Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hari ini gue, Seungkwan, sama Deka buka puasa di luar ya guys." izin Hoshi ke seluruh penghuni kontrakan yang lagi ngunyah semur ayam buatan Mingyu.
"Kemana?" tanya Scoups.
"Kita mau nonton bioskop, bang.." Seungkwan yang jawab.
"Kita gak diajak? Kalian bertiga doang?" tanya Mingyu dengan muka disakiti. Dasar drama.
"Lahh, kemaren-kemaren udah ditanya siapa yang mau ikut, katanya udah nonton semua.. Yaudah kita bertiga." balas Hoshi.
Seungkwan dan Deka ngangguk-ngangguk setuju. "Nonton apaan sih?"
"Avangers lah, apalagi? Upin Ipin? Yaelah.. Itu mah ecek-ecek..."
"Jangan gitu lo, Hosh.. Nanti kualat."
"Kagak elah, Jun.. Santai."
Sahur kembali dilanjut dengan tenang. Gak sih, kadang Mingyu sama Seungkwan berantem rebutan ini gelas gue!
Setelah sholat dzuhur, Hoshi, Deka, dan Seungkwan udah siap mau nonton bioskop. Daritadi mereka berusaha nutup kuping denger semua spoiler-spoiler jahannam dari mulut-mulut berdosa. Mereka udah berusaha gak main ig biar gak dispoiler.
Agak telat sih, tanggal segini baru nonton..
"Yakin filmnya masih ada di bioskop?" tanya Joshua sekali lagi mastiin kalau mereka gak salah jadwal.
Karena mereka pernah mau nonton The Curse Of The Weeping Woman malah salah jadwal dan berujung nonton filmnya Roy Kiyoshi.
Akhirnya Joshua sama Scoups cuma lihatin tiga punggung yang sekarang lagi manasin motor dengan helm yang udah di kepala. Semenit kemudian semuanya berangkat setelah ucap salam.
Sesampainya di parkiran mall, mereka masuk beriringan ke dalam. Berkali-kali Seungkwan ngerengek karena masih bisa ngeliat orang-orang yang lagi pada makan di dalam restoran walaupun udah ditutup pakai tirai.
"Ih! Percuma banget ditutup! Orang masih kelihatan juga, gak bener banget!" protesnya.
"Iya sih.. Tirainya pendek, percuma ditutup, ntu orang di dalem kelihatan semua." sahut Deka.
"Yaudah jangan diliatin terus, nanti khilaf malah belok ke restoran, lagi. Gue sih anti budim-budim club!" Hoshi lagi bener tuh.
Sesampainya di bioskop mereka kaget karena bioskop sepi parah. Gak kayak hari biasa yang rame walaupun siang hari juga.
"Kok sepi?"
"Ya lagi puasa, Kwan. Berhenti dulu maksiat sama pacarnya di bioskop. Kalau lebaran kelar juga nonton lagi." sahut Deka.
"Ketauan banget sering jadi korban nyamuk orang pacaran di bioskop, tuh." kalau Hoshi bukan abangnya, Deka udah masukin Hoshi ke mesin popcorn biar meletak-meletak.
Pas giliran mereka, Hoshi yang maju buat mesen. "Selamat siang, mas. Mau nonton film apa?"
Hoshi terpana sebentar melihat kecantikan mbak-mbak kasir yang gak kalah sama visual Sowon Gfriend. "Mas?" setelah ditegur baru deh gelagapan.
"Saya.. Mau gedung buat nikahan kita nanti, mbak." lah.. Baper dia.
"H- hah?" mana mbaknya ikut dugun-dugun. Ya gak salah sih, walaupun gemesin dia ganteng banget.
"Duh, bang! Jangan modus napa! Ini juga mbak-nya! Jangan baper!" omel Seungkwan pakai urat. Temen si mbak kasir ini ketawa denger ocehan Seungkwan, orang-orang yang lagi ngantri di sekitar mereka juga ketawa.
Deka malu dan geplak kepala Seungkwan pelan. "Bego! Kenapa lo jadi ngomelin si mbaknya?"
Sadar akan kebodohannya, dia langsung nyengir. "Hehe, maaf ya, mbak. Kelepasan. Abisan ni orang modusnya banyak."
"Enak aja!" setelah perdebatan kecil, Hoshi kembali fokus buat mesen tiket nonton.
"Pokoknya saya mau ditengah mbak! Persis! Tempat tereenak harus kosong buat kita bertiga!"
"Maaf, mas.. Tapi mau nonton apa dulu?"
"Avengers End Game, lah, mbak! Kan lagi hitz banget tuh! Saya mau nonton!" -Hoshi
"Tap-"
"Iya mbak! Gak tau aja betapa susahnya kita buat gak terkontaminasi spoiler manusia jahannam!" -Deka
"Mas-"
"Pokoknya harus yang tengah, mbak! Yang speakernya kenceng, nontonnya gak dongak! Harus!" -Seungkwan
"Iya, mbak! Pokok-"
"MAS DENGERIN SAYA DULU!"
krik krik
Mbak-mbaknya ngegas. Bahkan mereka bertiga udah kicep.
"AVENGERSNYA ABIS! ADANYA UPIN IPIN SAMA PIKACHU!!"
