Ch. 7 : Dazed & Confused

319 39 1
                                    

🔉 Dazed & Confused - Ruel

🔉 Dazed & Confused - Ruel

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Sampai. Didepan sebuah pintu besar bergaya minimalis bewarna hitam sedikit ada guratan silver sebagai pemanis. Taeyong menekan lock code 4 digit sebelum resmi masuk.

Bukan kamarnya. Bukan pula tempat Jaehyun. Melainkan sebuah hotel bintang 5. Jaehyun dengan seenaknya menyuruh Taeyong kesana. Setelah menghilang berminggu-minggu, kini kembali. Ingin rasanya Taeyong tidak peduli. Tapi rasa khawatir dan ingin tahunya lebih besar.

Tentang apa yang dia lakukan selama ini? Kemana saja dia selama ini? Alasan dia meninggalkan Taeyong dan berbagai macam pertanyaan yang ia rencanakan.

Semua bagai bom ketika Taeyong berhasil menatap kedua mata itu, ingatan pertanyaan-pertanyaan itu sirna sudah. Jaehyun duduk di bagian pangkal ranjang tersenyum memandanginya. Kini yang bisa ia ingat hanya ciuman, sentuhan dan malam-malam panas yang pernah mereka lakukan. Terutama tatapan tampan brengseknya. Semua itu, tak Taeyong sangka menjadi hal paling ia rindukan.

"Aku merindukanmu, sayang.." Jaehyun bergerak mendekati Taeyong dalam keadaan masih berdiri mematung. Memeluknya sangat erat. Menenggelamkan wajahnya di belahan lehernya. Sedikit memberi tanda disana.

Aku mencintaimu.. tapi aku tidak ingin..

"Kenapa kau diam? Kau tidak senang bertemu denganku?"

Aku membencimu meski aku juga mencintaimu..

Taeyong mendorong tubuh besar berbau mint itu agak menjauh agar bisa melihat wajahnya.

"Kau kemana saja?"

"Sedikit urusan yang harus kuselesaikan. Maaf."

"Maaf?"

"Hey.." Tangannya mengusap kulit wajah Taeyong dengan lembut. Berniat membuatnya tenang. Namun ia singkirkan cepat.

"Kenapa kau memintaku kesini?"

"Tentu saja bertemu dengan kekasihku yang paling cantik."

"Jangan main-main, Jaehyun. Aku kesini untuk memperjelas sesuatu padamu. Hubungan kita berakhir."

Muka Jaehyun menegang. Rahangnya mulai mengeras. Menunjukkan sedikit temperamennya.

"Kita akhiri semua ini. Kau bisa bebas jalani kehidupanmu tanpa aku. Begitu juga aku. Aku senang melihat kau baik-baik saja." perkataan Taeyong final. Dia membalikkan badan tak ingin berlama berada di tempat itu.

"Sayang. Aku ada hadiah untukmu, lihat kemari.." Mau tak mau Taeyong berhenti untuk menoleh.

Sebuah foto polaroid.

"Apa itu?"

Jaehyun mendekat dengan smirk kurang ajarnya. Langkahnya cenderung santai tapi mengintimidasi lawan bicaranya.

JAEYONG || SEREIN ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon