Ch. 11 : Issues

282 34 2
                                    

🔉 Issues - Julia Michaels

Jangan kira perjalanan Taeyong untuk sampai dirumah mulus seperti pantat bayi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan kira perjalanan Taeyong untuk sampai dirumah mulus seperti pantat bayi. Yang ada anak itu kini menghilang. Lagi. Padahal semenit yang lalu, Hendery keluar dari mobil untuk menyempatkan beli sesuatu. Saat kembali Taeyong sudah tidak ada di kursinya.

"Hei, kalian bersama Taeyong?" suaranya cukup panik berbicara pada Ten di telfon.

"Bukannya dia bersamamu. Kami sedang beli baju untuknya.. Apa maksudmu?"

"Yah.. Tadi dia bersamaku, lalu kami mampir ke toko kue karena dia memintaku membelikan kue untuk kalian. Aku masuk dan saat kembali dia sudah tidak ada. Arrshh.."

"Kau sudah cari?"

"Yah.. tidak ada.. Uhm, Johnny?!" Telfon mati begitu saja padahal Ten masih berteriak meminta penjelasan. Hendery berburu lari mengejar mobil hitam yang tadi tertangkap pandangannya. Tapi dengan cepat hilang.

Hendery mengumpat lalu kembali ke mobil berusaha mengejar mobil hitam itu. Seingatnya mobil itu berbelok kanan menuju pusat kota. Kecepatan mobilnya sudah penuh. Jalanan cukup ramai, keahliannya benar-benar diuji saat itu.

Langit sore mulai menggelap tanda malam akan tiba. Hendery sudah ingin menyerah mencari kemana mobil itu. Ia kehilangan jejaknya karena terputus lampu merah. Maka tak ada keputusan yang lebih baik dibanding menelfon Yuta.

"Yuta, Taeyong ada bersama Johnny. Bagaimana ini?"

"APA KAU BILANG?! JOHNNY?" Bukan suara Yuta yang menjawab karena Yuta tidak akan berteriak sekeras itu.

"KAU SEBAIKNYA PULANG, DER!! SE-KA-RANG!!" Gemetar Hendery mendengar suara Jaehyun. Jelas dia marah. Jelas sekali ini kesalahannya dari awal. Ia menyesal membangunkan sisi menyeramkan seorang Jaehyun.

"MMPPHH--" Taeyong berusaha melepas ikatan ditangannya, berusaha berteriak di tengah mulut yang tertutup lakban. Kaki yang juga sama terikatnya. Ia tertidur di bangku belakang sambil menangis minta untuk dilepaskan.

"Kau tahu, kau sudah merepotkan banyak orang dan membuang uangku dengan percuma hanya untuk mencarimu. Pekerjaanku kacau dan sekarang tidak ada pemberontakan. Aku akan mengurungmu di rumah sampai kau sadar kesalahanmu! Jika kau tidak ingin ayahmu tahu, dengarkan aku dan kau pasti baik-baik saja."

"MMKHHH!"

"Oh, kau sebaiknya jangan pernah temui si psiko brengsek itu lagi, Taeyong. Aku bersyukur dia tidak mencuci otakmu. Lihat saja, setelah ini dia akan berakhir membusuk di penjara."

"Ep-ass!!" (lepas!) Taeyong masih berusaha sekuat tenaga melepaskan lakban itu. Hampir terbuka sedikit.

"Siapa dia? Orang suruhan Jaehyun?"

Taeyong tak menjawab, hanya berupa gesture yang mengatakan dia tahu itu siapa. Ia berusaha bangkit. Duduk agar bisa memastikan. Sayangnya matanya tak menangkap sosok yang seperti dugaanya.

JAEYONG || SEREIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang