12

700 48 2
                                    

.
.

   Hybrid manis itu mencebikkan bibirnya lucu, ia menghentakkan kakinya seraya berkata, "Dengerin Chim duluuuu!"

   Ya ampun, lucunyaa:3 Suami Irene pun ikut terkekeh akibat gemas akan kelakuan Jimin. Irene mencubit-cubit pipi si pirang dengan lembut, "Yasudah, lanjut."

   "Chimin maunya tinggal di bumi, Aunty Ririn. Disana ada oppa tampan!  Chimin meleleh."

   Irene melepas pelukannya dari badan Jimin. Ia memandang suaminya yang juga memandanginya.

   Bak bicara dengan mata, 'ia kenapa, seul?' Seulgi mengangkat bahu, 'Entahlah, kurasa dia sedang dimabuk cinta oleh manusia bumi.'

   Pandangan Irene kembali ke wajah imut si Hybrid, "Hoo, ponakan aunty udah main cinta-cintaan nih," ucap Irene.

   Jimin bersemu, lalu duduk bersila, ia mengambang di udara. Si pirang ternyata ada power juga.

   Irene menghampiri Jimin, "Aunty kurang setuju kalau kamu suka pada manusia, Chim. Nanti akhir hidupmu akan persis seperti ayahmu."

   "Aunty Ririn, pleasee. Chimin akan bertindak jahat jika dia jahat pada Chimin," ucap Jimin dengan raut memohon.

   "Kau tak cukup kuat untuk melawannya, Chim. Itu yang jadi masalah," kata Irene lembut.

   Jimin menunduk, poni pirangnya jadi menggantung. Seulgi yang daritadi diam akhirnya berteleport, lalu mengelus pucuk kepala Hybrid pirang itu.

   "Tidak masalah, Chim. Biar om yang ajarin kamu," ujar Seulgi riang. Jimin menengadah ke wajah Seulgi, "Yang benar, Om Seul!? Yang benar!?"

   Seulgi mengangguk dengan senyuman manisnya. Pelukan erat diterima Seulgi dari Jimin dan Irene.

   "Ya ampun kalian ini manja sekali ya," katanya disertai kekehan, "Wajib manja sama mate sendiri dong, hehe."

•°°•

   Sudah pukul enam pagi, Yoongi terbangun dengan jantung berdebar kencang disertai pikiran yang kacau.

   Jendela kamarnya terbuka, meja berantakan, dan Hybrid manisnya hilang.

   Ia akhirnya pergi ke kampus tanpa membawa Jimin. Di sepanjang perjalanan, aura yang Yoongi keluarkan sungguh membuat orang ketakutan. Wajah tampan itu sama sekali tak mengeluarkan senyum.

   Sampai di kampusnya pun orang-orang takut untuk menyapanya. Ia berjalan menuju kelasnya tanpa basa-basi.

   "Lu kenapa, Yoon? Kaya Sadako ae," kata Jungkook yang muncul entah dari mana. Yoongi melirik Jungkook tajam, "Ga mood bercanda gua."

   "Ya makannya cerita dong," sahut Jungkook. Yoongi mengusap-usap wajahnya kasar. Lalu menceritakan semuanya pada Jungkook.

.
.
.

   Lelaki pucat membuka daun pintu mansion min dengan wajah murung, "Yoongi pulang."

   seorang wanita cantik bermata sipit menyambut Yoongi dengan pelukan hangat. Yoongi dengan spontan membalas rangkulan hangat Chaerin.

   "Mama, kok pulang gak bilang-bilang 'sih? Yoongi kan bisa jemput," ujar Yoongi pada ibunya.

   "Sok care banget deh kamu. Nelpon papa mama aja ga pernah," sahut pria berkulit tan di ujung tangga.

   "Yoongi kan selalu chat dan nanya kabar," ujar Yoongi sambil cemberut.

   "Eh, Yoon. Kamu selama papa tinggal ngapain aja, hm?" Tanya lelaki tan bermata sipit itu.

   Air wajah Yoongi langsung berubah tegang. Matanya melebar, maniknya berpaling, ditambah alisnya menukik.

   Yoongi ingin jujur perihal hybrid pada ayahnya, tapi ia takut jika nanti ayahnya akan mencabut segala fasilitas yang dimilikinya sekarang. Maka dengan gugup ia berkata, "Yoongi bolos kuliah dan pergi ke panti asuhan."

   Min Jiyong hanya mengangguk sambil memejamkan mata, "Hmm, bagus. Tidak membuat masalah."

   Pria bersurai putih itu mengambil posisi duduk yang nyaman, "Waktu papa pergi kemarin, laba perusahaan meningkat. Kamu ga bohong sama papa 'kan, Yoon?"

   Yoongi menundukkan kepalanya, lalu mengucapkan kata bohong sekali lagi, "He'em, Yoongi ga bohong 'kok, pah!"

   Ia lantas berbalik arah ke kamarnya untuk merenungkan Jimin lagi.

TBC

Yoroshiku, minna:3
Maaf sekali Michi jarang update.
Michi bingung untuk membagi waktu Michi. Huhu, susah sekaliT_T

Big hug
ParkMichiru
30-10/19

Little Love For MeWhere stories live. Discover now