiri pipinya itu, Naruto meremas bajunya, ingin sekali Ia meremas seklain jantungnya, ia sudah tak kuat untuk menjalani hidup ini.

'Oh Kami-Sama kenapa kau lahirkan aku di keluarga seperti ini, kasih sayang mereka bukan untuk ku, melainkan hanya Menma, hanya untuk Menma seorang, apa mereka memandang hanya dari kekuatan, ya memang aku tak punya cakra namun apa rasa sayang tersebut tak ada' ucap keluh kesah Naruto ke Kami-sama.

Naruto larut akan kesedihan

Ia mengeluarkan air matanya sebanyak mungkin Dia berharap tak ada air mata lagi yang keluar untuk kesekian kalinya.

'hanya ini saja!' teriaknya sendiri.

Terasa puas dengan tangisannya, ia segera melanjutkan kegiatannya yaitu makan, Ia bergegas menuju ke bawah untuk mengambil makanan serta membuat bento sebagai bekalnya saat latihan nanti.

Ia mengendap endap agar suaranya tak terdengar, setalah merasa aman, Ia menengok ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang, Naruto segera mengambil makanan untuk dimakan dan untuk dibuat bento, setelah selasai Dia segera pergi ke hutan kematian untuk berlatih di sana.

Huff akhirnya sampai juga

Ucap Naruto.

- - - - - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - -
- - - - -
- -
-
- - - -
- - - - -
- -

TO BE CONTINUE.

- -

Berikan bintang ya, itu loh yang di kiri bawah, kan mumpung gratis, jadi gunakan itu untuk apresiasi cerita ini

Revenge Of Uzumaki Naruto Where stories live. Discover now