D-4 : Sahur

3.5K 640 77
                                    


Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~

Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Pagi ini jadwalnya mereka bangunin sahur. Hoshi paling pertama bangun karena ini saatnya dia bersinar katanya. Halah, bersinar gundulmu.

"GAES BANGUN GAES!! SAATNYA KITA SAHUUUUUURRRR!!!" diemin aja udah. Namanya juga William.

"Bacot." sahut Si Kecil Bejat Uji.

"Kasar kamu, ya.. Gak laik aku.."

"Brisik, anjir, William!"

"HEH REJA RAHARDIAN DIEM DEH LO!"

Hoshi paling gak terima dikatain William. Soalnya dulu ada kejadian, bukan ada sih, tapi sering kejadian. Setiap diabsen, nama yang dipanggil kan pasti William duluan, nah pas dipanggil, guru-guru pada gak terima gitu. Yang paling Hoshi inget, "WILLIAM? ORANG MAH PUTIH, BULE, BELO, MATANYA BIRU, RAHANGNYA TEGAS, LAH KAMU KOK KEBALIKANNYA? UDAH BULUK, SIPIT, TEMBEM LAGI!"

Rasis tuh guru emang. Gampar aja.

"Makannya jangan berisik!"

"Lah kalau gak berisik lo pada gak bangun! Kalau se-kompleks sahurnya telat gara-gara kita gimana?!"

Woozi sama Jun yang dengerin dari tadi mau gak mau langsung melek. Pelan-pelan mereka ngumpulin nyawa yang sempet dipegang malaikat Izrail.

Di luar udah ada Joshua seperti biasa, dia kan langgangan sholat tahajud. Kadang bareng Scoups, Wonwoo, atau Minghao, cuma yang lain bolong-bolong. Joshua mah boro-boro bolong, yang ada raka'at nambah.

"Yang lain mana, bang?" tanya Woozi yang baru selesai cuci muka dan pakai baju tebel.

"Gak tau, belum keluar semua. Takutnya telat ini."

Siapapun dari mereka gak akan mau kejadian setahun lalu keulang. Pernah mereka semua telat, dan karena mereka gak muter seluruh kompleks telat sahur. Terus mereka dihujat sampai lebaran.

"SAUR WOY SAUR!"

Hoshi keluar kamar dengan wig lagi dan galon aqua. Gak tau kenapa galon dibawa ke kamar, tanya aja sono.

"Bangunin tuh, bang, masih molor semua." perintah Minghao.

"ASHHHIIAAPPP!!"

#hoshikorbanatta


Satu persatu semua mulai kumpul di halaman luar. Semua udah megang alat masing-masing. Mereka pake gerobak yang mirip sama gerobak sampah buat naruh bedug. Tugasnya :

Scoups, Mingyu - narik gerobak
Jeonghan - pianika (jangan tanya gue ini buat apaan)
Joshua - gitar (tapi dipukul pantatnya)
Jun - botol aqua diisi kerikil
Hoshi - galon
Wonwoo - cuma dorong gerobak
Woozi - mukul bedug
Minghao - botol marjan & sendok
Deka, Seungkwan - TOA
Vernon - suling (gue juga gak tau gunanya apa)
Chan - tukang senter jalan

Intinya, jangan tanya itu barang buat apa. Karena gue juga masih merasa useless.

"KUY JALAN!!"

Mereka mulai bunyi-bunyiin alat-alat mereka dengan nada yang acak-acakan, gak merdu, gak ada melodi, gak ada nada, gak ada tempo, intinya HANCUR.

Walaupun begitu warga-warga yang lagi asik ngorok sekalipun bangun. Udah testi dari Pak Sehun RT sebelah yang bilang berkat mereka tidur sepulas apapun pasti bangun.


"SAAUUURRRR SAAUUURRR!!!" -Deka

"AYO BAPAK, IBU, NENEK, KAKEK, ADIK, KAKAK, MAS, MBAK, TANTE, OM, SAUUURRRR!!!" -Seungkwan

"YANG SAURNYA MASIH JOMBLO DIHADIAHIN MALIKA KALAU SEKARANG BANGUNN!!!" -Hoshi

"ANJIR!" -Mingyu

"Mingyu!" -Joshua

"YANG BANGUN SEMOGA MATANYA MELEK!" -Deka

"KALAU BANGUN TIDUR JANGAN LUPA MEMBUKA MATA, KALAU GAK DIBUKA GELAP!" -Seungkwan

"KALO SAUR JANGAN LUPA DIKUNYAH!!! KALO GAK DIKUNYAH KESELEEKK!!" -Hoshi

"Gue bingung begonya mereka itu dari mana." -Woozi to Wonwoo

"Cacat lahir kali." -Wonwoo to Woozi



Dan kehebohan mereka berlanjut sampai disini. Masih heboh sih, cuma nanti aja. Hehe.

Padahal gara-gara yang nulis mentok ide dan udah keburu lewat jam update.









.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Seventeen's Ramadhan JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang