Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
/alarm sound/
Sinar matahari menerobos masuk melalui jendela kaca yang tertutup gorden putih semi transparan. Kedua orang masih berbalut selimut saling memeluk memberikan kehangatan satu sama lain. Urusan mereka selesaikan saat waktu telah menunjukkan pukul 4. Pagi ini ia terpaksa bangun pagi buta akibat alarm yang lupa tidak di matikan.
Mata Taeyong mengerjap terusik karena bunyi alarm yang meminta perhatian. Dengan malas tangannya meraih handphone yang berada di meja sisi Jaehyun. Ia bergerak pelan tak ingin membangunkan sang kekasih yang tengah terlelap.
"Oh, shit. Sakit sekali.." Ia mengumpat pelan merasakan betapa sakit bagian bawahnya. Semalam merupakan malam yang sangat gila. Jaehyun benar-benar tak mengampuni Taeyong sedikitpun.
Taeyong meraih ponselnya, bisa terlihat berapa banyak notifikasi yang masuk. Telfon tak terangkat. Pesan tak terbaca. Satu per satu ia buka.
"Yak!! Jika kau dengar ini telfon aku!" ia mendengar pesan suara dari Johnny. Mengumpati dirinya. Betapa bodoh melupakan soal Johnny.
"Aku akan mati hari ini.." gumamnya.
"Siapa?"
"Oh, kau sudah bangun? Um, ini Johnny."
Jaehyun menyuruhnya kembali tidur, menepuk bagian bahunya yang sedang kosong. Taeyong menatap sekilas agak ragu. Sesungguhnya ia ingin segera bersiap kembali kerumah.
"Aku akan mengantarmu pulang dan menjelaskan semua padanya." Mendengar itu ia menjadi lega. Lalu berbaring di bagian dada Jaehyun. Suhu tubuhnya yang selalu hangat membuat Taeyong ingin lebih dekat lagi. Memeluknya erat.
Keduanya mencoba untuk tidur kembali. Tangan Jaehyun tak lama kemudian berhenti mengusap bagian belakang Taeyong.
"Alex--" Seketika Taeyong tersentak mendengar panggilan itu. Dia membuka matanya mencari asal suara itu. Dilihatnya Jaehyun sudah tertidur dengan tenang.
Tidak mungkin itu Jaehyun..
"Disini.." Suara lagi. Taeyong kini berputar pelan untuk mencari tahu. Lihat apa yang ia lihat, sesosok pria dengan tenangnya berdiri di dekat pintu. Tersenyum pahit menatapnya.
"J?" Taeyong membentuk gerakan mulut untuk menjawab tanpa suara. Hal gila apa yang sedang terjadi sekarang. Taeyong melihat dua orang dengan rupa mirip. Meminta untuk ia perhatikan.
"Kenapa kau berselingkuh, sayang?" J tampak sedih. Matanya berkaca-kaca. Membuat Taeyong tanpa sadar bangkit ingin memeluknya.
"Sudah kubilang jangan bergerak, aku masih mengantuk.." Jaehyun terusik. Taeyong semakin bingung. Keduanya membuat pikirannya semakin kacau. Bayangan yang ada di depannya berputar cepat membentuk sebuah spiral hitam putih, menggabungkan beberapa memori ingatan tentang J dan Jaehyun sekaligus. Wajah anak itu menjadi pucat seketika.
