cerita humor (3)

2 0 0
                                    

Humornya Gus Dur

Negara Mesir mengadakan lomba menebak umur mumi. Perancis, Jerman dan Amerika mengirim team arkeolog, sedangkan Indonesiamengirim seorang anggota militer. Tim dari Perancis menghabiskan waktu dua jam untuk meneliti mumi tersebut tanpa hasil. Tim dari Amerika membutuhkan waktu lebih lama dari dua jam dan hasilnya ternyata salah. Tim dari Jerman membuat perkiraan bahwa umur mumi tersebut 3.200 tahun dan ini pun salah. Anggota militer dari Indonesia masuk ke ruang tertutup di mana mumi tersebut berada. Sekitar 15 menit kemudian dia keluar dan mengatakan bahwa umur mumi 5.224 tahun, tiga bulan dan tujuh hari. Juri lomba terbelalak kagum dan memberikan hadiahnya. Ketika hendak meninggalkan Kairo, seorang wartawan setempat bertanya bagaimana dia bisa mendapatkan jawaban begitu tepat. "Saya pukuli mumi tersebut sampai dia mengaku."

Kecelakaan Pesawat

Sebuah pesawat penumpang yang sedang terbang di udara tiba-tiba mengalami guncangan yang cukup berat. Seorang penumpang yang duduk di dekat jendela berteriak, " Ya Tuhan, mesinnya meledak." Tentu saja semua penumpang menjadi panik, apalagi kemudian disusul ledakan kedua. Para pramugari tidak mampu lagi mengatasinya. Berdiri dengan tenang dan tersenyum, pilot pesawat berkata, " Bapak-bapak, ibu-ibu, saudara semuanya, tidak ada yang perlu dikuatirkan." Kata-kata berikutnya terbukti menenangkan para penumpang. Pilot pun kemudian mengambil beberapa buntalan dan memberikannya kepada semua awak pesawat yang kemudian memasangnya di punggung." Bukankah itu parasut?" tanya seorang penumpang. " Ya,benar." " Tapi bukankan tadi Anda bilang tidak ada yang perlu dikuatirkan?" " Memang. Karena kami, para awak pesawat, akan mencari pertolongan," kata pilot sambil menuju ke pintu pesawat.

Kena Tilang

Seorang pegawai terlambat pergi ke kantor, ia tergesa-gesa dengan motornya. Sialnya ditengah jalan terjadi razia dadakan oleh polisi.

Polisi: "Prriiittt.. Mana surat-suratnya?"

Pengendara: "Lupa gak dibawa pak."

Polisi: "Kamu saya tilang!"

Pengendara: "wah, jangan pak, damai saja ya pak." (sambil memberi uang 20 ribuan).

Polisi: "Ya sudah, kamu pulang lagi, ambil dulu surat kelengkapan yang kurang!"

(Si pengendara akhirnya pulang untuk mengambil SIM dan kembali berangkat ke kantor untuk bekerja).

Polisi: "Priiitttt.."

Pengendara: "Ada apa lagi sih pak?"

Polisi: "Anda tidak pakai helm!"

(Sial banget, gara-gara pulang mengambil SIM malah kelupaan helm, akhirnya si pengendara pulang mengambil helmnya setelah terkuras 20 ribu lagi). Ditengah perjalanan menuju ke kantor,

Polisi: "Priiittttt!"

Pengendara: "Nih.. surat-surat lengkap, helm udah bawa, serakah amat, ada apa lagi sih pak?"

Polisi: "Surat lengkap, helm sudah dipakai, sekarang motornya mana?!"

Menanyakan Jalan

Dua orang pengendara motor berhenti pada lampu merah dan bermaksud menanyakan jalan pada pak polisi.

Pemuda: "Pak, pak, mohon maaf, numpang nanya?? kalo jalan terdekat mau ke rumah sakit lewat mana ya pak?"

Polisi: "Ooh rumah sakit ya dek! Setelah lampu merah kamu jalan terus, terus ada gang kamu belok kiri lalu lewat jembatan belok kanan ada empat gang kamu lurus setelah itu belok ke kiri?

Pemuda: (Sambil garuk garuk kepala) "Pak, Kejauhan. Apa nggak ada jalan pintas biar lebih cepat gitu?

Polisi: "Kamu maunya jalan pintas? Gampang kok itu lampu merah kamu serobot terus tabrakin kamu ke truk, ntar juga ada ambulans jemput kamu! langsung masuk rumah sakit!"

Mencuci Kucing

Mang Tohir agak heran ketika kakek Ahmad, yang kalau ke warungnya selalu beli rokok, kali ini membeli deterjen. "Tumben, Kek, beli deterjen. Mau mencuci baju sendiri?" tanya Mang Tohir. "Nyuci si Manis, kucingku itu, biar baunya agak wangi," jawab si kakek. "Kucing kok dicuci pakai deterjen. Nanti bisa mati lho Kek," kata Mang Tohir. "Ah, siapa bilang. Aku sering lihat orang mencuci anjing atau kucing pakai sabun nggak apa-apa kok," kata si kakek. Keesokan paginya Mang Tohir melihat Kakek Ahmad sedang menggali kuburan untuk kucingnya. "Bener kan Kek, kucingnya jadi mati," kata Mang Tohir. "Iya. Tapi bukan karena deterjen. Matinya karena aku peras."

Mengisi Bensin

Kira-Kira jam 8 pagi si Petruk mengisi bensin di pom bensin di kotanya, setelah penuh dia pun dengan semangat dan pedenya langsung menggenjot motornya, glukglukgluk. Setelah beberapa saat dia berjalan dia menoleh spionnya, terlihat dua orang pengendara motor membuntutinya. Petruk curiga, jangan-jangan begal motor nih. Sayang kalau sampai dibegal.

Karena motor satu-satunya itu adalah teman dia bekerja yang setia menghantar kemana dia mau. Dengan cepat dia menarik tuas gas dan wungggg. Honda astrea tuanya berlari kencang. motor yang membuntutinya semakin dekat. Dan si Petruk di pepet motornya, Petruk takut bukan main.

Petruk: "Mas, jangan begal motor saya." (dengan nada suara gemetar).

Pengendara Motor: (Membuka helmnya) "Mas, istri mas ketinggalan di pom bensin!"

This StoryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant