Ch. 14 : District E50

240 28 4
                                    

"Oh Shit!!!" Suara Jaehyun memecahkan keheningan ruang bawah tanah yang telah berubah menjadi tempat penyelidikan berkat Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh Shit!!!" Suara Jaehyun memecahkan keheningan ruang bawah tanah yang telah berubah menjadi tempat penyelidikan berkat Taeyong. Mereka beralih profesi menjadi detektif dadakan yang dipaksa memecahkan sebuah misteri.

"Ada apa?" Yuta, Doyoung dan Hendery mendekat menuju meja Jaehyun. Mereka melotot lebar sama seperti Jaehyun ketika pertama melihatnya.

"Kau yakin ini Taeyong yang buat?"

"Kau pikir ini laptop siapa bodoh? Tapi, bukan itu yang kumaksud. Coba liat tempat ini, aku ingat dulu pernah kesana."

"Oh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh. Kupikir ini tentang kalimat 'kami pergi ke dimensi lain menggunakkan warmhole'. Kalau kulihat-lihat sepertinya itu ada di Paris bukan?" Hendery kali ini benar. Jaehyun mengangguk membenarkan.

"Jadi, jangan bilang.. Taeyong pergi ke dimensi lain bersama J dengan warmhole sialan itu?" Yuta masih mencoba mempercayainya.

"Bagaimana jika warmhole itu sungguh ada dan itu satu-satunya cara kita bisa menemukan Taeyong." Doyoung kali ini membuat Jaehyun mempunyai ide.

"Kita harus pergi sekarang.." Pria itu sungguh tidak sabaran. Dia mengambil jaketnya. Bersiap dengan segala perlengkapan. Sedang yang lain masi berdiam hanya memperhatikan kesibukan pria itu.

"Kemana?"

"Paris. Kalian semua ikut aku. Xiaojun dan Yangyang akan kembali setelah ini."

"Apa?!!"

"Hendery, siapkan mobil" Pengawal pribadi tampan itu mengangguk dan pergi keluar secepat kilat.

"Doyoung, bawa berkas-berkas itu."

"Yuta, ambilkan barang kesayanganku." Yuta masih diam sebelum akhirnya mengerti maksud Jaehyun. Barang kesayangan yang dimaksud adalah senjata peninggalan kakeknya. Yang dia gunakan hanya untuk saat-saat genting.

"Hendery bilang kalian akan pergi ke Paris? Kau serius?" Ten tiba-tiba masuk ke ruangan itu bersama Taeil.

"Hei, jangan diambil serius itu hanya cerita fiksi." Kata Taeil mencoba meluruskan kembali logika Jaehyun. Mereka ini sudah lelah dengan segala masalah yang terjadi ditambah teori-teori berat yang Taeyong ciptakan. Setidaknya manusia normal bisa memilah mana yang bisa di masukan akal dan tidak.

JAEYONG || SEREIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang