Little Love For Me

8

.
.

    Yoongi menggenggam jemari mungil Jimin dengan erat. Ia tak ingin Jimin mendapat masalah. Ah, Yoongi lupa menghubungi Namjoon, temannya. Ia menghentikan jalannya di depan perpustakaan, lalu menghubungi temannya, "Joon, lu di mana?"

[Lagi naena sama Seokjin, lu ganggu banget dah]

"Anjir, Joon. Lu di mana cepetan!?"

[Ngantinlah, masa naena ma Seokjin!? Kan belum sah]

"Kantin lantai berapa?"

[Sebelah lobby dasar]

"Lu sama siapa di sana?"

[Biasa, sama Dek Yeri dan Marjuki]

"Gua otw ke sana."

   Sambungan terputus, Yoongi menarik Jimin yang sedang kebingungan. Yoongi bicara bahasa apa? Kok Jimin tidak mengerti?
"Kenapa, Chim?"

   Jimin menggeleng dengan pandangan kosong. Yoongi yang merasa aneh pun mengernyit dan berusaha mengabaikan.

   Sesampainya di kantin dekat lobby, Yoongi di soraki oleh teman-temannya, sorakannya kuat sekali, apalagi gadis mungil cantik yang paling kuat menyorak.

    Rasa takut menyeruak di badan Jimin, ia dengan langkah kikuk bersembunyi di balik badan tegap Yoongi. Tangannya memelintir ujung baju si lelaki.

   Yoongi tersentak, ia menoleh ke belakang dan menemukan si Pirang yang tengah menunduk takut-takut, "Kenapa, Chim?"

    Pertanyaanya di jawab dengan bisikan takut oleh si Pirang. Yoongi menghela nafas maklum, selanjutnya ia merangkul Jimin agar tidak menunjukkan rasa takutnya.

"Anjenk lah. Darimana dapat yang bening gini!? Semok lagi!" - jjk

"Pacar baru, bang?" -kyr

"Taeq, mata daqu segar bin fresh." -knj

"Diam kalian. Ga usah banyak tanya. Namjoon, ini file tugas. Panggil Seokjin ke sini. Yeri, tadi dosen Kang mencarimu. Jeongguk, pesankan aku sushi." -myg

"Babilah, Yoon. Ganggu kesenangan njrit." -jjk

"Ayah nyari?  Yaudah bang, Yeri izin caw. Bubye."-kyr

   Yoongi dan Jimin akhirnya duduk di kursi lebar itu. Namjoon tampak ketakutan dengan posel di tangannya. Lelaki pucat tengah menahan tawanya, kasihan sekali nasib Namjoon. Jimin duduk manis seperti patung.

    Jeongguk kembali dengan dua piring sushi di tangannya. Jimin berbinar seketika, "Chim mau?" tanya Yoongi. Jimin mengangguk senang, Yoongi menyuapkan sushi itu ke Mulut Jimin.

   Tak lama kemudian, Seokjin datang dengan Taehyung yang masih terkantuk disebelahnya. Air muka Namjoon sangat mudah terbaca, ia merasa tak enak hati sekarang. Semuanya gara-gara Yoongi, "Ada apa, Yoon? Pagi-pagi sudah memanggilku ke sini," tanya Seokjin tanpa basa-basi.

   Yoongi pun tersenyum tipis, "Aku perlu bantuanmu, Jin," jawab Yoongi seadanya.  Akhirnya Yoongi berbincang pasal Hybrid di sebelahnya dengan Seokjin dan Namjoon yang sudah tunangan. Sedangkan yang dibicarakan kadang-kadang ikut campur dalam pembicaraan. Membuat Namjoon dan Seokjin tertawa, sedangkan Yoongi kegemasan.

.
.

  Taehyung sedang mengucek mata sambil memanyunkan bibirnya. Demi celana bokser Ironman Jeongguk, ia masih mengantuk! Tadi malam ia tak sempat tidur karena mengerjakan tugas. Untung saja tetangga flatnya—Seokjin mau memberinya tumpangan. Katanya kebetulan hendak ke kampus, jadi tidak ada salahnya jika memberi tumpangan.

   Taehyung mendudukkan diri di sebelah lelaki tegap bergigi kelinci, Jeongguk. Ia melanjutkan acara tidurnya, kepala bersurai caramel itu tak sengaja oleng ke bahu Jeongguk. "Bangun woey! Lu kira gua bantal, sembarangan nyandar ae lu," seru Jeongguk.

   "Masyaallah bang, ga sengaja maap," kata Taehyung dengan setengah kesedaran, "Adoh, ngantuk bener dah. Mana lima belas menit lagi mau masuk," keluh gadis Kim.

   "Kalo mau nyenyak tidur, gua bisa kok bikin lu nyenyak tidurnya," Jeongguk berujar. Taehyung langsung terlihat bersemangat, "yang bener!? Mau dong!!"

"Tapi ada syaratnya dong. Masa gratis."

"Mau di bayar berapa? Gua kasi deh. Mumpung lagi kaya."

"Gua ga butuh duit, dek."

"Lalu mau apa?"

"Jadi pacar gua."

"Fvck, gua ga ngantuk lagi deh. Udah segerr! Semangat 45 lima gua uda balik nih! Makasi ya bang ganteng, gua cabut dulu."

   Jeongguk geleng-geleng kepala melihat kelakuan adik tingkatnya. Tak lama kemudian, bunny smilenya muncul. "Lucu banget deh. Harus tanya Mbak Jin nih!"

TBC

16-5/19
MichiruPark