5

1.3K 80 2
                                    

.
.

"Hai, Chim. Kamu gapapa?" Tanya Yoongi, padahal ia sudah tahu jawabannya.

Jimin mengangguk saja. Ia lalu memeluk Yoongi erat, erat sekali. Getaran halus perlahan tumbuh di dada Yoongi. Wajah si Lelaki memanas, senyuman tulus ia keluarkan. "Oppa, Chimin tidur saja."

Yoongi tak menjawab, ia menarik Jimin ke rengkuhannya sebagai jawaban. Jimin sendiri mulai tertidur pulas di dada bidang Yoongi.

Tak lama, Yoongi ikut terlelap. Jemarinya yang mengelus pucuk kepala Hybrid pirang pun terhenti.

.
.

Jam weker berbunyi. Getaran suaranya mengusik ke dua insan yang tengah terlelap di atas ranjang empuk.

"Hhooaammhh, selamat sore Chim."

"Selamat sore juga, Oppa. Omong-omong, Chimine lapar sekali."

"Kamu ini jangan manis-manis gitu napa?" gemas Yoongi sembari mengacak pucuk kepala Jimin.

Jimin tersenyum senang, bahkan matanya sudah telihat seperti garis. Senyuman itu menular ke Yoongi.

Yoongi tentu saja tidak bisa melihat yang seperti ini. Ia tidak tahan dengan sesuatu yang 'manis' seperti Jimin.

Hybrid itu manis, semanis gula. Pipinya seperti mochi, netranya sewarna madu, rambut wavy sepanjang pinggang itu selembut cutton candy. Jika Yoongi berkata bahwa Jimin itu buruk rupa, maka itu adalah sebuah kebohongan.

Tak lama setelah lamunan Yoogi, Bibi Ahn datang untuk mengantar makanan. Jimin tertawa senang sambil menepuk tangannya.

'Fck that, Chim! Don't be cute in front of me!' Inner Yoongi berkata laknat.

Bibi Ahn terkikik gemas, "Makan yang banyak, Chim. Habiskan! Bibi membuatnya dengan sepenuh hati untukmu."

Jimin mengangguk penuh semangat. Tak lama kemudian wanita berseragam sopan itu keluar dari kamar tidur Pangeran Min.

"Oppa, suapkan Chimin boleh?"

"Udah besar masa makannya masih di suapin?"

"Kan Chimin biasanya makan ikan rebus. Jadi tinggal masukkin mulut. Ga tumpah-tumpah."

"Okay, sini oppa suapin."

.
.

Ditengah acara menyuapi Hybrid Pirang, ponsel hitam Yoongi berbunyi nyaring. Yoongi reflek meraba-raba saku, "Yeoboseo?"

"Yoon-ah, apa bagianmu sudah selesai? Aku akan menjemputnya malam nanti."

"Astaga, Joon! Aku bahkan belum membuatnya sama-sekali. Maaf.

"Huufftt, deadline-nya besok loh. Kamu bisa ngerjain?"

"I can, of course."

"OK, man. Besok pagi anterin ke aku."

"Alright."

Sambungan terputus. Yoongi meletakkan makanan Jimin di pahanya dengan cara dihentak. Mata mungil sang Hybrid melebar, dahinya mengerut tanda tengah bingung ditambah terkejut, "Ada apa, Oppa?"

"Kamu habisin makanan sendiri. Aku sibuk."

"Op-oppa...."

Yoongi sudah keluar dari kamar. Ia pergi membawa laptop, flashdisk, handphone, dan uang. Jimin kebingungan sekali. Siapa yang akan menyuapinya? Siapa yang akan menghiburnya? Siapa yang akan memeluknya sebelum tidur? Ia menjadi begitu paranoid.

Jimin memperkirakan bahwa Yun-yun Oppanya takkan pulang sampai esok pagi. Tanpa disadari Si Pirang Manis telah menangis, iapun berteriak memanggil para maid, "Hiks, Bibi Yuqi, Chimin tidak bica makan sendiri."

Jimin terus memanggil sang Maid dengan sesegukan hingga Yuqi datang, "Aigoo! Jim jangan menangis, sini Bibi bantu."

Sayangnya Jimin tidak berhenti menangis. Yuqi segera menuju telepon kamar. Ia menghubungi maid yang lain agar bisa membantunya.

Usaha Yuqi sia-sia. Ia langsung menyambar ponsel genggamnya, lalu mengetikkan nama Min Seungwan di sana, "Wan, Seungwan! Aku perlu bantuan nih."

[Boo Seungwan/Wendy - RV GS]

"Apaan?"

"Nenangin anak bayi sepupumu. Aku nggak tega liat dia nangis kaya anak bayi."

"Okay. But i will go there with my love. Gapapa'kan? Joyi lagi manja."

"Whatever! Yang penting Jimin tenang."

Ponselnya dilempar ke sembarang arah. Dengan kelabakan ia menenangkan Jimin lagi.
Tak lama kemudian, Seungwan dan kekasihnya ikut membantu.

Joyi memeluk si Pirang hingga tenang. Seungwan pun juga berusaha menidurkannya. Sungguh perjuangan yang berat.

"Hiks, umma appa."

"Kenapa, Chim? Udah ya, jangan nangis lagi. Nanti umma ikutan sedih," ucap Joy sembari mengelus pipi Jimin, "temani Chim tidur, hiks. Umma dan appa," jawab Jimin

"Iya, tapi kita tidur di kamar tamu ya? Inikan kamar Yoongi. Ga sopan kalau kita tidur di sini," kata Joy lagi, "yang penting, hiks umma dan appa tidur sama Chim," permintaan Jimin diiyakan Seungwan.

TBC

Terimakasih sudah mampir di sini.
Michi senantiasa menerima kritik dan saran dari kamu! Sampai jumpa di lain waktu^^


13-4/19
Sato Michiru

Little Love For MeWhere stories live. Discover now