7

1K 66 2
                                    

.
.

   Baru saja Yoongi masuk selangkah ke dalam mansion, ia sudah di tatap tajam oleh Seungwan.

Yoongi PoV

    Kenapa ada Seungwan di sini? Apa-apaan tatapan tajamnya itu!? Seperti ingin di-bultourune saja.

   "Wan, what happend?" Tanyaku dengan raut datar andalan. Matanya memutar malas sambil mendengus kasar, "Argh, Suga! What are you doing, huh!?"

    Aku merasa tidak melakukan apapun. Kenapa manusia berponi di depanku ini marah-marah tidak jelas begitu? Huh.

   Aku memilih tidak peduli. Aku melangkahkan kakiku ke sofa empuk di tengah ruang tamu super besar mansion Min. Ia mengikutiku dengan raut kesal.

   "Sit beside me, Wan. We can telling without your anger," ucapku tenang. Aku bisa mendengar umpatan Seungwan yang tertuju padaku. Aish, sebenarnya ada apa!?

   "You're so annoyed," ucapnya dengan malas. Alisku naik, masih belum mencerna keadaan ini,  "Tell me what happend, Wan."

   Rolling eyes Seungwan membuatku kesal sekali. Aku masih tetap menunggu agar ia membuka mulut.

"Jimin."

"Hum?"

"Do you understand?"

"Yeah. I'm sorry cuz i make you busy."

   Aku memandang ke arah kamar tamu yang tak jauh dari sofa ini. Rasanya aku mendengar suara Sooyoung. Ia menyanyikan lullaby. Tapi untuk apa?

   Aku pun beranjak ke kamar tamu, meninggalkan Seungwan yang sudah tidur di sofa panjang nan empuk itu.

   Saat kubuka pintu, aku menangkap Sooyoung yang tengah mengelus-elus Jimin dengan lembut. Mata Hybrid Pirang itu sembab, ia hampir tertidur, "Ah, Yoon. Dimana Seungwan?"
"Di sofa ruang tengah. Bagaimana keadaan Jimin?"

"Ia sudah mengantuk berat. Paling sebentar lagi akan tidur. Saat kau tinggal tadi, ia menangis keras sampai-sampai Yuqi menelepon Seungwan. Susah sekali menenangkannya tau."

"Lalu?"

"Tangisnya berhenti karena aku dan Seungwan berkata sangat menyayanginya. Ia bahkan memanggilku umma."

"Jadi kalian berdua berniat merebut Jimin dariku!? Tch, susah tau mendapatkannya!"

"Tidak kok. Hanya saja Ia menganggap kami orang tuanya."

"Huh, untung saja. Jiminku polos sekali, ia penurut dan menggemaskan."

"Ya itu benar. Dan dia mencintaimu."

.
.

   Pagi itu, Jimin terbangun dalam dekapan hangat si Pria Pucat. Perasaan senang yang membuncah timbul, "Yun-yun oppa!" ucapnya sambil memeluk Yoongi erat.

   Yoongi terbangun. Senyumnya mengembang perlahan. Bibir tipisnya tak tahan untuk mengecup pipi sang Hybrid, "Maafkan aku, Chim," Jimin mengangguk di dadanya.

"Oppa...."

"Hum?"

"Appa dan umma sangat baik."

"Mereka memang baik. Kapan-kapan ayo mengunjungi mereka."

   Jimin lagi-lagi mengangguk. Yoongi perlahan melepaskan dekapannya pada si Pirang, "Chim, cepat mandi. Kita akan jalan-jalan."

End PoV

   Mereka sudah di dalam Versace silver Yoongi. Yoongi membawa Jimin ke kampusnya. Pakaian yang Jimin kenakan longgar-longgar semua guna menyembunyikan telinga dan ekornya. Ia memakai Hoodie putih kebesaran milik Yoongi, dan rok abu-abu sebetis punya Sooyoung.

TBC



17-5/19
ParkMichiru

Little Love For MeWhere stories live. Discover now