10

889 56 0
                                    

Kalo lupa, baca chapter sebelumnya ya, minna:3

.
.

Mereka sekarang sudah di dalam Mall. Yoongi bersikap santai saja saat melihat Jimin jalan beberapa langkah lebih depan daripada dirinya.

   Bibir Jimin terbuka, ia tengah mengagumi isi gedung yang di sebut Mall ini, "Woah, jadi ini yang di sebut dengan Mall...."

   Yoongi melihat toko baju wanita, ia pun menarik Jimin ke sana. Yang di tarik juga menurut saja, biasanya akan banyak tanya.

   'Argh, mampus! Harusnya aku bawa Joy ke sini. Ya tuhan, pilih bajunya gimanaT_T' batin Yoongi.

   Yoongi menarik Jimin sampai ke kursi panjang yang diletakkan di toko itu, "Oppa tunggu di sini, Chim. Pilih semua baju yang kau sukai. Nanti kembali ke sini ya."

   "Uhh, Yun-yun oppa, Chimin malu sama mereka," tunjuk Jimin pada orang-orang di toko tersebut.

   Yoongi mengernyit, lalu memanggil salah satu karyawan di toko itu. Ia menyuruh karyawan itu untuk menemani Jimin memilih baju. Ia pun dengan senang hati berkata 'iya' pada Yoongi.

    "Saran oppa, pilih bajunya yang agak longgar, biar bisa di pake lama," ucap Yoongi dengan senyuman mengerikan pada sang Hybrid.

   Jika saja Seungwan di samping Yoongi, ia pasti akan menempeleng kepala bersurai hitam itu dengan seruan modus yang tak ketinggalan.

   Jimin dan karyawati itu sudah hilang dari pandangannya, iapun melanjutkan acaranya dengan streaming anime.

"Kyaa, Umaru!! Kenapa kau kawaii sekali!? Rambut pirangmu itu mengingatkanmu pada Chimine:)"

   Yoongi berkomentar lirih sepanjang acara streaming-nya itu. Selesai streaming, Yoongi menyimpan ponselnya di saku celana jeans bellel yang ia pakai, beberapa menit kemudian Jimin pun datang dengan lima tas baju.

biasanya di mall nyediain tas gitu:3

   "Sudah selesai, Chim?" Tanyanya. Jimin menganggukkan kepalanya, gurat lelah jelas terlihat dari raut wajah si Pirang.

   "Tuan, silahkan di periksa dulu," seru pelayan tersebut sopan. Yoongi meraih tas-tas itu, lalu memeriksanya satu-satu. Tas satu isinya atasan, tas dua isinya bawahan, tas tiga isinya piyama, keempat isinya pakaian dalam, tas kelima isinya baju hangat.

   "Chimine-ku akan terlihat dewasa jika memakai baju seperti ini. Akukan lolicon, bukan onee-chan stan:("  Inner Yoongi berkata, ia lalu menanyakan lagi pada Jimin, "Apa kau suka semua ini, Chim?"

   "Um... Chimin suka-suka saja sih, ppa. Chimin yakin, Chimin akan imut jika memakai ini, hehe," ucap si Pirang semangat.

   Yoongi nampak tak yakin, tapi ia tetap menggotong tas-tas penuh kain itu ke kasir.

   Tangan halus milik Jimin dengan sengaja merangkul pinggang kekar Yoongi.

   "Oppa, menurut oppa bajunya bagaimana?" Tanya Jimin. Yoongi berdehem singkat lalu menjawab dengan jujur, "Kalau menurut oppa, kau akan kelihatan dewasa jika memakai ini. Oppa tidak rela, oppa lebih suka kau terlihat imut, Chim."

   Si Pirang menatap mata kelam itu lamat-lamat, "Hummm, oppa kan belum lihat Chimin memakainya, nanti jika oppa sudah lihat oppa bisa menilai ulang," katanya. Yoongi mengangguk saja.

.
.

   Selesai membayar baju-baju si Pirang, mereka berencana pergi menuju tempat makan. Tapi empat paper bag yang di genggam Yoongi membuat Yoongi khawatir akan Jimin, "Chim, jangan pernah lepaskan tanganmu dari lengan oppa. Oppa takut kau akan tersasar."

   "Aish, oppa... Berikan sebagian ke Chimin, Chimin bisa angkat tau!" Seru Jimin. Dengan berat hati, Yoongi memberikan dua paper bag ke jemari Jimin yang pendek dan gembul.

   "Hmmm, ini tidak terlalu berat oppa. Ayo kita jalan," ucap si Pirang seraya menggandeng tangan dingin Yoongi. Lelaki pucat itu membalas cengkramannya lalu melanjutkan jalan ke cafe tempat ia biasa hang out bersama Namjoon.

   Di sepanjang perjalanan, Jimin sibuk mengusel kepalanya ke badan Yoongi, "Aduh, neko manisnya oppa ini manja sekali rupanya."
"Chimin manja hanya kepada oppa! Hehe."

   Pipi Yoongi blushing, senyuman gusi keluar, badan si Hybrid dipeluk. Jimin berhasil membuat Yoongi gemas tingkat dewa sekarang. Orang-orang di sekitar mereka memandang gemas pada sejoli mini-mini ini. Tetapi ada juga yang memberi masukkan jengkel karena ia jomblo. Yoongi dan Jimin tak mengacuhkan, sebab dunia hanya milik berdua.

   Sampai di cafe, Yoongi memesan steak dan air mineral untuknya, sedangkan si Kucing dipesankan sushi dan plain milk. Untung saja ada menu Jepang di sini, kalau tidak ada Yoongi akan kewalahan mengurusi makanan si Pirang.

     "Hmm, jadi ini ya rasanya berkencan? Tak buruk," kata Yoongi tiba-tiba. Apanya yang berekencan? Jadi kekasih saja tidak! Bagian mananya yang disebut kencan? Cih, dasar pucat pendek.

Etdah, iyain aja napa Chi? Syirik aja lu. Makanya jadi manusia itu yang cantik, biar ada yang gebet terus ditembak —Myg2k19

   Mari kita hiraukan ledekan salah satu cast di story ini. Melihat Jimin yang kebingungan lebih asyik daripada  memberi si pendek itu perhatian walau sedikit.

   Mata cantik itu membulat saat menatap si pria pucat di depannya, "Maksudnya apa, oppa?" Tanya Jimin, "Ah, itu makananmu sudah siap. Mau coba makan sendiri atau oppa suapin, hm?"

   "Sendiri saja. Chimin sudah bisa makan sendiri!" Seru si Kucing dengan senyuman surgawinya.

Astagfirullah, jantung aa' ga kuad liat dedek senyum —Myg2k19

TBC

Michi kembali!
Aaa~ maafin Michi karena ga update story ini. Mau gimana lagi? Moodnya ilang:(
Tapi Michi udah dapat mood lagi setelah baca buku novel Nana. Mwehehe, arigatou na!>_<
Unnie Niken juga nih. Huhu:" Gomawo, unnie, michi terhura:3
Eh, btw maaf juga kalo ceritanya kurang nge-feel. Mood Michi baruuuu aja kembali:3

Salam rindu dari Michiru, buat para readers:3
Sayonara~

17-7/19
MichiruPark

Little Love For MeKde žijí příběhy. Začni objevovat