Pengalaman Berharga Sepupuku (3)

1 0 0
                                    


"Gambar Nayla kan biasanya jelek, pasti itu yang menggambar orang lain, bukan Nayla," teriak Ody.

"Huuuu.... Katanya peringkat pertama, juara dokter kecil lagi, tapi kok nggak jujur," timpal Angga.

Muka Nayla memerah, Ibu Mariana segera mengalihkan perhatian anak-anak pada tugas berikutnya. Nayla menangis sejadi-jadinya di kantor guru, ia meminta maaf pada Ibu Mariana dan menjelaskan jika gambar yang dikumpulkan memang benar bukan hasil karyanya. Karena malu kembali ke kelas, Nayla akhirnya meminta izin untuk pulang. Mama yang hari ini bebas tugas kaget melihat Nayla pulang lebih awal dengan wajah pucat.

"Nayla sakit?" tanya Mama.

Nayla menangis dipelukan Mama, ia kemudian menjelaskan apa yang terjadi di sekolah.

"Maaf sayang, Mama tidak bermaksud untuk mempermalukan Nayla. Memang sekarang Mama berprofesi sebagai dokter gigi, tapi cita-cita Mama sejak kecil sebetulnya adalah jadi dokter bedah. Makanya Mama menggambar seperti itu," ujar Mama.

"Iya, Ma, Nayla yang salah. Nayla minta maaf karena sudah berbohong," ucap Nayla sambil terisak.

Sambil mengusap rambut panjang Nayla yang tergerai, Mama mengangguk lalu memberinya nasihat.

"Tidak ada orang yang sempurna, Nak, pasti setiap orang punya kekurangan. Kalaupun Nayla pandai dan dapat peringkat pertama di kelas, tidak masalah kalau dalam hal menggambar Nayla kurang menguasai," nasihat Mama.

Nayla lalu menghapus air matanya. Ia akan melupakan kejadian hari ini. Meskipun masih malu, ia tetap tersenyum saat bertemu teman-temannya.

Baginya,

" kejadian yang sudah berlalu bisa ia jadikan pengalaman berharga yang tidak akan dilupakan seumur hidupnya. "

Selesia.!

This StoryWhere stories live. Discover now