cerita pendek (4) lanjutan

2 0 0
                                    


Cita-Citaku Untuk Ayah

Sesampainya di kuburan papa milkha, milkha menangis histeris dalam pelukan tantenya. Tante via sengaja tidak mendekatkan milkha ke kuburan papanya, karena tante via tidak ingin melihat keponakan kesayangannya lebih sedih lagi. "Milkha, kalau sudah kita segera pulang ya" ajak tante via. "Tapi tante, milkha masih ingin menemani papa disini" tolak milkha. "Sudahlah milkha, papamu sudah tenang di alam sana" bujuk tante via. "Iya tante". "Ayo kita pulang sekarang"

Milkha langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur kesayangan milkha. Milkha menangis tanpa henti. Namun yang menjadi pertanyaan milkha adalah, apa yang menjadi penyebab kematian papa milkha. "Apa ya penyebab kematian papa? Sebaiknya aku tanyakan saja kepada mama atau tante via" tanya milkha dalam hati.

Saat itu juga milkha langsung keluar kamar dan segera menghampiri mama milkha, tante via, dan om ali yang sedang duduk di ruang tamu. "Ma, tante, om, milkha boleh tanya gak?" tanya milkha. "Boleh sayang, milkha mau tanya apa?" . "Sebenarnya, apa penyebab kematian papa ma?". "Setelah divonis oleh dokter, papa kamu terkena tumor. Papa kamu sengaja tidak memberitahu kepada kita semua, karena papa tidak mau kita semua sedih" jawab tante via. "iya milkha, yang sabar ya nak" bujuk om ali.

Tak lama kemudian, lisa, ririn dan keyla datang ke rumah milkha. "Assalamualaikum milkha" ucap ririn. "Waalaikumsalam, eh ririn, lisa, keyla. Ada apa?" jawab milkha. "kita cuman mau njenguk kamu aja kok" sahut keyla. "lihat kita bawa siapa" sambil menunjuk rafka. "rafka" jawab milka terkejut, sambil mengusap air mata. "iya aku rafka, gimana kabar kamu mil?" jawab rafka. "baik kok, kamu kok sudah balik ke sini?" tanya milkha. "iya, aku akan meneruskan sekolah disini" "ohh" jawab milkha singkat.

Milkha tak menyangka bahwa ia sekarang bertemu rafka, sudah hampir 1 tahun ia tidak bertemu rafka. Setelah mereka semua berbincang-bincang mereka semua pun pulang.

Keesokan harinya, milkha harus memilih pendidikan selanjutnya. Berbagai surat universitas pun datang untuk mengajak milkha sekolah di universitas itu. Hari-hari ia lewati dengan kuliah di universitas pilihannya, yaitu jurusan kesastraan 3,5 tahun ia menuntut ilmu disana. Ia telah banyak mengeluarkan cerpen, novel, atau pun karya-karya terkenal. Bahkan, ia juga sempat masuk tv karena karya nya. Dan akhirnya, milkha sukses dan menjadi penulis yang terkenal sesuai apa yang di inginkan ayahnya. "Ma, aku bangga bisa jadi apa yang papa inginkan" ucap milkha. "iya sayang, mama juga bangga" sahut mama milkha. "andai papa masih ada ya ma, pasti ayah bangga sekali" ucap milkha. "Lebih baik kamu tidur saja, besok jangan lupa kita ke makam papa ya nak. Terus jangan lupa kamu do'a kan papa mu setiap selesai sholat ya" ajak mama milkha. "Iya ma".

Sejak saat itu, milkha selalu mengeluarkan karya terbarunya setiap bulan. Milkha juga menjadi contoh calon penulis-penulis saat ini. Selain itu, milkha sudah telah memilki keluarga barunya yaitu rafka sebagai suaminya.

This StoryWhere stories live. Discover now