KEHIDUPANKU (1)

5 0 0
                                    


Sebenarnya tidak begitu ingat dengan kehidupanku waktu kecil hanya beberapa potongan saja

Lets do it

Aku tinggal di sebuah kampung bernama sambisari yang pasti jarang ada orang mengetahuinya karena memang tempatnya yang jauh dari jalan raya hingga banyak orang yang tidak tahu tempat itu. Sebuah kampung yang benar – benar seperti keluarga besar karena dari samping ke samping sudah seperti saudara sendiri tapi memang disemua tempat sudah pasti ada yang tidak suka atau iri pada kita ya meskipun hanya beberapa.

Ayahku dulu berkerja sebagai supir pengantar air mineral dan sangat ekat dengan bosnya. Waktu aku kecil aku tidak sekolah playgroup tetapi langsung ke TK. Ketika dulu aku mau mendaftar sekolah TK didekat rumahku, ibuku mendapat telepon bahwa ayahku kecelakaan hingga aku pun tidak jadi mendaftar TK dan harus ditunda 1 tahun. Setelah ayahku kecelakaan aku dititipkan di rumah nenekku yang berada di simo katrungan kidul dan kakakku pun yang waktu itu masih bersekolah SMP juga pulang ke rumah nenekku karena memang dirumah tak ada yang mengurus. Walaupun memang berjarak jauh dari sekolah smp tetapi kakaku tak pernah mengeluh dan tetap masuk dengan tenang.

Aku memang tidak begitu mengetahui apa yang menyebabkan ayahku bisa kecelakaan tapi akibanya salah satu kaki ayahku tulungnya retak dan tak bisa untuk dilipat. Ayahku begitu senang karena meski ayahku dengan keadaan yang memang tidak akan bisa bekerja tetapi ibuku masih tetap setia menemani beliau.

1 tahun kemudian

Aku bisa bersekolah TK tanpa diantar oleh orang tua karena memang ibuku harus bekerja menggantikan ayahku. Sebenarnya ada rasa iri melihat anak – anak yang lain di dampingi sedangkan aku tidak tapi aku mengingat kata kakakku yaitu :

" lihatlah mereka yang berada dibawahmu dan jangan melihat orang yang ada diatasmu maka kau tak akan iri pada orang lain ".

Bersambung...

This StoryWhere stories live. Discover now